Half Blood [END]

HB | 11.0

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

**** Half Blood - 11.0 ****

Eve masih belum mempercayai apa yang baru saja ia dengar tadi. Tiba-tiba Dexter mengajaknya untuk melakukannya.

Bercinta.

"Ayo kita lakukan." Bisik Dexter setelah mata Eve terbuka. "Karena ini yang pertama untukku, maaf kalau aku sedikit kasar nanti."

Eve jelas tidak tahu bagaimana harus menanggapi kalimat itu, karena ini juga pengalamannya yang pertama. Tapi ketika Dexter bertanya lagi maukah ia melakukannya. Eve hanya mengangguk.

Dan disinilah mereka sekarang.

Di tepi sungai dengan segala perlengkapannya. Dexter bahkan harus membawa beberapa bantal sebagai alas tubuh Eve nanti.

Pipi Eve merona membayangkan posisi apa yang nantinya akan mereka gunakan dengan bantal-bantal itu. Sampai-sampai ia menghentikan kegiatannya melepas kancing piyamanya.

Dexter sudah lebih dulu masuk ke dalam sungai, pakaian vampir itu ia letakkan begitu saja. Dan dengan sabar ia menunggu kedatangan Eve. Mereka memang butuh melakukan sesuatu untuk pemanasan, dan mandi bersama di dalam sungai adalah salah satu cara yang Dexter pikirkan.

Tentu saja tanpa pakaian.

Matahari belum benar-benar muncul, namun suasana disekitar mereka sudah tidak terlalu gelap. Cahaya fajar membantu Eve melihat dengan jelas tubuh bagian atas Dexter yang terpampang. Berkulit putih pucat dan juga berotot.

Setelah menanggalkan baju dan celananya, Eve mulai melangkah memasuki air sungai. Mungkin karena ia sudah memeluk tubuh dingin Dexter semalaman, Eve jadi tidak merasa dingin lagi.

Dengan pelan dan diiringi suara kecipak air akibat gerakan langkahnya, Eve menghampiri Dexter yang kini sedang memunggunginya. Mereka mulai dihinggapi rasa canggung terhadap satu sama lain. Sampai akhirnya tangan Eve menyentuh pinggang Dexter dan memeluknya dari belakang.

Buah dada Eve yang ranum menempel erat pada punggung Dexter, sehingga membuat laki-laki itu menoleh.

"Kau mau berenang dulu?" Tanya Dexter yang kini sudah berhadapan dengan Eve.

Hanya gelengan kepala lah yang Eve berikan sebagai jawaban. Dengan satu langkah maju ia memeluk tubuh Dexter dan mendongak, hanya untuk menyambut bibir Dexter.

Mereka berciuman dengan pelan, mencari titik kenikmatan pada bibir masing-masing. Mengecap dan mengulum hingga hampir membuat Eve kehabisan nafas.

Tangan Dexter yang kuat mulai meraba kulit punggung Eve, merambat turun dan menangkup pantat gadis itu hanya untuk mengangkat tubuh Eve agar bibir mereka semakin erat menyatu.