21

1.4K 156 6
                                    

Mina sudah memarkirkan mobil pribadi miliknya dihalaman yang luas setelah mengantarkan chaeyoung pulang beberapa menit yang lalu. Chaeyoung hanya meminta mina berhenti didepan saja agar mina tidak terlalu jauh mengantarkan dia pulang. Dan saat ini mina sudah menempatkan dirinya diatas sofa empuk yang berada pada ruang tamu miliknya. Melihat jam dinding sekilas untuk mengetahui pukul berapa saat ini dan kembali pada pandangan lurus kedepan. Ia menyandarkan punggungnyaa dan menatapi langit-langit kamar tamu yang ia tempati saat ini.

Baru saja ia membuka tas, handphone miliknya berdering dan berbunyi, mina mengetahui siapa pemanggilnya malam ini, sedikit tersenyum setelah ia benar-benar tau siapa nama kontak yang baru saja menghubunginya.

"Hallo."

"Hallo, selamat malam nona, apa benar ini denngan nona mina.?"

"Iyaa, saya sendiri, maaf sebelumnya, ini dengan siapa.?"

"Saya hanya pejalan kaki biasa yang baru saja menemukan teman anda tergeletak dipinggir jalan nona."

"Teman saya?"

"Iya nona, saya tidak sengaja melihat seseorang yang tertidur dijalanan malam ini, saya tidak bisa meminta bantuan karena keadaan sudah sangat sepi, jadi saya menghubungi anda."

"Maaf pak, saya masih belum bisa percaya dengan anda begitu saja."

"Tolong nona, cepatlah kemari, sepertinya teman anda mendapatkan luka tembakan dibagian tubuhnya, segera bantu dia."

"Dimana keberadaan anda sekarang?"

"Saya berada di depan gang yang sudah sangat sepi, sepertinya jika masuk kedalam gang itu, hanya ada rumah-rumah biasa saja nona."

Mina mengerti sekarang, tempat itu adalah tempat dimana ia menurunkan chaeyoung saat pulang tadi. Tanpa berlama-lama lagi, mina kembali mengemasi barangnya dan masuk kedalam mobil menuju tempat dimana chaeyoung tergeletak. Menginjakan gas dengan terburu-buru dan dengan pandangan tetap fokus kedepan. Mina sedikit meneteskan air matanya.

"Apa benar kamu yang ada disana chaeng?, Tapii...tapi bagaimana bisa ini terjadi.........aku akan segera sampai disana,bertahanlah chaeyoung." Batin mina.

Meskipun hati dan perasaanya saat ini sedang tidak tenang, mina masih mencoba berusaha untuk tetap fokus dan tenang agar bisa cepat sampai pada tujuan. Sebelum sampai, ia juga sudah mencari dimana letak rumah sakit terdekat di daerah situ.

Sampailah pada tempatnya, ia segera turun dari mobil dan menghampiri banyak orang yang tengah mengerumuni sesuatu disana. Ia yakin jika korbanya menjadi pusat perhatian saat ini.

"Permisi......permisi." mina berusaha masuk dengan mendesaki banyaknya orang yang ada disitu.

Begitu sampai pada titik pusatnya, mina tercenggang akan korban yang baru saja ia lihatt, kakinya tidak bisa menumpu berat badan yang ia miliki, mina terjatuh dan meneteskan airmatanya, tanganya yang bergetar berusaha memegang wajah korban yang sudah berlumuran darah itu.

"Chae...chaeyoung." mina hanya bisa mengeluarkan kata itu, airmatanya jatuh dengan deras setelah tidak mendapatkan interaksi atau jawaban apapun dari korban yang sudah tergeletak itu.

"Chaeyoung." Isak mina semakin deras, ia berusaha menutupi luka tembakan yang berada pada perut chaeyoung.

Seseorang mendatangi mina yang tengah duduk tepat disamping korban.
"Nonaa, apakah anda orang yang bernama mina?"

Affection [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang