HB | 18.0

1.7K 353 56
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

**** Half Blood - 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**** Half Blood - 18.0 ****

Dia sudah mengenal baik bau ini.

Bau besi yang kuat.

Bau anyir.

Darah.

Dan dia menyukainya.

Tapi semua itu tak sebanding dengan rasa sakit dipergelangan kakinya, dan juga di perutnya. Entah kenapa seharian ini ia merasa bahwa penciumannya terhadap bau darah sangatlah kuat. Apalagi di dalam rumah klan Rainhart, darah bukanlah sesuatu yang tidak bisa ditemui.

Bahkan saat ia menyibukkan diri dengan berbelanja bersama Jasmine dan Yuca pun, ia selalu memperhatikan orang-orang disekitarnya. Terutama leher mereka, ia seolah bisa melihat nadi orang-orang tersebut, bagaimana darah mengalir di dalam sana. Dan rasanya pasti akan menyenangkan jika dia bisa menjilat bagian tubuh itu, lalu mencicipinya sedikit. Rasanya pasti sangat memuaskan.

Ah... Mungkin karena ia sudah bercinta dengan Dexter dia jadi mulai ketularan menyukai darah. Atau sisi vampir yang terkubur dalam dirinya mulai menunjukkan diri?

Yang jelas selalu ada efek sampingnya jika kita melakukan sesuatu. Dalam hal ini percintaannya dengan Dexter.

Sayang ia tidak bisa menceritakan hal ini pada Dexter karena vampir itu sedang pergi berburu. Rasanya aneh sekali ditinggal Dexter pergi begitu saja. Padahal mereka baru bersama berapa hari sih?

Belum lagi pertemuan mereka dan hari perkenalan mereka yang tidak terlalu akrab. Kurang pas rasanya jika ia tiba-tiba tak ingin jauh dari Dexter.

Tapi jujur saja, ia sudah mulai nyaman. Bahkan meski mereka hanya duduk diam tak melakukan apapun, ia sudah sangat senang. Dan lagi-lagi yang bisa ia pikirkan adalah mungkin karena efek percintaan mereka.

Ia tidak bisa menceritakan hal ini pada siapapun, ia hanya ingin membaginya dengan Dexter. Meski Sayre pasti tahu betul apa yang terjadi padanya saat ini. Jadi yang bisa ia lakukan saat ini adalah menyibukkan diri, mengabaikan keberadaan orang-orang disekitarnya dan mulai berbelanja. Lalu sore ini ia akan bertemu dengan kedua orang tuanya, ah tidak bertemu. Tapi melihat. Ia hanya diijinkan untuk melihat. Demi keselamatan kedua orang tuanya, ia harus rela hanya melihat saja.

Tapi perasaannya kembali tidak tenang saat mereka hendak berangkat. Ini pertama kalinya ia merasa takut, dan lagi-lagi mulai berharap Dexter ada disisinya.

Half Blood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang