CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.
MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.
TERIMA KASIH.
**** Half Blood - 24.0 ****
Grrrr....
Brak.... Brak... Brak...
Judah melihat itu semua dalam diam. Sebuah penjara besi di bawah tanah rumah yang ia tempati kini terisi dengan dua belas vampir baru. Mereka sengaja dikurung disini agar tidak menarik perhatian para manusia serigala. Entah apa yang Jane lakukan sehingga para vampir baru itu tidak berontak sama sekali.
Setidaknya ada empat penjara yang sudah terisi, dan masih tersisa tiga penjara lagi.
Marco masih berkeliaran di luar untuk mencari mangsa yang akan mereka ubah menjadi vampir. Mereka harus mengumpulkan banyak pasukan untuk menyerang kelompok Rainhart. Menciptakan sebanyak mungkin vampir baru agar bisa mereka gunakan sebagai tameng dalam menghadapi Anthony dkk nanti. Hal ini perlu dilakukan karena jumlah kelompok Avaran yang sangat minim.
"Kau yakin dengan ini semua akan berhasil?" Tanya Judah pada Jane yang baru saja memasukkan satu tubuh wanita ke dalam sel penjara.
Wanita itu masih pingsan, dan menunggu teman satu selnya. Jika sudah terisi dengan tiga atau empat orang dalam satu sel, maka entah Judah, Jane, maupun Marco akan menghisap darah mereka dan mengubah mereka menjadi vampir, lalu mengurung mereka. Inilah yang Avaran lakukan dalam empat hari terakhir.
Pekerjaan yang tidak merepotkan dan sangat menguntungkan karena mereka bisa menghisap darah manusia sepuasnya.
"Serahkan semua padaku. Aku punya beberapa rahasia agar vampir baru bisa mengikuti perintahku. Seperti yang Wulian lakukan pada vampir baru pengikutnya." Jawab Jane.
"Sepertinya tidak sia-sia juga kau memilih mengawasi Wulian dulu." Balas Judah.
"Itulah hebatnya aku sayang."
"Jadi kapan bisa kita mulai? Kita tidak punya banyak waktu, sebelum half blood itu berubah menjadi vampir."
"Marco sedang mengumpulkan mangsa terakhir Judah. Besok dia akan mencoba melacak keberadaan klan Rainhart. Dan malamnya kita bisa menyerang mereka. Bersabarlah."
"Kita hanya punya waktu kurang dari tiga hari Jane. Atau aku yang akan mati ditangan mereka."
"Semuanya akan baik-baik saja sayang. Percayalah padaku."
Jane memegang pipi Judah dengan lembut.
"Kau tidak akan mati." Tambah wanita itu. "Sebelum kau mati, merekalah yang akan mati di tanganku. Judah ku akan tetap hidup dalam waktu yang sangat lama. Dan dia akan menjadi vampir yang terkuat di dunia ini."
"Terima kasih sayang."
**** Half Blood - 24.0 ****
Samon berjalan pelan menghampiri Salma yang duduk termenung di tepi danau. Pagi baru saja datang, dan karena letak rumah pia berada di ujung pack, jadilah tempat itu cukup sepi bagi mereka berdua.
Ini pertama kalinya Samon bisa berduaan dengan Salma. Selama dua hari terakhir, Salma terus menghindarinya. Entah kenapa.
"Semua akan baik-baik saja." Kata Samon setelah mendaratkan pantatnya disisi Salma.
![](https://img.wattpad.com/cover/277119253-288-k409408.jpg)