Big Problem

103 14 1
                                    

Hal pertama yang Hyunsuk lakukan kala melihat foto pertemuan Jihoon dan Yoshi yang entah datang dari siapa adalah menelepon Jihoon.

Namun Jihoon yang kalap ingin segera pulang karena takut Hyunsuk marah terlalu fokus menyetir mobil sampai tak mendengar dering telepon Hyunsuk.

Jihoon tak menjawab telepon Hyunsuk, lelaki itu menggeram kesal dan beralih menghubungi Jaehyuk. Butuh waktu yang tidak lama sampai Jaehyuk mengangkat teleponnya.

"Jaehyuk, angkut Jihoon ke rumah sakit. Cek dia terluka atau tidak." Perintah Hyunsuk begitu Jaehyuk bertanya kenapa meneleponnya malam-malam.

Jaehyuk terdengar khawatir di sebrang saluran telepon, "hah?! Jihoon kenapa? Sekarang dia dimana?!" Tanyanya panik.

Hyunsuk membuka ponselnya yang lain untuk mengirim pesan pada penjaga rumahnya yang memang standby di depan gerbang untuk mengunci gerbang dari dalam dan tidak membiarkan siapapun masuk.

"Di depan gerbang rumah. Kau jemput saja dia." Jawab Hyunsuk cepat.

Jaehyuk semakin heran, "hah?! Kenapa tidak hyung saja yang antar dia kesini?" Teriak Jaehyuk dari telepon.

"Please? I just can't see him right now."

Mendengar nada bicara Hyunsuk yang pasrah, Jaehyuk pun setuju dan berkata akan segera menjemput Jihoon.

Jihoon tiba di depan gerbang, tapi anehnya gerbang itu tak tergerak sedikitpun bahkan setelah ia memberi sinyal klakson berkali-kali.

Jihoon turun dari mobil, ia dorong gerbang itu sekuat tenaga untuk membukanya namun hasilnya nihil. Jihoon mengecek sekitar, berharap ada satu dua pelayan rumah lewat di sekitar gerbang agar bisa membantunya masuk.

Tidak ada siapapun disana. Tangan Jihoon mulai gemetaran, wajahnya sudah memucat memikirkan konsekuensinya.

Gemuruh terdengar dari atas kepala Jihoon, pemuda itu terpenjat kaget. Reflek dia melihat ke langit dimana awan gelap mulai berkumpul tanda hujan akan turun.

Jihoon takut.

"MASTER! MASTER! TOLONG BUKA GERBANGNYA! MASTER!" Teriak Jihoon dengan selantangnya.

Hyunsuk muncul di balkoninya melihat Jihoon berdiri di depan gerbang.

Mata Jihoon berbinar senang melihat Hyunsuk muncul di balkoni, Jihoon berusaha tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Hyunsuk, "MASTER!!! AKU DISINI!" Teriaknya.

Senyum di wajah Jihoon meredup tak kala Hyunsuk berbalik memunggunginya dan masuk ke ruangannya begitu saja. Tangan Jihoon yang melambai turun dari udara. Jihoon terdiam dengan air mata mengalir di sisi wajahnya tanpa ia sadar.

Hujan mulai mengguyur berlahan membasahi tanah. Sebuah mobil datang mendekati tempat Jihoon berdiri.

Jaehyuk keluar dari mobil tersebut bersama payung, "Jihoon, kenapa berdiri di tengah hu—"

Jaehyuk berhenti bicara ketika ia melihat Jihoon menangis. Itu pertama kalinya Jaehyuk melihat Jihoon mengekspresikan diri.

Jihoon terlihat sangat terkejut, matanya memandang kosong ke arah balkoni rumah Hyunsuk sementara air mata terus mengalir dari ujung pelupuknya.

Jaehyuk segera menarik Jihoon naik ke mobilnya dan pergi darisana mengikuti perintah Hyunsuk.

Jaehyuk tidak tau apa yang terjadi antara Hyunsuk dan Jihoon tapi Jaehyuk tau sesuatu yang besar sudah terjadi di antara mereka.

Therefore [sukhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang