24

842 49 9
                                    

Maaf typo masih bertebaran kemana-mana, emang nakal! Kasih tau aku yaa kalo ada typo😁



Pukul 17.30

Gadis yang tadinya tertidur pulas, dia mulai menggeliat diatas kasur king zise. Sepertinya dia sudah terbangun dari alam mimpinya. Kemudian matanya menelisik ruangan yang sudah rapih dan bersih. Dia membiarkan rambutnya yang acak-acakan untuk turun kebawah.

Dia mencium bau sedap dari arah dapur. Dan ternyata Iqbal yang sedang memanaskan masakannya yang dia buat tadi siang.

"Kak, udah pulang?"

"Udah... Kamu bisa liat kan kalo aku udah dirumah?" tanyanya membuat semburat senyum terlihat diwajah cantik Gistara.

"Hehe Iya, terus rumah yang bersihin apartemen kamu? Atau siapa?" tanya Gistara.

Iqbal masih disibukan dengan masakannya, "Sebentar yang... Aku angkat dulu gulainya," gistara menganggukan kepalanya. Sedangkan Iqbal  mengangkat gulai tersebut kedalam wadah dan dibawa keatas meja.

Akhirnya Iqbal duduk disebelah Gistara yang masih sedikit mengantuk dan  masih menguap. "Yang... Kok kamu lucu sih kalo rambutnya acak-acakan begini?" tanyanya.

"Acak-acakan Kak? Masa sih?"

"Udah gak usah dipeduliin, tadi kamu tanya apa?"

"Itu, tadi Kak Iqbal bersih-bersih apartemen ini sendirian? Terus kamar juga?" Iqbal menganggukan kepalanya. Sedangkan Gistara menundukan kepalanya. Dia merasa tidak enak terhadap Iqbal.

"Kenapa gak bangunin aku? Kan bisa bersih-bersihnya barengan Kak. Tadi kamarnya kotor banget loh Kak."

"Iya emang kotor banget. Abis ngapain kamu tadi?"

"Abis nonton drama Korea, sambil nyemil. Terus ketiduran deh didepan laptop. Tadi niatnya mau beresin, tapi kata Kak Iqbal aku gak boleh ngapa-ngapain jadi aku nurut."

"Yaampun istri yang berbakti ya kamu... Gak sia-sia aku dijodohin sama kamu."

"Iya kak, aku juga beruntung dijodohin Kak Iqbal. Awalnya aku kira Kak Iqbal dingin banget, ternyata lama kelamaan Kak Iqbal engga dingin, sekaligus perhatian lagi."

"Aku gak dingin cuma sama kamu sayang," ucap Iqbal sembari mencolek hidung Gistara.

"Halah... Dulu aja dingin sama aku, sampai dihukum dibawah bendera aja gak dipeduliin kan?"

"Ya, tapi itu dulu. Sekarang beda jauh, karena bongkahan es aku udah meleleh liat kecantikan kamu setiap hari," Gistara tertawa saat mendengar Iqbal mengeluarkan kata gombalan.

"Kampret!"

"Hust... Gak boleh ngomong begitu sama suami."

"Situ suami saya ya bang?" canda Gistara.

"Menurut neng saya suami siapa? saya kasih tau ya neng, saya itu suaminya Gistara Astritiya anaknya papa Akbar yang ganteng itu loh. Pengusaha terkenal, neng tau?"

"Maaf kok nama saya ya?"

"Udahlah yang, kamu istri aku satu-satunya dan selamanya. Yuk kita shalat, udah adzan tuh."

***

Terlihat segerombolan laki-laki didekat warung kopi disalah satu tongkrongan terkenal di Jakarta. Tempat yang setiap malamnya tidak pernah lenggang. Selalu saja ramai sampai tengah malam.

"Woy!! Ngelamun aja lo Kal?"

"Hmmm."

"Widih kesambet apa lo?" tanya laki-laki berkacamata yang baru sampai.

Waketos Is My Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang