Black and Red

102 14 0
                                    

TW /// violence

Mobil hitam memasuki daerah Sunshitti dengan laju yang cukup cepat. Mobil itu kemudian berhenti di depan sebuah rumah besar. Dari dalam rumah lantas keluarlah beberapa orang menyambut kedatangan seseorang yang keluar dari mobil tersebut, tidak lain tidak bukan ialah Yoshinori Kanemoto.

Yoshi keluar dengan kaki yang terpincang, di bantu oleh bawahannya Ia berjalan melewati gerbang memasuki rumah tersebut diikuti beberapa orang lainnya di belakang sang pemimpin kumpulan yakuza itu.

Tak lama dari kedatangan Yoshi, datang pula Mashiho dengan mobil putihnya. Mashiho keluar dari mobil, melemparkan kunci mobilnya kepada siapapun yang ada di depan mukanya, "parkirkan mobilku!" Perintahnya lalu lari menghampiri Yoshi untuk menyampaikan informasi yang Ia dapat.

"Aniki! Aniki!" Teriak Mashiho meminta kakaknya itu menoleh sejenak.

Yoshi pun berhenti berjalan, begitupula bawahannya. Mashiho akhirnya tiba di samping kakaknya.

"Aniki, Jihoon dan lainnya pulang ke rumah tepat setelah bom meledak. Mereka berhasil menyelamatkan Hyunsuk!" Ucap Mashiho sedikit terengah-engah setelah berlarian.

Yoshi menoleh, "bagaimana bisa dia selamat!?" Yoshi kemudian menghela nafas panjang berusaha menormalisasi ekspresi dan perasaannya.

"Baiklah. Mashiho, awasi mereka sampai lukaku sembu—"

Mashiho terlihat terkejut, "a-apa?! Aniki terluka? Dimana?!" Sela Mashiho khawatir.

Yoshi memicingkan matanya tajam kepada Mashiho membuat adiknya itu langsung bungkam.

"Awasi mereka. Jangan sampai tertangkap dan jangan buat masalah. Laporkan semuanya kepadaku, dengar?" Tanya Yoshi penuh penekanan pada kalimat akhirnya.

Mashiho mengangguk dan pergi dari sana. Dalam hati cukup bersyukur, Masiho pikir lebih baik Ia mengawasi Jihoon dan Hyunsuk daripada harus melukai dua orang yang sudah Ia anggap seperti keluarga sendiri itu.

Selain itu mungkin Mashiho masih punya kesempatan untuk membantu kakaknya dan Hyunsuk agar bisa berbaikan lagi. Mashiho bisa memperbaiki kesalahannya.

Dan membongkar kebusukan Junghwan.

Ngomong-ngomong soal Junghwan. Saat ini pemuda yang bahkan tahun ini belum legal itu nampak terlihat panik di ruang tengah.

Sumber kepanikannya adalah berita yang tertampil di layar televisi. Tertulis headline berita yang membuat kepala Junghwan mendidih.

"Choi Hyunsuk Secara Ajaib Selamat Dari Pengeboman Kediaman Choi."

Tak sampai disana, laporan dari wartawan di tempat kejadian itu juga membuat Junghwan ketakutan.

"Polisi duga pelaku adalah orang yang sama dari kasus kebakaran Rumah Keluarga Choi yang sebelumnya, mereka juga menemukan bukti ada pelaku baru yang mungkin bekerjasama dengan pelaku."

Mereka menemukan jejak Junghwan. Bagaimana bisa itu terjadi? Junghwan tidak pernah salah dalam perhitungannya. Junghwan tidak pernah membuat kesalahan dalam strateginya.

Pintu ruang tengah terbuka mengejutkan Junghwan. Junghwan menoleh ke arah pintu, amarahnya langsung meluap begitu mendapati Yoshi tersenyum kepadanya.

"Junghwan, lukaku tidak dalam. Peluru itu sudah di buang. Bukankah itu kabar baik—"

Junghwan melihat sekelilingnya, mendapati botol anggur dari bahan kaca yang kemudian diambil. Junghwan berjalan mendekati Yoshi dan tanpa aba-aba Ia hantamkan ujung botol kaca itu ke kepala Yoshi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Therefore [sukhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang