HB | 0.0

2.4K 400 40
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

**** Half Blood - 0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**** Half Blood - 0.0 ****

Aku tidak jadi menjemputmu, kau bisa pulang naik taksi.

Yuca Simone berdecak kesal setelah menerima pesan dari kakaknya.

"Apa sih?!? Tadi bilangnya bisa jemput,. Sekarang bilang gak bisa."

Mata cantik Yuca melirik panel jam pada layar ponselnya. 22.12

Sudah terlalu malam untuknya memesan taksi, tapi ia tak putus asa. Yuca berdiri di trotoar jalan, mengabaikan rasa dingin yang menusuk tulang karena sudah dua minggu ini salju mulai turun di kota London.

Sebagai gadis yang baru saja masuk dunia college, Yuca yang berasal dari keluarga berkecukupan menghabiskan akhir pekannya untuk bekerja di sebuah cafe. Dan jam sepuluh malam adalah batasnya untuk kembali ke rumah.

Besok senin ia ada jadwal kuliah siang, jadi setelah ini ia bisa istirahat lebih lama. Kakaknya yang seorang pegawai bank sudah berjanji untuk menjemputnya pulang kerja, tapi di detik terakhir wanita itu malah membatalkan janjinya begitu saja.

Karena itu sambil mengerucutkan bibirnya, Yuca menunggu disana. Sesekali ia akan mondar-mandir di trotoar jalan, melambai pada taksi yang ia lihat. Sudah ada tiga taksi yang menolaknya karena terisi penumpang. Yuca yang merasa hari semakin malam, akhirnya memutuskan untuk berjalan pelan menuju stasiun.

Cukup jauh memang, namun terasa lebih baik daripada ia berdiam diri menunggu taksi kosong.

Awalnya Yuca tak merasa ada yang ganjil, namun saat ia hendak turun menuju stasiun bawah tanah, perasaan tidak nyaman mulai menghampirinya.

Tiba-tiba saja tangga turun menuju stasiun terlihat lebih panjang dari biasanya. Dan area stasiun yang berpenerangan cukup terang terasa sangat jauh. Seperti sebuah titik. Padahal jaraknya tidak lebih dari lima belas meter.

Yuca melirik sekitarnya. Ia baru sadar jika hanya dialah yang ada disana. Stasiun King Cross tak mungkin sesepi ini saat malam. Apalagi sekarang belum tengah malam.

Yuca berbalik dan berhadapan dengan seraut wajah pucat tampan, yang tengah tersenyum lebar padanya.

"Aargh..." Wanita itu menjerit kecil karena kaget.

"Kenapa berhenti disini?" Tanya orang itu, "Kau tidak turun?"

Yuca masih berusaha menetralkan debar jantungnya, dan menatap wajah tampan itu dalam diam. Ia seperti pernah melihat laki-laki ini. Tapi dimana?

Half Blood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang