30

237 33 13
                                    

Melvin menerima pesan dari Adit, kenapa bisa dia menghubungi Melvin, sampai sambungan suara muncul dan masih menunjukkan nama Adit

"Vin Lo harus bantuin gue Vin, gue nggak sengaja, beneran"

"Gue nggak percaya sama Lo, Untung ada yang nemuin Nadira. Kalo sampe dia kenapa-kenapa gimana?" Ucap Melvin

"Lo harus bantuin gue Vin, atau- atau gue kasih video itu ke Nadira" ancam Adit

Melvin terdiam, video apa yang dia maksut

"Video apa, jangan coba-coba ngancem gue" ucap Melvin memperingati

"Andrio pernah ngasih tau gue video, dan Lo udah pasti tau apa video yang kamu maksut" jelas Adit penuh ancaman

"Jangan macem-macem Adit"

"Kalo gitu Lo harus bantuin gue, bilang ke Nadira buat bilang kalo itu nggak sengaja, dan biarin gue bebas" ucap Adit

"Nggak, gue nggak ada hak buat itu dan Lo pantes dihukum" Melvin menutup sambungan telpon itu, rasa takut sedikit hadir. Bagaimana jika Adit benar mengirim video itu ke Nadira, pikirannya sangat kacau, cukup lama Melvin hanya diam sampai seseorang mengagetkannya

"Nih makan dulu" Sania memberikan kotak makan berisi nasi lengkap dengan lauknya

"Makasih Tante, jadi ngerepotin gini" ucap Melvin

"Nggakpapa, Tante yang makasih udah jagain Nadira. Oh Vin Tante pingin nanya-" ucap Sania terputus

"Tanya apa Tante?"

"Kamu,, tau nggak? Kalo Na-" ucapan Sania terputus saat melihat Ryan menghampiri keduanya

Melvin melihat apa yang Sania lihat, Ryan duduk disamping Sania "makan dulu kak" Sania memberikan kotak makan lain kepada Ryan, anak sulungnya itu terlihat sangat kacau

Ryan hanya menerimanya tanpa mengucapkan apapun, kemudian menghabiskannya dengan tenang, saat sudah tidak ada yang tersisa lagi, dia mengambil air minum setelah itu Ryan berdiri

"Vin gue mau ngomong" ucap Ryan

"Melvin kan masih makan Kak" ucap Sania, Ryan tidak menghiraukan bundanya dan pergi keluar area rumah sakit, Melvin mengikutinya lebih jauh dari apa yang dia fikirkan, masih mengikuti Ryan tiba-tiba saja Melvin tersungkur karena sebuah pukulan menghantam wajahnya

Ryan memaksanya berdiri, sekali lagi dia memukul wajah Melvin, dengan sekuat tenaga Melvin menyingkirkan Ryan "maksut Lo apa?" Tanya Melvin

Ryan tersenyum simpul mendengar pertanyaan Melvin, sampai akhirnya dia menunjukkan sebuah video yang dia takutkan tadi di ponsel Nadira

"Masih nanya?" Tanya Ryan

"Gue bisa jelasin bang" sahut Melvin

"Putusin Nadira" ucap Ryan sontak membuat Melvin lebih terkejut

"Nggak, gue nggak mau" ucap Melvin

"Apa maksut Lo nggak mau? Putusin Nadira" sekali lagi Ryan menyuruh Melvin

"Dengan alasan apa gue putusin dia, terus keadaan Nadira kayak gini, gue nggak bisa mutusin Nadira"

Kesal Ryan kembali memukul wajah Melvin "Nadira nggak butuh cowok kayak Lo bangsat"

"Gue nggak bakal putusin Nadira!" Ucap Melvin tetap kemudian meninggalkan Ryan

"Gue bakal kasih tau ini ke Nadira" ucap Ryan membuat Melvin terhenti namun kembali menjauhinya

...

Setelah Melvin pergi meninggalkannya, Ryan duduk di sudut jalan di seberang rumah sakit, teringat kemarin betapa terkejutnya dia saat pihak sekolah memberitahunya bahwa Nadira terluka dan di bawa ke rumah sakit, hal yang menambah kekacauan adalah bukti bahwa Natasha ada di lokasi itu dan fakta bahwa Natasha menyuruh Nadira datang ke lokasi itu dan meninggalkan adiknya hingga Nadira harus mengalami kejadian tersebut

Orangnya Dia Bukan Sih? | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang