Half Blood [END]

HB | 2.0

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

**** Half Blood - 2.0 ****

Semua kejadian itu bisa ia lihat melalui mimpi. Eve tahu siapa itu Kent, Eve tahu siapa itu Violet, Eve tahu siapa itu Sayre, Eve tahu siapa itu Paris, Eve tahu siapa itu Vanilla.

Eve tahu semuanya.

Selama tujuh belas tahun ia hidup, ia selalu memimpikan mereka. Eve bahkan sudah hafal setiap mimpi tersebut karena tidak hanya sekali mimpi itu datang, namun berkali-kali, dengan kejadian yang sama.

Bagaimana ayahnya merayu ibunya hingga hamil, bagaimana ia dilahirkan, dan bagaimana ia dibawa pergi sampai ia dibesarkan oleh keluarga Clay.

Jadi ketika ia memasuki high school dan melihat wajah Paris serta Vanilla, Eve tidak terlalu terkejut. Justru dengan senang hati Eve menerima mereka untuk masuk ke dalam circle pertemanannya.

Karena Eve yakin mereka adalah teman.

Bukan musuh.

Karena musuhnya yang sesungguhnya adalah Avaran.

Dan sekarang bertambah lagi sekutu untuk menjaganya dari serangan Avaran.

Siapa?

Rainhart?

Ya, Eve ingat. Klan Rainhart.

Perhitungan Sayre keliru, setelah memasuki usia enam belas tahun pendengaran Eve semakin tajam. Begitu juga dengan penglihatannya. Bahkan sekali waktu bola matanya akan berubah kemerahan saat ia tengah dilanda amarah.

Sayangnya Eve termasuk orang yang pandai mengendalikan diri. Dalam hitungan detik saja ia sudah kembali normal seperti biasa.

Mereka menyebutnya half blood.

Eve mendengus.

Ia sudah bisa membaca takdirnya. Untuk apa ia dilahirkan, untuk apa ia disembunyikan, dan untuk apa ia dijaga.

Kalau memang Avaran adalah musuh yang harus ia singkirkan, itu berarti Eve harus menyingkirkannya.

Ia sangat penasaran ingin bertemu dengan mereka.