Tanggal 6

1.9K 207 10
                                    

Pagi ini Pluem sudah bangun, ini masih jam 06.30, sepertinya anggota keluarga yang lain pun masih belum ada yang keluar.

Setelah selesai membereskan kamarnya, dia terlihat memainkan handphone nya.

Chimon : pagi abang, udah bangun ?

Pluem : pagi juga. Sudah dong

Chimon : yang lain sudah bangun ?

Pluem : Frank sama Drake masih tidur, kayaknya semalem mereka main game. Ayah sama Papa kayaknya masih tidur, aku belum keluar kamar

Chimon : ooh

Pluem : mau jogging bareng gak di taman ?

Chimon : mau

Pluem : oke aku ke rumah mu.

Pluem pun langsung bersiap. Ketika dia turun langsung saja disuguhi pemandangan ayah dan papahnya yang sedang bermesraan di kolam renang.

"ayah, papa, abang joging sama Chimon ya" kata Pluem sedikit teriak

Tay dan New yang baru saja mendekatkan wajahnya langsung dikagetkan dengan suara Pluem

"iya abang" kata New berteriak.

"ah udahlah Te, ayo kita keluar, aku mau masak" sambung New, dia sudah akan keluar dari kolam renang.

"ah nanggung hin"kata Tay dengan wajah cemberutnya

"Te, ayo udahan, kamu juga temenin aku masak"

Tay menggangukan kepalanya, tapi dia menyodorkan wajahnya ke New dengan mata tertutup, seolah kode minta cium.

New kemudian senyum, bukannya mencium dia malah menenggelamkan kepala Tay ke dalam kolam.

Tay yang tidak siap kemudian menelan banyak air, sedangkan New disana pergi berlari meninggalkan kolam renang dengan tertawa tawa

"awas kamu hin" kata Tay yang hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Di meja makan siang ini terlihat bukan hanya keluarga Vihokratana saja, tapi juga sudah ada Chimon yang duduk samping Pluem.

Papa nya memang meminta Pluem mengajak Chimon untuk makan bersama.

Walaupun ini makan siang, tapi ini menjadi makan pagi bagi Nanon dan Frank karna mereka baru bangun.

"orang tuamu gimana kabarnya Chimon?" tanya New yang sibuk mengambilkan nasi dan lauk untuk Tay.

"makasih hin" kata Tay yang menerima piring yang sudah lengkap dengan isinya

"mereka baik baik saja" kata Chimon, kini gantian dia yang sibuk mengambilkan untuk Pluem

"makasih" kata Pluem, yang dibalas anggukan dan senyuman dari Chimon.

Sedangkan Frank dan Nanon hanya saling menatap, kok mereka gak ada yang ngambilin?

"kakak, adek gak mau makan ?" tanya New

Setelah sadar atas kenyataan, mereka berdua pun mulai mengambil satu persatu makanan.

"kita gak usah diambilin ya kak, ambil sendiri aja biar bisa ambil banyak" kata Nanon menepuk pundak Frank.

Frank menganggukan kepalanya mantap, dengan tatapan yang tak kalah mantap.

New dan Tay kemudian bertatapan dan tertawa kecil.

Dan disisi lain tentu saja ada 2 orang yang sedang tidak bisa diganggu.

"adek gak mandi?" tanya New ketika melihat Nanon yang duduk dibawah nya.

"ini hin snacknya"kata Tay memberikan snack yang diambil dari dapur untuk dimakan bersama.

Saat ini setelah makan siang tadi, New Tay dan Nanon sedang duduk bersama nonton tv.

"nanggung pa, nanti aja pas mau tidur, Nanon juga gak keringetan"

"walaupun gak keringetan, tetep mandi dong dek" kata Tay

"ini weekend yah, lagian harus hemat air. Nanon kan cinta bumi"

"halah alesan"tanggap Frank yang sudah segar karna udah mandi

"tuh kayak kakak, tetep mandi" kata Tay

"yah, jangan suruh Nanon mandi deh, suruh cuci muka sama sikat gigi aja gak mau" kata Frank

"adek jorok banget, mau papa mandiin lagi kayak dulu pas kamu masih kecil"kata New

"papa, kan Nanon udah besar. Iya nanti sore Nanon mandi"

"abang sama kak Chimon mana pa?" tanya New

"dikamar" jawab Frank

"hoiii ngapain. Papa sama ayah kok gak di grebek?"

"abang gak bakal ngapa ngapain, emang nya ayah sama papa yang setiap di kamar mesti ada apa apa" kata Frank santai, kemudian dia membaca majalahnya.

"kakak tau aja" tanggap Tay

"iya lah" kata Frank

"emangnya ayah sama papa ngapain pas dikamar" tanya Nanon yang bingung

"adek sana ambilin air buat ayah" suruh New

Nanon pun pergi ke dapur dengan wajah masih bertanya tanya.

"kakak jangan bahas di depan Nanon" ingat New ke anak keduanya ini.

Frank mengeluarkan senyum jahilnya. Sedangkan Tay hanya tertawa kecil.

Diary FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang