Kini mina hanya tengah mempersiapkan dirinya untuk menikah dengan bambam di bulan yang akan datang. Sudah hampir berbulan-bulan ini chaeyoung sama sekali tidak memberikan lagi kabar tentang dirinya dan juga tentang keberadaanya, mina hanya bisa menerima segalanya dengan terus meyakinkan dirinya sendiri. Sana dan juga dahyun merasa kasian dengan mina yang saat ini sedang tidak baik-baik saja, mereka khawatir jika hidup mina tidak akan bahagia bersama bambam. Seperti yang mereka tahu, bambam memang orang yang baik, tapi jika sudah berurusan dengan hati, maka akan beda lagi urusanya. Hati mina tidak tertuju pada bambam, ia hanya merasa jika bambam bukanlah orang yang tepat, tapi mau bagaimana lagi, orang tua mereka sudah memiliki kesepakatan untuk menikahkan anak-anak mereka.
Seperti biasa, mina menjalankan tugasnya sebagai direktur utama saat ini, ia sudah mulai disibukan kembali setelah beberapa hari ini dia mengambil cuti. Dahyun dan juga sana membantu mina untuk menghandle perusahaan milik mina dengan baik. Mereka tau jika mina memang butuh waktu untuk sendiri.
."Sayang." Panggil sana yang kini mampir kedalam ruangan dahyun.
"Yaa?, Kenapa?"
Sana menghela nafas.
"Aku merasa kasian dengan mina, apa kau juga merasa seperti itu?" Tanya sana.Dahyun kembali menatap sana yang kini tengah duduk dihadapanya.
"Iyaa, aku juga merasa kasian denganya, tapi aku juga tidak tau, apa yang harus kita lakukan untuk mina saat ini." Ujar dahyun."Kau benar sayang, kita tidak tau harus berbuat apa saat ini, hahh~ aku hanya berharap semoga ada jalan lain nantinya."
"Aku rasa, hanya ada satu orang yang dapat membantu kita saat ini, tapi sekarang dia sedang tidak ada, entah kemana, dan dimana, kita juga tidak tau sayang, hahh, aku tidak tau lagi bagaimana cara untuk kita menemukan chaeyoung." Ujar dahyun.
"Iyaa, chaeyounglah yang bisa membuat mina menjadi tenang saat ini, kita berharap yang terbaik saja, semoga chaeyoung datang menemui mina sebelum mina benar-benar sudah menikah dengan bambam." Sambung sana.
Mereka merasakan kecemasan yang sama terhadap sahabatnya, kebahagian mina adalah kebahagiaan mereka juga, mau bagaimanapun mereka adalah keluarga.
"Bagaimana kalau kita ajak mina makan siang diluar saja, siapa tahu ia mau dan hati dia menjadi sedikit tenang, dia butuh suasana yang menyegarkan sayang, kita hibur dia sebisa kita, bagaimana?" Ujar sana dengan penuh semangat.
Dahyun tersenyum dan mengangguk.
"Boleh saja, aku akan mengajak dia nanti, ya sudah kita kembali kerja saja dulu."
.Siang harinyaa, dahyun dan juga sana berhasil membujuk mina untuk ikut makan siang bersama diluar, mereka senang akhirnya mina mau jalan bersama mereka.
"Jangan sedih lagi mina, kita mencemaskanmu jika kau terus menyendiri seperti ini, ingat, masih ada aku dan juga dahyun yang siap membantumu." Ujar sana kepada mina yang kini mencoba menenangkan hati dan pikiran mina.
"Sana betul, minaa kau tidak perlu khawatir, aku yakin, semua akan baik-baik saja." Sambung dahyun.
Mina hanya menunduk dan menunduk saja, ia masih belum bisa menerima jika ia akan berpasangan dengan bambam tidak akan lama lagi.
"Aku hanya ingin bertemu seseorang sebelum semuanya terlambat." Gumam mina.
Sana dan dahyun tau jika orang yang mina maksud adalah chaeyoung. Beberapa hari ini mina mengatakan jika ia hanya ingin berbicara sebentar dengan chaeyoung. Ia hanya ingin mengatakan yang sebenarnya, ia ingin mengatakan tentang perasaan yang ia rasakan, hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk menyampaikan pesan itu. Ia hanya berharap chaeyoung datang dan mendengarkan setiap kalimat yang akan mina ucapkan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection [END]
RandomSeseorang yang hidup sebatang kara tanpa kasih sayang dari siapapun, ingin bertahan hidup dengan tetap tersenyum dihadapan banyak orang. hidup yang ia jalani begitu berat hingga suatu saat ia bertemu dengan seseorang. mungkinkah seseorang itu akan...