14

1.3K 158 4
                                    

Mina masuk kedalam rumah dengan keadaan sedikit lesu. Ia jadi kepikiran tentang pernikahannya dengan bambam.
"Bambam orang baik,gimana caranya untuk bicara tentang masalah ini." Gumam Mina saat ia mendudukan diri di atas sofa empuk.

Ia tidak tega dengan bambam,di balik sikap kasarnya , dia juga pria yang sangat lembut, baik dan humoris. Mina merasa bersalah karena bersikap tidak peduli dengan bambam.

"Hah, aku harus bersikap biasa saja dihadapannya,mungkin aku harus sedikit bersabar agar jika bertemu dengannya agar aku tidak emosi."

Mina bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamar,ia ingin berbaring diatas ranjang karena lelah,barang-barang untuk besok sudah ia siapkan dari semalam-semalam. Mina ingat jika ia tidak mengizinkan bambam untuk ikut, ia hanya takut jika bambam hanya merusak acaranya saja.

"Aku tetap tidak mengizinkan bambam ikut,dia bukan bagian dari perusahaanku, dan itu sudah jelas."

Mina baru menyadari jika pakaian yang ia pakai adalah pakaian milik chaeyoung, aroma strobery di baju itu benar-benar menguak kedalam hidung dan Indra penciumanya. Baju chaeyoung sangat pas tubuh Mina,mengingat tubuh chaeyoung yang sedikit lebih kecil dari Mina,itu sebanya sangat pas. Mina memegang baju yang ia kenakan,ia tersenyum kecil.

"Kenapa setiap kali aku bersama chaeyoung, aku selalu tersenyum, bawanya itu bahagia sekaliii, seperti sesuatu yang sudah hilang,tapi setelah bertemu dengannya, sesuatu itu kembali lagi ."

"Sangat berbeda jika aku dengan bambam, hanya rasa malas yang aku punya, kenapa aku sama sekali tidak merasakan kehadiran bambam di sampingku, ini benar-benar gila dan aneh, aku baru saja mengenal chaeyoung, tapi aku sudah merasa nyaman didekatnya, tapi bambam?......hahh mungkin aku harus sedikit bersabar dengan bambam, ahhh menyebalkan......"~

Mina bergelut dengan pikirannya, ia merasa aneh pada tubuh dan dirinya saat ini, ia nyaman dengan orang baru dihidupnya.
Mina melepaskan pakaian yang ia pakai, ia memajangnya dan menempatkanya pada tempat yang bersih dan enak untuk dipandang. Jika ia terbangun dari tidurnya,maka baju chaeyounglah yang pertama akan ia lihat.
Mina tidak tau dengan pikiranya saat ini, mengapa ia bisa seantusias ini terhadap chaeyoung, banyak orang yang ingin bersanding dengannya,tetapi entah kenapa,Mina malah risih jika disukai banyak orang,entah itu pria ataupun wanita.

Mina mengambil pakaian dilemari sekaligus mengecek ulang barang-barang untuk ia bawa besok pagi. Seperti chaeyoung,ia tidak ingin membawa banyak barang, hanya yang perlu-perlu saja. Mina kembali disibukan dengan pekerjaannya, mengecek transportasi, mengecek penginapan dan lain-lainya lagi.

Selesai sudah ia mengecek semuanya,kini waktunya dia untuk istirahat sejenak diatas ranjang, menutup matanya dan tertidur.
.
Pukul 3 sore, Mina kembali terbangun, ia merasa waktu istirahatnya sudah cukup untuk tubuhnya. Ia bangkit dan membersihkan dirinya terlebih dahulu. Satu persatu pakaian yang ia kenakan ia lepas dan menanggalkan ya, ia melihat seluruh tubuhnya, dibalik kulit putih dan mulusnya, ada bekas luka di belakang bagian punggungnya, Mina mengingat luka itu, luka semasa ia masih kecil, dia yang tidak punya teman,dan selalu murung didalam rumah, luka itu ia dapatkan waktu teman-teman masa kecilnya sedang menjahili dirinya. Jebakan kecil yang mereka buat berhasil membuat tubuh Mina menimbulkan sebuah luka.

Mina tersenyum getir ketika mengingat itu, Mina kecil yang sangat cengeng dan lemah, tapi orangtuanya lah yang mendidik dia agar menjadi perempuan yang kuat dan tangguh, hingga sampai sekarang.
Mina membasahi dirinya, memejamka mata,membiarkan air mengaliri tubuhnya. Rasanya sangat menyegarka dan menenangkan, ia berjalan dan masuk kedalam Beth up.
Ia merendam dirinya.
.
Selesai membersihkan diri, Mina turun dan duduk di sofa ruang tengah sembari memainkan ponsel miliknya.ia disibukan dengan layar ponsel yang ia tatap saat ini.

Affection [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang