Half Blood [END]

PROLOG

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

**** Half Blood - Prolog ****

"Aaaarrrrgghhhh....."

Teriakan itu bergema ditengah gelapnya malam, sampai-sampai para burung yang tertidur mulai berterbangan ke seluruh arah penjuru menjauhi sumber suara.

"Tuan..."

"Aaaarrrggghhhhh...."

Setidaknya ada sekitar lima orang disana. Tidak. Bukan orang. Mereka adalah makhluk immortal yang biasa disebut vampir. Berkulit pucat dan rupawan. Bola mata dan bibir yang merah merona, dengan dua taring tajam yang sesekali mengintip dibalik bibir manis mereka.

Salah satu diantara mereka, atau mungkin yang paling tua, yang paling dewasa, yang paling terlihat berkuasa karena panggilan tuan yang disematkan untuknya. Dialah sang pemimpin diantara mereka. Judah Avaran. Pria itu sedang membungkuk kesakitan sambil mencengkram dadanya. Beberapa kancing kemejanya terlihat koyak akibat kuatnya ia menarik pakaian tersebut. Terlihat dua gigi taringnya yang panjang saat ia melolong kesakitan. Urat-urat disekitar bola matanya bahkan sampai bermunculan, dan wajah tirus pucatnya semakin membuatnya terlihat seperti mayat hidup.

"Tuan Avaran..."

Mereka tidak ada yang berani mendekat, karena satu langkah maju, maka Judah akan berteriak penuh kesakitan. Jadinya mereka hanya bisa menatap penuh kekhawatiran melihat pemimpin mereka terlihat tersiksa.

Lalu mereka mendengar desiran suara angin yang cukup kencang, dan bagai muncul dari dimensi lain dua makhluk immortal yang sejenis dengan mereka mulai menampakkan diri.

"Saya sudah membawa nona Wu, tuan." Ujar seorang pria yang baru saja datang bersama seorang wanita cantik berkerudung putih.