{19} Rasa ini mengusik hati kecil

13 1 0
                                    

Terkadang bahagia tak perlu yang luar biasa, cukup yang bisa membuatmu tertawa meski itu hal sederhana.

_Alisya_

....


"Istri anda hanya demam biasa karena mengalami dehidrasi dan kelelahan saja. saya akan meresepkan obat untuknya." ucap dokter yang telah selesai memeriksa keadaan Alisya.

Sebelumnya terlihat jelas sirat kekhawatiran yang terpancar jelas di wajah tegas Arkan.  Jika sesuatu terjadi pada Alisya, maka orang tua nya akan sangat kecewa pada pria itu dan apa yang selama ini Arkan harapkan akan berakhir dengan sia-sia.

Arkan baru sadar wajah Alisya begitu teduh nan menenangkan, tanpa Arkan sadar bahwa sebenarnya Alisya sudah sadar hanya saja ia tidak berani membuka kedua mata. Arkan menutup pintu kamar istrinya dan berlalu mengantar dokter yang telah memeriksa keadaan Alisya ke depan.

"Mas.. aku sangat bahagia ternyata kamu peduli denganku" monolog nya setelah pintu kamar tertutup rapat.

___

Setiap insan memiliki kisah yang berbeda, terkadang bahagia menghampiri dan luka yang menemani.

Perempuan itu menatap kosong di depannya, hanya satu yang sedang Alisya pikirkan saat ini. Kenapa ia begitu dalam mencintai suaminya yang bahkan telah memberinya luka. Andai saja ia tak jatuh cinta kepada Arkan, mungkin saja kondisi hati nya tetap akan baik-baik saja seperti sebelumnya.

Rasa nya lelah mengharapkan cinta yang tidak pasti, tapi, Alisya harus bagaimana? Akankah semua berakhir seperti ini?
Di tengah kekosongan Alisya, pria itu muncul di depan pintu kamarnya yang tak di hiraukan Alisya. Perempuan itu terlalu sibuk bergelut dengan hati nya saat ini.

"Kamu belum tidur?" suara khas milik Arkan terdengar bertanya kepada perempuan di dalam sana, yang membuatnya sadar akan seseorang di hadapannya saat ini.

"Lisya belum ngantuk mas.." jawab perempuan itu jujur memang sedari tadi ia sedikit kesulitan untuk tertidur.

Arkan melangkah masuk ke dalam kamar Alisya. Apakah kalian tahu bagaimana kondisi jantung Alisya saat ini? Ritme jantungnya berdetak lebih cepat di banding sebelumnya. Alisya tak tahu apa yang membawa langkah kaki pria itu berjalan ke arahnya. Apa Arkan sudah menerimanya? Cukup Alisya! Kamu jangan berharap lebih dalam lagi sebelum harapan itu kembali menyakitimu.

Sedetik kemudian Alisya refreks menutup matanya. Bukan, bukan karna Arkan menciumnya. Hanya saja Alisya terkejut dengan perbuatan tangan Arkan yang dengan lembut menyentuh keningnya.

"Masih demam.. Kamu istirahat saja saya akan menjaga kamu disini." tolong katakan Tuhan ini bukan mimpi kan? Alisya merasa hati nya sedang terbang walaupun hanya mendapat perlakuan seperti itu, baginya sangat manis.

Alisya mengangguk patuh tanpa membantah karena memang benar jika fisiknya sekarang dalam kategori sakit. Alisya mengubah sandarannya menjadi posisi tidur dan mulai memejamkan mata dengan tenang.

___

Jika benar ini hanya mimpi.. Tolong jangan bangunkan Alisya saat ini, karena Alisya ingin lebih lama menikmati wajah teduh suaminnya yang tertidur dengan tenang di sofa kamar nya.

"Tuhan.. Aku hanya punya satu pinta, tolong jaga suamiku.. meski aku tak lagi berada disisi nya suatu saat nanti." ujarnya sangat lirih, tapi beruntung masih bisa di dengar oleh Arkan, entah bagaimana rasa itu mulai mengusik hati kecilnya

Beruntung ini bukan mimpi, Alisya dengan sadar melihat memang benar Arkan yang sedang menginap di kamarnya. Bukankah semalam pria itu yang meminta untuk menjaga nya. Mungkin terlihat aneh jika suami yang biasa bersikap dingin mulai perhatian kepada nya. Tapi Alisya sangat menyukainya dan jika Alisya punya satu permohonan, tolong berikan waktu yang lebih lama untuknya menatap wajah pria itu di hidupnya.

Seseorang mengerjap-ngerjapkan mata sebagai tanda khas orang yang baru saja bangun tidur. Dengan spontan Alisya memalingkan wajah nya dengan ekspresi malu karena ia tertangkap basah sedang memperhatikan setiap inci wajah tampan Arkan tanpa seizinnya.

"Mas Ar-" kata itu menggantung karena Arkan sudah lebih dulu beranjak dari sofa

"Saya akan kembali ke kamar saya. jika kamu perlu sesuatu panggil saja bibi!" ucap Arkan sebelum berlalu meninggalkan kamar Alisya dan perempuan itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

___

Salam sayang
    
    💗💗💗

#bersambung

ALISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang