HB | 22.0

1.8K 319 76
                                        

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

TERIMA KASIH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**** Half Blood - 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**** Half Blood - 22.0 ****

Dexter tentu saja langsung mencari keberadaan Eve, hal itu tidaklah sulit karena bau darah Eve yang semakin harum. Tanpa memperdulikan saudaranya yang lari pontang-panting karena ulahnya dibelakang sana, Dexter berlari sekuat tenaga menuju harum darah itu berasal. Dan ia bisa melihatnya. Punggung Eve yang berayun dalam gendongan Sayre.

Mengabaikan luka di tubuhnya yang menjerit kesakitan, Dexter mulai menjajarkan laju larinya di sebelah Sayre. Menatap kepala Eve yang tersembunyi di balik rambut panjang Sayre. Gadis itu memejamkan mata karena laju lari mereka yang cukup cepat.

Bibir Dexter bahkan mengembangkan senyum kecil melihat hal itu. Tak memperdulikan umpatan-umpatan yang saudaranya pikirkan saat ini. Yang menjadi pusat Dexter sekarang hanyalah Eve.

Ia merindukan gadis itu.

Sangat.

Jadi begitu Sayre tiba di rumah baru mereka dan mendaratkan Eve disebuah sofa, Dexter langsung berlutut di depan gadis itu dan tersenyum kecil.

"Hai..." Bisiknya lirih hampir tanpa suara.

Eve membuka matanya perlahan, dan indera penglihatannya mulai basah karena akhirnya bisa menatap wajah tampan Dexter.

Gadis itu menangis.

"Kami tunggu di luar." Kata Anthony terharu melihat pertemuan Dexter dan Eve.

Laki-laki itu berbalik bersama Paris dan yang lain. Berpencar mencari tempat yang tepat untuk memberi waktu bagi Dexter dan Eve agar bisa melepas rindu.

Siena, Jasmine, dan Yuca masih terlihat khawatir karena hanya pasangan mereka yang belum terlihat. Lalu suara kesiap Siena membuat mereka semua menoleh. Maddox datang dengan membawa Felix dalam gendongannya. Tidak lama kemudian Adam pun bergabung dengan beberapa luka di tubuhnya. Bagai dikomando, ketiga vampir wanita tadi mulai mendekati pasangan mereka masing-masing.

Half Blood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang