"misai misai, misai misai"
"bang, ayah sama papa kok tumben kumat nyanyi lagu itu" tanya Frank ke Pluem
Pluem yang sedang menuangkan air ke gelasnya memandang ke ruang keluarga dimana ayah dan papanya lagi karaokean lagu itu.
"iya ya. Ku pikir udah lupa sama lagunya"
Frank kemudian mengalihkan pandangan nya ke adiknya, Nanon, kemudian dia terkejut.
"papa, ayah stop nyanyi lagu itu, adek sawan" teriak Frank.
Pluem langsung menoleh ke Nanon yang melamun dengan pandangan kosong, sekilas emang terlihat seperti kesurupan.
Dan Pluem pun ikut panik. Tapi dia segera mengontrol dirinya. Mewajari tingkah adik keduanya ini.
Tay dan New yang mendengar teriakan Frank langsung berlari ke arah meja makan, dan mendapati anak ketiganya melamun.
"astaga Nanon kamu kenapa?" kata New panik
"eh eh, adek ayo sadar" tak mau kalah Tay menggoncang kan badan Nanon.
"kayaknya Nanon sawan gara gara dengerin lagu tadi" sambung Frank.
"apaan sih kak, kakak, adek, abang kan tau itu lagu jaman ayah sama papa masih backstreet. Kalau gak ada lagu itu, gak ada kalian yaaa" kata Tay.
Tak kunjung sadar, New berinisiatif untuk menelfon ambulance, tapi ditahan Pluem. Dia mencipratkan air dari gelas nya ke wajah Nanon.
"ah ayah, papa ada apa ya?" tanya Nanon yang mulai sadar, tapi pandangannya masih terlihat kosong.
"ah adek sakit ?" tanya New khawatir, dia membelai rambut Nanon lembut.
"gak kok adek gak papa" kata Nanon kemudian bangkit dari duduknya dan menuju ke arah tangga.
"Nanon mau kemana?" tanya Tay
"mau ke kamar"
"lho gak sekolah?"
"lho ini masih pagi ya. Iya Nanon lupa" kemudian Nanon berjalan.
"adek itu kolam renang" kata New.
Nanon pun putar balik. Dan kali ini benar menuju ke pintu keluar.
"adek mau dianter ayah ? Apa bareng kak Frank?" tanya Tay.
"oh iya bareng kakak, aku tunggu di luar kak" kata Nanon setengah linglung.
"Frank, nanti kamu tanyain ya adek kamu kenapa?" pesan New.
Frank menganggukan kepalanya dan langsung berpamitan ke Tay New dan Pluem.
"abang emang lagunya segitunya ya sampe Nanon jadi gitu?" tanya Tay ke Pluem.
New menggelengkan kepalanya atas pertanyaan Tay.
"lagunya oke aja sih yah, suara ayah aja fals"
"nyesel ayah nanya kamu" kata Tay tersenyum masam.
Sedangkan Pluem dan New tertawa puas.
"adek kenapa sih? Ayah papa khawatir" tanya Frank saat keduanya kini sudah dalam perjalanan ke sekolah.
"itu kak, 2 hari ini Ohm gak berangkat ke sekolah, padahal pas hari minggu jalan sama aku dia baik aja kok"
"ooh. Dia gak izin sekolah?"
"izin sakit. Tapi tetep aja kan aku khawatir, soalnya dia gak bales chat ku, Ciize, Drake. Kita mau jenguk juga gak bisa"
"yaudah mungkin Ohm lagi beneran gak enak badan, sampe gak bisa megang handphone. Lagian kan dia butuh istirahat. Oh ya gini deh, nanti kalau Ohm masih gak berangkat, kakak cariin data rumah nya Ohm"
"hah bukannya gak boleh ya kak?"
"boleh kalau kakak, kan kakak ketua osis"
"beneran ya kak" kata Nanon semangat.
Melihat adiknya kembali semangat, Frank menganggukan kepalanya mantap.
"iya dek. Adek jangan kayak tadi pas dirumah lagi ya. Kalau ada masalah cerita sama kakak nanti dibantu"
"makasih kak Frank" Nanon memeluk Frank dari samping. Frank menepuk lembut beberapa kali kepala Nanon.
Nanon memasuki kelas dengan bahagianya, setidaknya dia bisa mengunjungi Ohm nanti, tapi Nanon makin senang saat sudah memasuki kelas, karna melihat Ohm sudah di kelas.
"ai Ohm" kata Nanon setengah teriak, membuat seisi kelas melihatnya aneh.
Dia berlari dan memeluk Ohm. Drake dan Ciize yang melihatnya hanya tertawa kecil.
"udah sehat?" tanya Nanon
"udah lah" kata Ohm tersenyum sombong
"terus kenapa gak bales chat kita?" tanya Nanon
"ponsel ku jatuh terus rusak haha"
"Nanon kuatir banget sama kamu" adu Ciize
"iya, mukanya sedih banget kemarin kemarin gak ada kamu. Dia galau banget" tambah Drake
"iyakah?" tanya Ohm dengan senyum menggoda.
"iya, makanya kamu jangan gak ada kabar lagi ya"
Ohm tersenyum menanggukan kepalanya.
Dikampus Pluem
"hah bintang kampus jurusan mu?" tanya Arm ke Pluem
"iya"
"waw gak heran sih" tanggap Fiat.
Kini Arm, Pluem, dan Chimom sedang di kantin fakultas Pluem.
"tapi aku gak ngerti musti ngapain aja" kata Pluem mengaduk minumannya
"oh ya ratu nya siapa?"tanya Arm lagi.
"belum tau, mau ketemu nanti ini"
"Pluem" sapa Aye ke Pluem
"ah phi Aye" Pluem memberi salam
"maaf phi lama, tadi ngurus yang lain juga soalnya"
"oh gak masalah. Ah iya ini Chimon, Arm teman dari fakultas teknik"
Arm dan Chimon memberi salam. Aye pun tersenyum dan memberi salamnya juga.
"nah ini Pluem yang jadi partner kamu"
"hallo Pluem aku Primilly" sapa seorang cewek yang datang bersama Aye.
Pluem tersenyum ramah, kemudian memberikan salamnya yang dibalas juga oleh Primilly.
"2 P, kalian pasti yang bakal menang" kata Aye semangat.
Semua yang disana hanya tertawa kecil melihat Aye yang penuh semangat membara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Family
Fanfiction30 hari bersama keluarga Vihokratana 🙌 *penulis tidak mengambil keuntungan komersial apapun dari cerita yang saya buat :)*