{22} Aku tak pantas untukmu

23 1 0
                                        

Terkadang sebuah kebenaran memang menyakitkan. Tapi cobalah untuk mengambil hikmah di baliknya. Kehidupan ini tak selamanya manis. Terkadang ada rasa pahit yang harus kamu nikmati.

"Gw dimana?" pria itu membuka matanya, kepalanya masih terasa sedikit pusing karena efek alkohol yang di nikmati semalam.

"Lo ada di apartemen!" sahut seseorang

Arkan yang sebelumnya masih setengah sadar kini telah mendudukan tubuh tegapnya sambil mengingat kejadian kemarin. Arggh ini semua karena gadis sinting sherly. Arkan sampai mencoba mencicipi alkohol yang memabukkan untuk menghilangkan setiap inci bayangan gadis yang amat di bencinya kini.

"Semalam Auris minta tolong gue untuk bawa lo pulang dari klub. Dia udah cerita semuanya. Melihat keadaan lo yang mabuk berat, gue gak mungkin bawa lo pulang kerumah, Alisya pasti syok lihat pria MABUK kayak lo!" jelas khalif panjang kali lebar dengan menekan kata mabuk.

"Udah tahu alergi alkohol malah sok-sok'an mabuk segala." khalif membatin

"Alisya..?" Arkan terlihat mengingat nama yang terasa familiar itu.

"Ya, Alisya. Istri lo yang udah lo sia-siakan demi gadis sinting sherly!" celutuk Khalif sarkas, lalu beranjak dari sofa yang semula ia duduki.

"Gue pamit pulang. Lo jangan lupa minum obat yang udah di resepin sama dokter! Lain kali kalau ada masalah jangan kabur ke klub, nyusahin gue. Jangan lupa berterimakasih sama Auris, dia yang udah hubungi gue semalam dan minta tolong, kalau gak ada dia, maybe bisa aja lo pulang hanya tinggal nama, karena alergi alkohol lo akut."

Khalif dan Arkan ada hubungan apa sih? Kok saling kenal, mungkin juga saling benci? Saudarakah? Sahabatkah? Mungkin beberapa pertanyaan itu dapat mewakili pertanyaan kalian. Yups, benar mereka memiliki hubungan sebagai sepupu yang dulu sangat akrab, kini menjelma saling membenci. Bukan tanpa alasan Arkan membenci Khalif. Keluarga Faiz pernah mengancam semua harta keluarga-nya akan beralih nama kepada sepupunya apabila sikap Arkan masih belum berubah dan tidak menikah. Percayalah, setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, meski terkadang harus memaksakan kehendak yang tidak sejalan dengan kemauan buah hati mereka.

Tak salah bukan jika Arkan marah? Sebagai seorang anak, ia adalah seorang penerus keluarga yang harusnya memegang kendali penuh, bukan sepupu-nya. Disini jangan berpikir Khalif mengambil keuntungan. Pria itu tidak salah, Khalif sama sekali tidak tertarik mengambil hak milik orang lain bahkan sudah menolaknya. Hanya saja ia harus menghormati Faiz dan keluarga, karena itulah Khalif membantu jalannya rencana Faiz. Dalam hati kecil Khalif, kebahagian Arkan juga menjadi kebahagiaannya.

Sama-sama menjadi anak tunggal di keluarga, yang mana tidak mempunyai teman bermain, selain dengan para sepupu-nya. Sejak kecil Khalif dan Arkan sudah berteman baik. Saat hubungan kedua sepupu itu sedang tak baik-baik saja, percayalah rasanya ada sesuatu yang hilang. Hanya saja ego masing-masing terlalu tinggi yang membuat hubungan antara keduanya belum juga membaik. Aneh bukan? Kalau sayang kenapa harus musuhan sih? Gw juga heran sama kedua anak biawak itu. Eh ralat! Maksudnya kedua anak manusia yang memiliki inci ketampanan-nya masing-masing yang berhasil menggugah selera kaum hawa.

"Thanks ya, Lif" ujar Arkan tulus sedikit menurunkan ego dan gengsi yang selama ini di pertahankan. Untuk pertama setelah sekian purnama hubungan mereka kembali hangat. Semoga saja bara api segera terpadamkan.

Khalif hanya tersenyum sebagai jawaban. Lalu melenggang pergi.

___

Arkan membuka ponsel canggih yang entah sudah berapa lama di anggurin di atas nakas. Perlahan pria itu memasukkan kode lalu membuka akun whatsapp yang sudah bertengger beberapa notifikasi.

ALISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang