7

326 45 2
                                    

Kita yang tidak sadar bahwa kita memang tidak dekat
______________________________

Ruangan yang penuh dengan tim basket SMA Kanigara sedang menunggu kehadiran Melvin pada pagi ini

Sampai langkah kaki itu memasuki ruangan, Daren sudah berdiri menyambutnya

"Ngapain nyuruh gue kesini?" Tanya Melvin

"Jeremi udah cerita kan sama Lo" ucap Daren

Melvin melihat Jeremi, kemarin saat pergi bersama dengan Nadira Jeremi memang membahas tentang ini

Jeremi melambaikan tangan kepada Nadira yang asik bermain permainan, kejadian itu tak luput dari pandang Melvin

'nggak bisa dibiarin' batin Melvin

Pandang Melvin dan Jeremi bertemu

"Soal pertandingan itu, gue pikir-pikir nggak ada salahnya kita ikut. Daren mau Lo gabung lagi ke tim" jelas Jeremi

"Hft, mentang mentang dia senior, terus dia captain, seenaknya keluar masukin anggota" Melvin masih melihat Nadira yang asik dengan dunianya sendiri

"Enggak, waktu itu Lo lagi emosi aja. Gue yakin Daren nggak maksut ngeluarin Lo. Tim kacau banget nggak ada lo, ayo lah Vin" jelas Jeremi

"Gue tetep nggak akan ikut, it's okey buat pertandingan yang lain, tapi enggak buat pertandingan dari SMA Rajawali" ucap Melvin

"Alasan Lo nggak jelas, Vin. coba Lo kasih alasan yang jelas ke Daren. mungkin dia bakal ngerti"

"Apa bener gara-gara ada Kevin? Kalo emang iya. Move on Vin, apa yang ngebuat Lo nggak bisa move on? Cewek Lo Nadira loh, lucu gitu anaknya, masa masih kejebak sama Kanaya terus" lanjut Jeremi

Melvin yang memperhatikan Nadira beralih Ke Jeremi

"Lo beneran suka sama Nadira?" Tanya Melvin

Jeremi mengangguk

"btw, Lo lagi ngungkapin depan cowoknya" Melvin memberitahu

"Terus?" Tanya Melvin

"Ya dia udah ada cowok, jangan dideketin"

"Jadi Lo udah suka sama dia?" Tanya Jeremi

"... Ya... Menurut Lo aja, gue udah jadi cowoknya" Melvin sedikit ragu menjawabnya

"Makin berat nih, tapi gue nggak akan nyerah" ucap Jeremi

"Heh! Berhenti! Malah nggak nyerah" Melvin menarik kerah baju Jeremi namun yang di tarik hanya menunjukkan tawanya

"Gimana Vin?" Tanya Daren menyadarkan Melvin dari lamunannya

"Gue pikirin dulu" jawab Melvin

"Ckk, lama Lo. Pertandingannya sebentar lagi, jangan kebanyakan mikir"

Melvin terdiam sejenak

".... Okey, gue ikut" ucap Melvin

"Gitu dong, sorry ya gue gegabah kemarin, gue cuma berfikir ini kesempatan emas kita kalau kita menang. Kita kalahin mereka, terus Lo lihat muka Kevin pas kita menang, Lo ejek sepuasnya. Sekalian depan Kanaya, Vin. Biar dia nyesel ninggalin Lo. Tenang aja, kita dukung Lo, yakan?" ucap Daren bercanda

"Apaan sih!" Melvin melepaskan lengan Daren yang bertumpu di pundaknya

"Hahaha, Melvin Melvin" seketika ruangan itu penuh dengan candaan kepada Melvin

Orangnya Dia Bukan Sih? | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang