Chaeyoung bangun terlebih dahulu dan mendapati teman-teman satu kamar nya yang masih tertidur pulas, chaeyoung melihat jam dinding dan menunjukan pukul 5 pagi. Waktu masih menunjukan awal hari, chaeyoung bangun dan membersihkan dirinya terlebih dahulu agar nanti tidak saling menunggu satu sama lain.
Mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.Selesai sudah chaeyoung dengan membersihkan diri. Ia keluar dan teman-teman nya sudah membuka mata mereka satu persatu. Mereka menatap malas chaeyoung. Chaeyoung hanya mengabaikannya begitu saja, ia tidak ingin ada perdebatan dipagi hari jika dia melawan. Chaeyoung membenarkan semua barang-barangnya yang sempat berantakan, ia menaruhnya kembali setelah semuanya sudah rapi.
Chaeyoung keluar hanya untuk sekedar berkeliling pagi saja, sudah biasa bagi chaeyoung seperti ini. Mina memberinya pesan jika pukul 7 nanti semua karyawan harus sudah turun kebawah dan berkumpul untuk menuju tempat wisata selanjutnya. Chaeyoung mengerti dan segera kembali lagi kedalam kamar, setelah masuk kedalam, ia terkejut karena barang-barang miliknya berantakan lagi, dan teman-teman satu kamarnya sudah tidak ada semua. Dengan cepat chaeyoung membereskan semua barang yang berserakan.
"Kenapa bisa seperti ini sih." Gerutu chaeyoung.
.
Sedangkan dibawah, semua karyawan sudah berkumpul, dan menunggu kehadiran Mina, dan beberapa menit kemudian, mina,dahyun,sana sudah berdiri didepan dan memberikan arahan pada karyawan-karyawanya, tapi setelah Mina meminta semua orang masuk kedalam bus, ia sama sekali tidak melihat keberadaan chaeyoung.
Mina merasa aneh karena ia baru saja mengirimkan pesan, sudah otomatis semua orang akan membacanya, tapi Mina berfikiran apakah chaeyoung tidak membaca pesan itu.Mina melangkahkan kakinya ke atas untuk menemui chaeyoung, ia sudah tau kamar milik chaeyoung saat ia diantarkan olehnya, Mina sekalian bertanya nomor kamar chaeyoung.
Setelah sampai didepan pintu, Mina mengetuk dan masuk begitu saja. Ia melihat chaeyoung masih membenahi barang-barangnya yang masih sedikit berserakan. Mina mendekat dan membantu chaeyoung."Nona." Chaeyoung terkejut karena mendapati Mina disampingnya secara tiba-tiba.
"Biarkan saya bantu, supaya lebih cepat chaeyoung." Gumam Mina.
Chaeyoung hanya bisa menurut karena waktunya sudah tidak ada lagi.
"Maaf merepotkan mu nona." Celetuk chaeyoung.
Mina masih sibuk membereskan barang-barang chaeyoung. Setelah selesai mereka keluar secara bersamaan untuk masuk kedalam bus. Mina mengambil tempat duduknya didepan, sedangkan chaeyoung, sama persis seperti semalam, duduk dibelakang saja.
Bus berjalan seperti biasa, tapi chaeyoung samar-samar mendengar namanya disebut karena orang-orang disekitarnya sedang membicarakan dirinya. Mereka mengatakan jika chaeyoung membuat semua orang harus menunggu lama dan sedikit terlambat karena dia.
Chaeyoung hanya mendengarkannya sekilas, ia juga tidak tau bagaimana bisa barang-barang yang sudah ia kemasi menjadi berantakan lagi, dan bagaimanapun juga ia harus mengemasinya kembali.
Mina senantiasa selalu memperhatikan chaeyoung, ia tidak tega, ia kasihan dan ia prihatin dengan chaeyoung, kenapa semua orang selalu merendahkan dirinya, kenapa semua orang selalu menyakiti dirinya. Mina selalu bertanya-tanya dengan dirinya sendiri, apakah bisa ia membantu agar chaeyoung tidak semakin terpuruk. Mina selalu membayangkan senyuman chaeyoung, senyuman itu sangat jarang chaeyoung tunjukan karena hatinya yang tidak baik-baik saja.
.
Sampailah pada tempat tujuan, semua orang keluar dari bus dan berlarian kesana kemari agar segera bisa menikmati pemandangan dan suasana dipantai saat ini. Chaeyoung berjalan santai saja, ia hanya ingin sendiri sekarang, ditempat seperti ini sangat cocok untuk dirinya merenung dan menyendiri.Sekilas, chaeyoung melihat bambam menarik tangan Mina, membawanya ke tepi perairan pantai, Mina tersenyum senang karena sudah lama juga ia tidak berlibur ditempat seperti pantai ini. Chaeyoung melangkahkan kakinya menuju tempat teduh dibawah pohon besar, sembari melihat teman-teman kerjanya yang sedang bermain air. Hati chaeyoung terasa lega karena ia masih bisa merasakan yang namanya kehidupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection [END]
RandomSeseorang yang hidup sebatang kara tanpa kasih sayang dari siapapun, ingin bertahan hidup dengan tetap tersenyum dihadapan banyak orang. hidup yang ia jalani begitu berat hingga suatu saat ia bertemu dengan seseorang. mungkinkah seseorang itu akan...