21

255 41 4
                                        

Nadira turun dari sepeda motor, menunggu Melvin bersiap untuk masuk kedalam rumah, awan sudah mulai menggelap. Nadira mengikuti langkah Melvin, saat pintu mulai dibuka Nadira masih familiar dengan pewangi ruangan yang ada dirumah ini, sejak terakhir kali dia mengunjungi rumahnya

Nadira duduk di sofa, sedangkan Melvin lebih masuk ke dalam rumah "ma" panggil Melvin

"Ma ada Nadira" lanjutnya

"Sebentar" Maudi hampir saja mengacuhkan Melvin yang akan bersalaman karena terlalu senang

"Dira, kamu susah banget kalo kesini. Tante udah simpen banyak resep, Tante padahal udah suruh Melvin ajak kamu, tapi katanya kamu sibuk" Maudi sangat senang bertemu Nadira

'Melvin nggak pernah bilang' batin Nadira

Nadira terkekeh "iya Tante"

"Kedapur yuk, Tante udah masak banyak banget buat banget" Maudi mengajak Nadira, walau lebih ke memaksa

Melvin tertawa melihat apa yang dilakukan mamanya itu, kemudian dia pergi ke kamarnya

Nadira melihat banyak sekali makanan di meja makan itu, entah mana dulu yang akan di makan "banyak banget Tante"

"Iya dong, kalo kamu kesini nggak boleh kelaperan" Maudi mulai menyiapkan nasi untuk Nadira

"Segini?" Lanjutnya menunjukkan banyaknya nasi

"Eh nggakpapa Tante aku bisa ambil sendiri" Nadira menghampiri Maudi agar berhenti, dia merasa sungkan

"Nggakpapa tau, tapi ambil sendiri aja deh banyakin ya, pokoknya harus makan banyak" ucap Maudi

Lagi-lagi Nadira terkekeh "iya Tante"

Nadira mengambil piring yang tadi dipegang Maudi, kemudian mengurangi nasi yang sudah ada dipiring itu "ngomong-ngomong Ra, kamu udah punya pacar?" Pertanyaan itu berhasil menghentikan kegiatan Nadira, kemudian beralih kepada Maudi

'kenapa Tante Maudi nanya kayak gitu?' batin Nadira

"Udah punya belum?" Maudi melihat Nadira hanya diam

"Udah Tante" Nadira meletakkan piring yang dia pegang

Maudi menunjukkan wajah kecewa "yah,, padahal Tante mau jodohin kamu sama Melvin" ucap Maudi

Nadira tersenyum kecil menanggapinya 'Melvin nggak bilang ke keluarganya ya? Tante Maudi kayaknya nggak tau' batin Nadira

"Yaudah dimakan Ra, coba pas nggak sama kamu masakan Tante. Nanti Tante buatin lagi, ongseng buatan Tante terkenal enak Lo disini, jadi favorit. Dimakan" jelas Maudi

Nadira kembali mengambil beberapa lauk yang tersedia "emm enak Tante, disini suka asin ya?"

"Iya, kenapa? Asin ya. Padahal udah dikurangin loh Ra"

"Enggak Tante, aku juga suka asin. Soalnya biasanya kalo aku masak dan aku pas sama masakannya, berarti asin, orang rumah gada yang suka asin" saat pertama kali Nadira bertemu dengan Maudi dia memang sudah merasa dekat dengan mama Melvin itu

"Iya kah? Disini emang suka asin, bagus deh kalo kamu suka, kita kayak cocok banget nggaksi? Oh iya waktu itu Melvin ada kasih rajutan?" Tanya Maudi

"Iya Tante, makasih. Repot repot banget aku nggak enak sama Tante"

"Nggakpapa, padahal ya itu usaha Tante biar kamu jadi menantu Tante, eh ternyata kamu udah punya pacar, Melvin nggak pernah bilang kalo kamu udah punya pacar, padahal Tante tuh ya sering banget nanyain kamu ke dia" jelas Maudi, entah respon seperti apa yang harus dia berikan

"Tapi nggakpapa, dia orangnya gimana? Ganteng nggak? Sama Melvin ganteng siapa?" Maudi kini menumpukan dagunya seakan obrolan ini sangat seru

"gimana ya Tante" Nadira bingung harus menjawab apa

Orangnya Dia Bukan Sih? | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang