Nadira bersama dengan Jeremi, Dino dan Sarah sedang makan bakso di depan sekolah, tiba-tiba Jeremi berdiri "mau kemana Je?" Tanya Dino
"Ada urusan, Din pinjemin dulu ya entar gue ganti" Jeremi berlari masuk ke dalam sekolah
"Tapi Je" telat, Jeremi sudah jauh
"Ah elah"
"Pelit banget, entar juga diganti sama Jeremi" ucap Sarah
"Nggak gitu maksutnya, gue mau nambah masalahnya. Duit gue kurang lah"
"Hai Ra" sapa Melvin
"Darimana?" Tanya Nadira
"Habis dari warung situ" Melvin menunjuk warung yang ramai dengan para siswa
"Udah makan?" Tanya Nadira
"Udah" Nadira mengangguk dan kembali memakan bakso miliknya, Melvin memperhatikan Nadira. Ada yang berbeda dari perempuan ini, atau memang perasaannya untuk Nadira yang mulai berubah?
"Mau nambah nggak?" Tanya Melvin
"Enggak" Melvin menyingkirkan poni yang mengganggu Nadira karena menutupi matanya
"Poninya udah mulai panjang, nggak mau dipotong aja? Apa mau dibiarin panjang?" Tanya Melvin membuat Sarah terbatuk melihat pemandangan seperti itu, bukankah ini eksklusif bagi Sarah menyaksikan itu? Jangankan adegan romantis seperti sekarang, Melvin dan Nadira bahkan jarang terlihat bersama
"Uhuk uhuk" Sarah meminta minum
"Kenapa Lo" tanya Dino memberi minum kepada Sarah
"Uhuk, aduh. Keselek" ucap Sarah beralasan
"Pelan pelan makannya" ucap Nadira selesai dengan tahu terakhir di mangkok miliknya
"Jangan buru-buru gue tungguin" ucap Nadira
"Iya, bentar ya" Sarah kembali melanjutkan kegiatan makan
"Oh iya Ra, gue kirim yah, formulir pendaftarannya"
"Iya, makasih ya Din" ucap Nadira
"Kita duluan ya Ra" ucap Sarah memaksa Dino untuk pergi dari sana
"Loh mau kemana,? Gue ikut" Nadira ingin berdiri namun Melvin menahannya
"Iya kalian duluan aja" ucap Melvin. Setelah membayar Sarah dan Dino pergi meninggalkan Nadira dan Melvin
"Pendaftaran apa?" Tanya Melvin
"Les" jawab Nadira
"Lo ikut les?" Nadira mengangguk, Nadira membuka ponselnya, mulai mengetik sesuatu disana
"Yakin?"
"Yakinlah, kenapa?" Tanya Nadira
"Sebelumnya kan Lo bilang keluar dari tempat les karena capek. Sekarang Lo mau ikut les lagi? Kalo nggak terlalu minat mending jangan, entar keluar lagi kayak kemarin. Sayang uangnya Ra" jelas Melvin
"Gue minat kok, mangkannya gue mau ikut les lagi. Biar gue pinter, emang Lo nggak malu punya cewek bodoh kayak gue? Atau selama ini Lo nggak pernah nganggap gue pacar? Oh, berarti bener apa yang dibilang Kanaya? OHHH, bener bener, Gue baru inget. Jadi itu alasannya Vin?" sahut Nadira
"Alasan apasih? Jangan aneh aneh deh"
"Kenapa waktu itu Lo maksa banget biar gue jadi pacar Lo. Karena gue cuma di jadiin pelampiasan kan? Atau biar Kanaya cemburu? Iya bener kan, gila ya, gue beneran bodoh banget"
Melvin diam, kalimatnya enggan keluar.
"See! Bener kan?" Nadira berdiri untuk membayar bakso, dan pergi meninggalkan Melvin
KAMU SEDANG MEMBACA
Orangnya Dia Bukan Sih? | END
Teen FictionDiantara banyaknya manusia kenapa harus Nadira? Entah, Manusia dengan banyak kategori itu sangat unik. Namun bagi Nadira tidak ada yang unik darinya, lantas apa yang menjadi alasan? Ada ada saja kehidupan _____________________________________ "Lo tu...