Tanggal 28

1.1K 116 3
                                    

"Te, bangun, anak anak sekolah" New menggoyangkan lengan Tay yang memeluknya dari belakang.

"hin ini masih hari minggu" jawab Tay dengan suara setengah serak khas orang baru bangun.

"hah, iya aku lupa" New menggeliat dan mengubah posisinya menghadap dan langsung mendekat ke dada Tay

"iya kita bobok aja, anak anak paling gak makan pagi" Tay mempererat pelukannya, matanya masih tertutup.

"heem" New menangguk, masih di dada Tay.

Beberapa menit kemudian.

"aduh Te" teriak kecil New, yang langsung mengagetkan Tay.

"kenapa hin?" Tay langsung bangun saat itu juga.

"pinggang, punggung ku sakit banget, kaku, pijitin" kata New sedikit keaduhan.

"iya iya"

New langsung berganti posisi berbalik, sehingga mempermudah Tay memijit.

Tay memijit masih setengah ngantuk.

"kerasan lagi Te, lemes banget" keluh New.

"iya maaf hin, kan belum sarapan" Tay mencoba menambah kekuatannya, tapi tetap agar New gak kesakitan.

"pindah kaki Te, pegel juga" New berbalik lagi menjadi telentang, dan Tay langsung memijat kaki kiri New dulu, dari atas sampe bawah, keatas lagi, terus gantian yang kanan.

"duh lupa, kita kan gak ada bahan, kemarin gak sempet tuh belanja" kata New yang tetep merem aja menikmati pijatan itu.

"yaudah mau belanja?"

"nggak deh aku lagi males" New membuka matanya, dan melihat wajah Tay yang masih muka bantal, tapi New gak peduli, haha.

"suruh anak anak aja deh yang belanja" saran New.

"yang paling bisa diandelin cuman Pluem, yaudah sama abang aja ya"

"iya"

Tay mengambil ponselnya di meja kecil samping tempat tidurnya, dan setelahnya dia kembali memijat kaki New dengan satu tangan.

"terus mau pesen makan?" tanya Tay lagi.

"iya gitu aja, anak anak gimana ya Te"

"oh ini Pluem bilang kalau dia keluar sama Chimon. Mau nitip makanan juga gak ?" kata Tay yang sudah membuka grup chat keluarganya.

"gak usah, kita nitip bahan belanjaan aja, makanan kita pesen"

"oke, terus yang Frank lagi keluar ada urusan di sekolah, Nanon juga udah berangkat, ada ekskul"

"yaudah gitu aja"

Tay menganggukan kepalanya.

"mau makan apa?" tanya Tay.

"terserah kamu aja"

Tay sekali lagi menganggukan kepalanya.

"oh ya Te, udah kirimin daftar belanjaannya ke abang?" tanya New memastikan.

"udah ini barusan"

"kamu transfer uangnya kan?"

"iya hin"

New merem lagi, kemudian langsung teringat sesuatu dan membuka matanya cepat.

"sama satu lagi, nitip teflon yang ukuran sedeng, abang paham kok" kata New.

"oh tumben beli perabot?"

"iya, kan kamu kemarin matahin gagangnya"

"oh iya hehe" Tay cengengesan.

Diary FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang