For You

84 12 0
                                    

Saat ini Hyunsuk, Asahi, Jaehyuk dan Sam sudah duduk mengelilingi satu meja yang sama di balkoni ruang kamar tempat Jeongwo di rawat sementara.

"Jeongwoo tidak terluka sedikitpun, aku yakin kaki keramnya itu adalah reaksi tubuh terhadap suara besar di klub Asahi." Jelas Sam saat Hyunsuk bertanya bagaimana keadaan adik Jaehyuk satu itu.

Sam melanjutkan kalimatnya sembari meletakkan robe dokternya di pangkuan, "mungkin dia punya trauma terhadap suara besar, jadi setiap mendengar suara yang triggering kaki atau tubuhnya bisa lemas mendadak karena panik."

Jaehyuk mengusap wajahnya yang gusar dan menghela nafas.

"Ya, Jeongwoo sering dibentak selama di panti..." Ungkapnya gusar.

Asahi yang duduk di sebelah Jaehyuk menatapnya dengan sendu, tangannya terkepal di bawah meja mengingat bagaimana polisi-polisi sialan itu menghancurkan bisnisnya.

Hyunsuk genggam kedua tangan Jaehyuk yang terkepal di atas meja, "Tenang Jaehyuk, that isn't a big deal right Sam?"

Sam mengangguk pada ucapan Hyunsuk, "benar, aku yakin Jeongwoo baik-baik saja." Katanya berusaha menghibur ketua geng Underdog itu.

Baru juga Jaehyuk ingin menjawab tiba-tiba Asahi berdiri dari kursinya dan mengebrak meja kesal.

"Memang anjing, bangsat, orang gila itu dua kakak adik!"

Kata-kata kasar keluar dari mulutnya yang mungil itu mengejutkan orang-orang disana. Bahkan Junkyu langsung siaga berdiri di belakang Asahi tanpa basa-basi, berpikir bahwa tuannya itu berada dalam ancaman.

Namun nyatanya tidak, Asahi hanya terlampau kesal oleh permainan kotor yoshi dan adiknya itu. Padahal mereka berasal dari negara yang sama, mereka hampir saja bekerja sama jika tidak karena kesalahan fatal kakak beradik itu.

Asahi mengangkat tangannya sebelah sebagai sinyal kepada Junkyu dan yang lain untuk tetap tenang.

Asahi mengatur nafasnya, "Master Choi, aku rasa kita tidak perlu diskusi panjang lebar lagi soal kerja sama."

Hyunsuk meneguk air ludahnya sendiri, takut Asahi mendadak batal kerjasama.

"Aku akan membantumu. Dua kakak adik itu sudah menyinggung perasaanku. Untuk beberapa hari ke depan aku yakin mereka akan stay low profile." Ucap Asahi dengan sumringah mengerikan.

Hyunsuk berdiri dari duduknya, "benarkah?" Tanyanya tak percaya.

Asahi mengangguk selagi merapikan pakaiannya.

"Aku akan mencari mencari kelemahan mereka. Junkyu akan menghubungimu lagi nanti." Final Asahi lalu menghilang di balik pintu ruangan yang tertutup itu bersama Junkyu.

Hyunsuk menatap pada Jihoon yang berdiri tak jauh darinya, di halangi kaca ruangan menuju kamar dalam. Sejenak berpikir mungkin Jihoon bisa istirahat selagi Asahi menghantui tiap langkah Shi-Kyodai.

"Hyung, lalu Jeongwoo bagaimana?" Tanya Jaehyuk menyadarkan Hyunsuk dari angannya.

Hyunsuk berkacak pinggang, kepalanya berputar keras mencari opsi terbaik untuk geng Underdog.

"Tenang, kalian bisa stay disini sampai Jeongwoo membaik. Teman Asahi jugalah temanku." Jawab Sam diiringi senyum manis terpatri di wajahnya.

Hyunsuk tersenyum lega mendengar itu. Begitu pula Jaehyuk.

"Terima kasih." Balas Jaehyuk sepenuh hati.

Sam beralih menoleh pada Hyunsuk, masih dengan senyum yang ramah lelaki itu menatap Hyunsuk serius.

"Semoga semua ini cepat selesai."

Hyunsuk menghela nafas sembari memandangi raut wajah Jihoon. Jihoon tersenyum kecil dan mengangguk kepadanya.

Hyunsuk terdiam dengan berbagai perasaan asing yang datang menyetir benaknya.

Hyunsuk tahu ini akan jadi pertempuran antara hidup dan mati paling menyeramkan selanjutnya umurnya.

Dan Hyunsuk yakin semua akan berjalan lancar baginya.

Untuk kematian papanya yang misterius. Untuk kerugian keluarganya yang serius. Untuk Jihoon.

Ya, untuk kebahagiaan Jihoon.

"Akan aku akhiri secepatnya..."

Therefore [sukhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang