Tanggal 13

1.4K 150 0
                                    

"abang mau kemana?" tanya New yang sedang duduk santai sambil nonton series bersama Tay di ruang keluarga.

"mau diajak Chimon jalan"

"oh kok gak buruan malah duduk" tanya Tay bingung karna Pluem malah duduk di sofa.

"Chimon yang nanti datang. Bentar lagi"

"oh"

Bel rumah berbunyi.

Pluem pun langsung saja menuju ke luar dan membukan pintu rumahnya.

"abang udah siap?" tanya Chimon

"iya udah" katanya

"oh ada paman Gun pamam Off" kata Pluem menyambut dengan salamnya.

"ah iya, ayah papa mu ada kan?" tanya Gun.

Pluem menganggukan kepalanya, baru saja dia akan memanggil ayah papanya, keduanya malah sudah datang dulu menyusul Pluem.

"oi Off, nong Gun, artis yang sedang sibuk, bisa ya menyempatkan main kerumah temannya" kata Tay, menyambut keduanya.

"iya mumpung hari ini kita free, mau ngajak Chimon jalan tapi katanya udah ada janji sama Pluem. Jadi ya kita main sekalian kesini" jelas Off

"oh ya, Chimon sama Pluem mau berangkat sekarang ya" pamit Pluem ke 4 orang ini.

"iya kalian hati hati" kata Gun

"nanti Chimon pulang nya saya antar" kata Pluem sebelum benar benar pergi meninggalkan rumah itu.

"oke" kata Off.

Kini keempatnya sudah duduk di sofa ruang tamu.

"aku siapin minum dulu" pamit New menuju ke dapur.

"apa kabar kalian sekeluarga?" tanya Off

"baik lah" jawab Tay

"Frank sama Nanon mana?" kini gantian Gun yang tanya.

"biasa, weekend main game, mungkin mereka masih tidur"kata Tay, yang mendapatkan anggukan dari Off dan Gun.

"misai misai" terdengar suara menyanyikan lagu itu di tangga.

New yang baru saya meletakan gelas dan beberapa kue dimeja langsung kaget karna mendengar suara itu.

"Nanon, jangan gitu ini ada Paman Off Gun" teriak New, dia pun tersenyum canggung ke Off Gun.

"maaf ya Nanon masih kurang akhlaknya" kata New.

"oh gak masalah. Kita tau lah soalnya ayahnya juga gitu" kata Tay

"oh paman Off paman Gun" kata Nanon memberi salam.

"kakak mana dek?" tanya Tay.

"masih mandi" jawab Nanon yang ikut duduk bergabung di sebelah Tay.

"oh. Kamu tumben udah mandi?" tanya Tay bingung.

"iya dong yah, mau jalan jalan"

"sama kakak?"kini New yang bertanya.

"iya sama temen temen Nanon juga. Boleh kan pa yah, kemarin kan Nanon sama kakak udah ijin"

"iya boleh, pulangnya jangan kemaleman"kata New.

"oh salam paman Off paman Gun" kata Frank yang baru saja turun dari lantai 2.

"iya. Frank kamu apa kabar? Kayaknya kamu makin tinggi aja" kata Gun

"baik. Ah temen temen Frank ngefans banget sama kalian"

"oh iya kah, seneng deh kalau masih ada yang suka"

"yuk dek buruan pergi"ajak Frank.

"yuk"

Setelahnya Nanon dan Frank pun pamit.

"eh kalian gak pergi gitu, kan hari sabtu"tanya Off

"gak, dirumah aja"balas Tay, sambil kode liatin New.

Off pun paham maksud Tay. Emang dasar mesum.

"jadi penasaran capek jadi artis gini apa kerja di kantor?" tanya Off

"namanya kerja ya capek" balas Tay.

"kalau kamu New suka artis apa kantoran?" tanya Off menggoda, tentu saja dapat tatapan aneh dari Gun.

"yang mana aja deh, yang penting uang banyak" kata New santai memakan kacang mete nya.

Jawaban New tentu memancing tawa mereka semua. Dan mereka melanjutkan obrolan nya.

"ah iya kalau gitu kita pamit ya, mau ke rumah saudara yang lain"pamit Gun

"iya, lain kali main lagi"balas New.oh

"hin mumpung anak anak udah pada pergi, kita main yuk"kata Tay dengan senyum mesumnya.

"gak mau Te ini masih siang"

"gak peduli"

Tay pun langsung menggendong New.

"teeeeeeeeee"

"Frank, kamu dimana?" tanya Jane di telponnya

"aku di mobil mau pergi"

"tumben sama siapa?"

"Nanon, dan temen temennya"

"aw tumben. Temen mu kan banyak"

"iya lagi pengen aja"

"aku boleh join gak? Bosen nih"

"bentar aku nanya dulu"

"dek Jane mau ikutan boleh gak?" tanya Frank ke Nanon.

"iya boleh dateng aja"kata Nanon.

"oke, sekarang ya kita ketemuan di Mall"

"oke oke"

Kini Frank, Jane, Nanon, Ciize, Drake, Ohm sedang duduk bersama di salah satu resto fast food setelah seharian bermain bareng.

"eh habis ini nonton film dulu yuk" ajak Jane.

Ciize, Ohm dan Nanon menganggukan kepalanya setuju dengan ide Jane.

Karna hanya mendapat respon dari ketiganya, Jane pun langsung mengalihkan pandangan nya Frank dan Drake.

Jane melihat keduanya sedang asik sendiri membicarakan salah satu game.

Dari mereka sampai, Frank terus deket sama Drake.

Dan tentu saja itu buat Jane sedikit ngerasa di abaikan sama Frank.

Diary FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang