Hug

388 66 0
                                    


"Master." Panggilnya malam itu setelah selesai membereskan kamar tuannya.

Hyunsuk menjawab tanpa mengangkat kepalanya dari laptop, "apa?"

Jihoon berdiri di depan meja kerja tuannya itu, "Master tidak merasa familiar dengan wajah Junghwan?"

Barulah Hyunsuk memalingkan atensinya pada Jihoon, mukanya tampak benar-benar bingung pada pertanyaan tiba-tiba Jihoon.

"Tidak? Apakah kamu merasa pernah melihatnya?" Hyunsuk bertanya balik.

Jihoon menggeleng tak pasti sebagai jawaban.

"Aku merasa pernah melihatnya datang ke rumah lama..." Gumam Jihoon.

Hyunsuk melepaskan kacamatanya lalu dia suruh Jihoon mendekat. Jihoon dengan patuh beralih berdiri di samping kursi Hyunsuk.

Hyunsuk putar kursinya kemudian dia tarik Jihoon kepelukan.

"Are you okay, hoon-ie?"

Jihoon terdiam mendengar Hyunsuk memanggilnya dengan sebutan kecil yang telah lama tak Hyunsuk ucapkan padanya.

Jihoon pendamkan sebagian wajahnya ke bahu Hyunsuk, seketika teringat dulu Jihoon juga senang sekali memeluk Hyunsuk tiba-tiba jika tuannya itu merasa tidak tenang.

"Tidak apa-apa, master." Akhirnya dia menjawab.

Hyunsuk melepaskan pelukannya, senyum kecil tersungging di wajah kelelahannya.

"Kamu boleh istirahat sekarang." Kata Hyunsuk sambil melirik jam dinding yang sudah menunjukkan angka dua belas malam.

"Master tidak tidur juga?"

Hyunsuk menggeleng, "nanti."

"Baik, tolong jangan tidur terlalu malam Master."

"Iya, Jihoon." Balasnya lembut.

Jihoon mengangguk, lantas segera keluar dari sana untuk kembali ke kamarnya dan tidur.

Handphone milik Jihoon yang telah lama tak kedatangan pesan selain dari Hyunsuk tiba-tiba berdenting.

Sebuah pesan singkat dari kontak tak dikenal muncul di layar kuncinya.

Unknown number

Jihoon, ayo ketemuan.
Ini yoshi.

Therefore [sukhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang