13

1.4K 170 2
                                    

Lama dalam posisi seperti itu, mata mina juga semakin menjadi gelap, sesekali juga ia menguap untuk menahan kantuknya. Tanganya tak pernah berhenti untuk mengelus kepala chaeyoung. Mina mengantuk karena ia terlalu lama untuk menangis, ia mengeluarkan airmatanya berjam-jam hanya karena chaeyoung.

Chaeyoung yang awalnya sudah tertidur kini ia kembali membuka matanya, ia melihat mina terus menguap, ia bangun dan membenarkan posisinya menjadi duduk.
"nona, tidurlah, ini sudah malam, anda harus istirahat." ujar chaeyoung.

"iya chaeng saya juga sudah mengantuk, lebih baik saya pulang sekarang, kamu istirahat ya." mina ingin beranjak dari ranjang chaeyoung, tapi dengan cepat chaeyoung menahan dan menarik tangan mina.
"istirahat disini saja nona, ini sudah malam, saya khawatir jika nona pulang sendiri malam-malam begini." ujar chaeyoung.

"apa tidak apa-apa jika saya tidur disini? " tanya mina.

"tidak apa nona, lagipula saya sendiri disini, dan maaf jika tempat ini tidak nyaman untuk anda." gumam chaeyoung.

"tidak chaeng, tempat ini sangat nyaman kok, kalau begitu mari kita tidur, kamu harus istirahat." ujar mina.

Chaeyoung mengangguk menurut dengan ucapan mina. Ia sedikit menggeser tubuhnya untuk berbagi tempat dengan mina. Mina mengambil posisi memunggungi chaeyoung, sedangkan chaeyoung hanya menatap langit-langit kamarnya dan sesekali juga ia melihat mina yang kini berada disampingnya.
Ia tersenyum, membayangkan bagaimana dia bisa mengenal seorang myoui mina, orang yang sangat baik dan cantik yang pernah ia temui.

Chaeyoung menyamping untuk menatap punggung mina, meskipun badanya masih sakit dan terasa pegal tapi ia justru tidak mempermasalahkan hal tersebut karena sudah terlalu biasa baginya. Sudah terlalu sering ia disakiti, dan hal itu sudah biasa bagi chaeyoung.
Ia menggeser tubuhnya sedikit agar lebih dekat dengan mina. Aroma tubuh mina menyerubungi indra penciuman chaeyoung. Ia benar-benar suka dengan wangi tubuh mina, chaeyoung semakin menghirup dalam-dalam aroma itu.

Sampai ia tidak sadar jika ada pergerakan dari mina, mina berbalik arah dan kini menatap chaeyoung, chaeyoung dan mina sudah saling berhadapan sekarang, chaeyoung bisa merasakn nafas mina yang mengenai wajahnya, ia juga merasakan jika mina sudah tertidur lelap, dan chaeyoung memberanikan diri untuk lebih mendekat, dan akhirnya mereka menutup mata mereka dan beralih kedunia mimpi.
.
Pagi hari datang, mina terbangun terlebih dahulu, dan kini ia tersenyum kecil setelah mengetahui sang teman tidurnya. Ia bangun dan membenarkan posisinya menjadi duduk, menunggu chaeyoung agar bangun sendiri, mina tidak ingin membangunkan chaeyoung karena ia merasa tidak tega. Tapi bukan hasil yang ia inginkan, chaeyoung bergerak dan meletakan kepalanya dipaha mina yang kini ia jadikan sebagai bantal. Mina hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

Mina menjadi sedih.
"chaeyoung benar-benar membutuhkan seseorang yang bisa selalu disampingnya." batin mina. Tangat terangkat untuk mengelus rambut chaeyoung. Mina sudah seperti kakak perempuan untuk chaeyoung jika diperhatikan.

Chaeyoung sama sekali tidak bangun dari tidurnya, mina yang tadinya sudah terduduk kini kembali berbaring untuk tidur beberapa menit lagi, ia juga masih merasakan lelah pada tubuhnya. Membiarkan chaeyoung tertidur pada pelukan hangatnya, chaeyoung malah semakin ndusel didalam pelukan mina, ia merasakan kenyamanan.

Seperti sepasang suami istri mereka berpelukan hingga tidak ada jarak diantara mereka.

Beberapa jam kemudian, kini chaeyoung sudah terbangun duluan, ketika ia membuka matanya, hal yang ia lihat pertama adalah mina, ia terkejut karena posisinya yang sekarang terlalu intim dengan mina.chaeyoung bergerak untuk sedikit bergeser agar tidak terlalu dekat denganya. Ia bangkit dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan membiarkan mina yang masih terlelap diatas ranjang. Ia tidak tega membangunkanya.

Affection [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang