Tanggal 26

1.2K 111 7
                                    

"pagi yah" sapa Pluem saat melihat Tay sedang sibuk di depan kompor pagi ini.

"pagi, Nanon sama Frank mana?" tanya Tay, pandangannya masih ke wajan nya.

"masih diatas, papa mana?" Pluem kemudian mencuci tangannya.

"lagi di kamar mandi"

"masak apa yah ?" Pluem terlihat kepo, masakan apa yang diolah ayahnya ini.

"biasa nasi goreng"

"Pluem bantuin ya"

"iya, kamu siapin piring sama air"

Pluem langsung saja melakukan apa yang di minta ayahnya.

"udah selesai Te?" tanya New saat dia sudah ke dapur.

"udah, kamu duduk"

Tay langsung saja membagikan nasi goreng tadi ke piring piring yang telah disiapkan Pluem.

"pagi ayah, pagi papa, pagi abang" sapa Nanon, di belakangnya ada Frank yang sibuk sendiri mengecek isi tasnya.

"pagi" jawab ketiganya kompak

"ayo makan" kata Tay yang sudah duduk dan bersiap sarapan pagi itu.

Semua pun memakan sarapannya dengan tenang, hingga tiba tiba saja Frank yang iseng menyentuh salah satu luka di wajah Nanon.

"nih"

"aduh sakit kak" Nanon terlihat meringis perih.

"hahaha salah sendiri sok sok an" kata Frank dengan tertawa.

"kakak gak boleh gitu ya" ingat Tay saat melihat kelakuan usil anak keduanya itu.

"memarnya masih sakit?" tanya New.

"semalem gak, pagi tadi baru kerasa nyut nyut" Nanon meringis, karna luka dekat bibirnya terasa sakit saat dia bicara.

"terus nanti masih bersihin toilet?" tanya Pluem.

"gak, tapi ada tugas buat makalah"

Semuanya hanya ber oh ria.

"kok kamu bisa nonjok sih, kan papa sama ayah gak bisa olahraga bela diri" tanya random Frank.

Nanon mengangkat bahunya, "gak tau, pake feeling"

"iya juga sih, kalau berantem itu pake feeling aja udah" kata Frank menganggukan kepala nya beberapa kali.

"kayaknya yang dulunya preman itu papa gak sih, ayahkan bucin gak mungkin preman" kata Frank lagi.

"iya dulu papa mu itu preman, ayah juga dulu hobi berantem, kita dulu pas lagi masa pendekatan, bahkan pas udah pacaran, masih aja suka berantem, pukul pukulan, pake kekerasan" jelas Tay.

"gak preman yang malak pasar ya, ya papa tuh cuma pake kekerasan kalau sama ayah kalian aja" klarifikasi New.

"huwih, tapi kok sekarang nggak" tanya Nanon semangat.

"yakan udah ada kalian, jadi kalau mau gelut ya pas dikamar" kata Tay sembari tertawa kecil.

Frank dan Nanon pun hanya menjawab dengan oh saja, dan menganggukan kepalanya.

"tapi menurut Pluem, papa sama ayah suka berantem itu bentuk cinta kan" kata Pluem.

"iya dong" kata Tay dengan wajah sombong.

"hidih bucin" kata Nanon

"hahahaha"

Mereka berlima pun tertawa bersama.

Diary FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang