"ini kita lagi sarapan apa ujian sih, tegang banget" tanya Nanon.
Saat ini keluarga Vihokratana sedang duduk bersama di meja makan untuk sarapan, namun tidak seperti biasanya, suasana begitu tegang, tak ada obrolan seperti biasanya.
"ayah sama papa masih marahan?" tanya Nanon.
"gak dek, udah baikan" jawab Pluem.
"kok abang tau?" tanya Nanon bingung.
"hem ya gitu lah. Lagian kan Pluem yang nanti malem tampil, kok yang lain ikut tegang. Abang jadi ikut tegang juga" keluh Pluem.
"iya iya, ayah coba tenang" jawab Tay
"iya papa juga" kata New mencoba menghilangkan raut wajah cemasnya.
"oh ya bang nanti acara jam berapa mulainya?" tanya Frank.
"jam 7 malem, tapi pengumuman paling jam set.9 nan sih"
"oke, nanti kita tinggal masuk aja gitu kan?" tanya Frank lagi
"iya masuk aja, kalau udah penuh tunggu di luar, di luar nanti banyak yang jualan. Jadi bisa sambil nungguin"
"oke"
Selanjutnya mereka kembali memakan sarapan pagi yang sempat terhenti sebentar.
"yaudah, Frank berangkat dulu ya" pamit Frank yang sudah selesai mencuci pirimgnya. Dia mengambil tas nya yang dia sampirkan di bangku yang dia duduki tadi.
"aw kamu mau kemana?" tanya Tay.
"ada rapat sekalian persiapan buat acara lusa"
"oke hati hati ya" kata New.
"iya. Nanon gak bareng kakak ?" tanya Frank ke Nanon.
"aku nanti aja deh kak, agak siangan juga latihannya"
"oke"
Selanjutnya Frank pun benar benar pergi, setelah memberi salamnya ke ayah dan papanya.
"Pluem ke kampus nya kapan?" tanya New.
"sore nanti buat gladi bersih. Tapi 2 jam lagi Pluem mau pergi"
"pergi kemana? Kamu nanti malem tampil nak, jangan pergi jauh jauh" ingat New.
"gak jauh, di rumahnya Primilly sekalian latihan. Kan dia masih agak lemes, jadi latihannya dirumah dia aja"
"oh iya terus nanti dia bisa tampil gak?" kata New yang ingat keadaan Primilly kemarin.
"bisa, katanya udah lebih baik sih"
"syukurlah. Jadi nanti kamu langsung kan gak pulang ke rumah?" tanya New lagi.
"iya pa"
"yaudah, papa doakan semoga kamu berhasil ya nak" kata New sambil tersenyum lebar ke anak nya, memberi semangat sekaligus doanya yang tulus.
"ayah juga doakan kamu, apapun hasilnya kami tetep bangga sama kamu" sambung Tay yang membuat ekspresi wajah seperti New.
Pluem tersenyum, melihat kedua orangtuanya semangat dan doa, hal yang paling dia butuhkan saat ini.
"iya pa, iya yah makasih doanya"
"Nanon, mau berangkat sama abang apa nggak?" tanya Pluem.
"boleh deh"
"oh ya nanti disiapin yang bener ya jangan ada yang ketinggalan" kata New mengingatkan.
"siap pa"
"nanti ayah sama papa dateng" kata Tay
"iya, makasih" balas Pluem dengan senyum yang lebar.
Di sekolah Nanon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Family
Fanfiction30 hari bersama keluarga Vihokratana 🙌 *penulis tidak mengambil keuntungan komersial apapun dari cerita yang saya buat :)*