***
"Apa jangan-jangan.. Sukma mulai kehilangan akal Karena tidak berhasil kabur?" Ucap darma, "ah tidak mungkin" gumamnya,
Darma terus memikirkan soal Sukma, karena sikapnya yang mulai berubah, juga mengatakan hal-hal yang diluar nalar seperti selalu mengatakan bahwa dirinya bukanlah Sukma.
***
Pagi ini saat Fania terbangun dari tidurnya, dia mendapati kedua adik sukma sudah tidak ada di kamarnya, Fania menyadari tidurnya sangat pulas semalam oleh karena itu ia bangun terlambat pagi ini, ia langsung bergegas merapikan tubuhnya dan pergi mencari mereka.
Fania sedang berkeliling Rumah mencari mereka namun ditengah perjalanan nya tiba-tiba ia bertemu Soedarma, Fania pun menghentikan langkahnya dan menatap Soedarma yang berdiri tegak dihadapannya. Namun kemudian ia menundukkan kepalanya dan berjalan perlahan memalingkan wajahnya dari Soedarma, ia memutuskan untuk menghindari Soedarma, agar tidak menimbulkan masalah baru.
Tangan mungil itu di genggaman oleh Soedarma, dan seketika membuat Fania menoleh ke arahnya.
"Sukma ada apa denganmu?" Tanya Soedarma dengan tatapan tajam. "Hehe gak apa-apa kok" jawab Fania sambil tersenyum lebar. Tak lama Kanjeng ratu datang menghampiri mereka."Sukma Dimana kunci gudang belakang?, saya hendak mengambil kain untuk membatik, berikan kuncinya kepada saya" ujar kanjeng ratu membuat Fania kebingungan, "kunci?!" Ucap Fania sambil membuka matanya lebar-lebar ia kebingungan karena tidak tahu menahu soal kunci tersebut.
"Iya.. kamu sudah diberi kepercayaan untuk menyimpan kunci itu karena kamu piawai sekali membatik dan hampir setiap hari mengunjungi gudang itu, dimana kunci itu sekarang jangan katakan kamu telah menghilangkan kunci itu," tegas Kanjeng ratu pada Fania sambil menadahkan telapak tangannya ke hadapan Fania. Sedangkan Fania masih kebingungan dan tidak tahu harus menjawab apa."Kanjeng ratu... kuncinya ada di kamar saya, saat itu saya meminjamnya dari Sukma dan kebetulan belum sempat dikembalikan" ucap Darma menyelamatkan Fania, hati Fania sedikit lega, "nah iya bener itu Kanjeng ratu" ucap Fania sambil tersenyum menatap Darma
"Yo.. wes, antarkan secepatnya pada saya Darma" ucap Kanjeng ratu lalu pergi meninggalkan mereka.
"Raden Mas Soedarma kalo minjem barang orang tuh cepet di kembali'in jangan di simpen sendiri, yaudah Sono cepet kasih ke Kanjeng Ratu.." ucap Fania dengan nada bicara yang nyeleneh dan menatap lirih Darma, lalu berjalan meninggalkan Darma.
Baru melangkahkan kaki beberapa langkah tiba-tiba, "Tunggu" panggil Darma menghentikan langkah kaki Fania, Fania menoleh dan berkata "huft.. apa lagi? Oke.. makasih ya udah bantuin gue di depan Kanjeng ratu tadi dah.."
"Dimana kuncinya?" Tanya Darma.
"Hah? Kuncinya ada di Lo kan?" Tanya Fania memastikan
"Tadi Mas berbohong, untuk menyelamatkan kamu dari Kanjeng Ratu" jelas Darma, Fania mulai panik karena ternya kunci itu benar benar hilang, "aduh mati deh gue" gumam Fania."Sukma bukankah kamu selalu membawa kunci itu kemanapun kamu pergi," ucap Darma
"Ya tapi masalahnya gue bukan sukma..!" Fania keceplosan dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Apa.!!?" Ucap darma
"Gue serius..! gue bisa jelasin semuanya" ujar Fania sambil menoleh ke kanan dan kirinya memeriksa apakah ada orang lain yang akan mendengar pembicaraan mereka.
"Ya sudah mari ikuti saya" ucap Darma yang sepertinya faham akan situasi Fania yang tidak ingin orang lain mengetahuinya, Darma menarik tangan Fania dan membawanya ke tempat dimana orang lain tidak dapat melihat mereka.Dibawah pohon rindang Fania menjelaskan semuanya, "sebenernya nama gue Fania, gue gak tau kenapa tiba-tiba bisa ada di tempat ini, gue juga gak tau gimana caranya untuk pulang," tutur Fania menjelaskan semuanya satu persatu mulai dari ia mendaki gunung sampai akhirnya dia harus dianggap sebagai Sukma.
"Jadi kamu datang dari masa depan? Tapi itu semua tidak mungkin, di dunia nyata tidak ada hal semacam itu" ucap Darma menolak percaya.
"Gue juga gak percaya.. tapi ini kenyataannya" tukas Fania
"Lalu apa buktinya?" Tanya Darma yang masih tidak percaya.
"Gue bisa bahasa Inggris, tunggu dengirin gue -I am Fania is not Sukma, I really come from the future, do you believe now?-" tanya Fania menggunakan bahasa Inggris sekaligus membuktikan bahwa dirinya benar benar datang dari masa depan. Darma terkejut dan langsung memberikan tepuk tangan,
"Kamu pikir aku percaya hanya dengan ucapanmu itu?" Ujar Darma yang masih ragu akan Fania namun sedikit demi sedikit ia mulai percaya tentang apa yang dikatakan oleh Fania."Okey nanti malam kita bertemu di halaman belakang, aku akan membuat kamu percaya" ucap Fania pada Darma.
"Baik" jawab Darma, namun pikiran darma terus berputar tidak dapat menerima kenyataan yang Fania ungkapan. "Ternya keraguan saya selama ini benar bahwa dia bukanlah sukma adikku, namun tidak mungkin jika dia benar-benar datang dari masa depan" gumam Darma dalam hati."Lalu Masalah Kunci nya bagaimana?" Tanya Fania dengan raut wajah yang cemas.
"Biarkan saya yang urus hal itu" Jawab Darma***
Akhirnya Malam tiba, Fania pergi menemui darma di tempat yang telah di sepakati. Dimalam yang gelap gulita dengan penerangan seadanya di massa itu tentu saja sangat berbeda dengan malam yang kita lihat sekarang yang diterangi beribu cahaya lampu LED.
"Cahaya apa itu? Nampaknya tidak ada orang" gumam Darma.
***
Halo.... Jangan lupa kasih vote
Follow juga akun penulis ya..
📝See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden Ajeng
Ficción históricaGara-gara mengalami perpindahan waktu ke awal abad 20 atau masa dimana Indonesia masih dalam naungan Belanda, Fania seorang gadis yang tidak sengaja mengalami perpindahan waktu ke awal abad 20 merasa kebingungan karena semua orang di sana memangilny...