Tanggal 7

1.9K 195 1
                                    

"kak jalan jalan yuk" ajak Nanon ke Frank.

Terlihat Frank yang membereskan kasurnya.

"gak bisa, kakak ada rapat"

"halah" terlihat Nanon memasang wajah cemberut.

"ngajak abang sana"

"abang mau belajar, besok kan hari pertama masuk kuliah"

"rajin banget, gak mungkin juga kan langsung ada ujian" kata Frank yang menggelengkan kepalanya. Kadang abangnya memang suka aneh.

"ajak papa sama ayah"

"mereka gak mau, katanya mau maraton series bareng dikamar, katanya Nanon gak boleh ganguin"

"halah paling juga main yang nggak nggak" kata Frank pelan yang tidak terdengar Nanon.

"yakan kamu punya temen banyak dek"

"Ciize gak bisa, katanya mau ke salon, Drake gak bisa dia ada saudaranya main"

"satu lagi ?"

"belum bales"

"yaudah tungguin aja. Nah kakak pergi dulu ya"

Frank meninggalkan Nanon, Nanon malas kembali ke kamar, dia pun tiduran di kamar kakaknya, dan berguling guling dikasur yang baru ditata rapi itu.

Kring, bunyi hape Nanon menyadarkan dia, untung saja dia tidak ketiduran.

Ohm : mau jalan kemana?

Nanon : mana aja deh

Ohm : main di mall aja gimana ?

Nanon : boleh deh

Ohm : oke ketemuan disana ya

Nanon pun langsung bangkit dan berlari ke kamarnya untuk mandi, meninggalkam kasur Frank yang berantakan kembali.

Di salah satu Mall.

Terlihat Ohm yang hari itu menggenakan kaos polo biru sedang menunggu Nanon di depan pintu mall. Kemudian dia melihat Nanon yang berlari.

"maaf telat, tadi nyari ojek dulu soalnya."

"gak masalah. Yuk main" ajak Ohm

Mereka pun bermain seharian tanpa jeda, selesai bermain, Ohm mengajak Nanon nonton bioskop. Lalu mereka makan bersama. Dan tak terasa waktu sudah sore hari.

"Ohm makasih ya udah nemenin, coba si Ciize sama Drake mau nemenin pasti makin asik" kata Nanon

"santai. Lain kali kalau gabut, panggil aku aja. Paling aku juga banyak gabutnya juga"

Keduanya pun tertawa.

"Ohm" sapa seseorang dari belakang mereka. Otomatis saja Ohm dan Nanon pun ikut nengok ke belakang.

"lho First. Kamu ada di Bangkok?"

Lelaki yang disapa First tadi menggangukan kepalanya.

Wajah Ohm tidak terbaca saat melihat First disini. Melihat situasi canggung, Nanon pun tiba tiba mengajak Ohm untuk pulang.

Dan Ohm pun memboncengkan Nanon pulang.

Disepanjang jalan tidak ada obrolan. Nanon pun tidak ingin menanyakan, karna wajah Ohm yang sedikit berubah.

Bahkan ketika Nanon sudah turun dari montor Ohm dan memberikan ucapan terimakasih, Ohm masih saja kelihatan aneh.

Nanon pun berpikir, kenapa Ohm seperti itu, hingga tanpa sadar dia menabrak seseorang di depan pintu ruang tamunya.

"ah kakak ngagetin aja" kata Nanon yang menggosok hidungnya yang tertabrak dada Frank

"kakak lebih kaget, kamu kenapa berantakin kasur kakak" kata Frank yang emang niat banget cegat Nanon di depan pintu rumah.

"eh gak berantakan ah, Nanon cuman numpang tidur aja"

"beresin kasur kakak, buruan"

"eh Nanon ada PR, dadah" Nanon pun berlari, tapi tetap dikejar Frank.

Sedangkan di depan TV, Tay dan New hanya tertawa kecil melihat kelakuan anak anaknya.

"abang belajar terus daritadi pagi" kata New sambil memakan snacknya.

"jaga jaga aja pa, besok kalau ditanya tanya, jadi abang bisa jawab"

"abang itu mirip kamu banget sih Hin. Wajahnya, semangat belajarnya"kata Tay dengan menatap wajah New.

"iya dong, kalau niru aku itu bener, kalau nirunya kamu tuh kayak Nanon, nakal. Itu kakak yang separuhan kita"

"tapi nakalnya aku beda kok hin, aku cuman nakal nya sama kamu aja"

"eww. Nakal nya sama aku, baiknya buat orang lain gitu?"

"ya gak dong, baik ke semua orang kan wajib, kalau nakal ke kamu itu kan pas lagi diranjang aja" kata Tay dengan nada menggoda

"halah kamu Te. Eh abang mau kemana?" tanya New saat melihat anak pertamanya yang pergi.

"abang belajar di kamar aja deh, biar gak denger pembicaraan yang kayak tadi. Abang mual" katanya

Selanjutnya Tay dan New pun kembali tertawa. Damai sekali kehidupan mereka.

"kakak, kenapa kasur ku diberantakin?" teriak Nanon dari kamarnya yang bisa di dengar dari lantai 1.

"pembalasan buat kamu" tak mau kalah Frank pun berteriak kencang

"kakak awas ya"balas Nanon

"adekkkkkkk buruan beresin kasur kakak" Frank masih teriak teriak

"berisik abang lagi fokus belajar" teriak Pluem, ternyata Pluem pun ketularan.

"abang tolong kamar Nanon di rusak kakak" adu Nanon

"kakak, ngalah sama adek"kata Pluem mencoba mencari kedamaian

"gak mau" kata Frank yang masih bertahan dengan nada teriakannya

"emang damai itu kayak gini ya Hin?" tanya Tay disela sela keributan anak anaknya

"gak tau Te. Iyain ajalah ya"

Diary FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang