4

410 51 12
                                    

Sudah beberapa kali Nadira menghubungi Ryan, namun tidak diangkat sampai panggilan terakhir malah di reject, jika bisa bicara helm di sebelahnya mungkin akan mengeluh karena Nadira bertumpu padanya sejak 20 menit yang lalu.

"Ish dimana sih?" Nadira berhenti melihat layar Ponselnya, kini rumput yang bergoyang itu mengalihkan pandangannya

Suara motor keluar dari sekolah, salah satu ada motor Ryan, baru Nadira ingin memanggilnya, namun setelah melihat orang yang duduk di jok belakang motor itu membuat diam.

Ada Natasha

"Lah gimana sih? Terus gue balik sama siapa?" Tanya Nadira

"Ishhh kak Ryan" Nadira duduk kembali, berfikir pada siapa dia akan meminta bantuan

Jemarinya mencari nama Vanessa

"Halo, Nes"

"Kenapa Ra?" Sahut Vanessa

"Lo udah balik?" Tanya Nadira

"Udah"

"Yahhh"

"Emang kenapa?"

"Mau nebeng"

"Nggak bawa motor?"

"Enggak, dibawa bunda ke rumah Tante Ira"

"Emang nggak sama Kak Ryan?"

"Kak Ryan sama kak Nata"

"Gitu ya, coba tanya Naila. Kali aja belum balik" saran Vanessa

"Iyadeh, gue telpon Naila dulu"

"Oke, kalo masih nggak ada, telpon gue lagi" ucap Vanessa

"Oke, dah"

Nadira mematikan sambungan telponnya kemudian mencari nama Naila di ponselnya

"Halo Nai"

"Kenapa?"

"Lo dimana?"

"Masih di sekolah, habis rapat OSIS, kenapa?"

"Boleh nebeng nggak?" Tanya Nadira

"Boleh, Lo dimana?"

"Di halte depan"

"Oke tungguin, gue kesana"

"Oke, makasih ya"

"Iya"

Nadira menunggu Naila dengan mengambil beberapa fotonya juga pemandangan sekitar

Beberapa motor keluar dari sekolah, Nadira melihat siapa tau itu Naila, namun yang dia temukan Melvin yang sedang bersama Kanaya

Nadira hanya mengamatinya sampai mereka mulai menjauh

"Ra! Nadira!" Panggil Naila

"Eh?! Lo lewat mana bisa ada di depan gue?" Tanya Nadira

"Nggak penting gue lewat mana. Btw gue mampir ke cafe dulu nggakpapa?" Tanya Naila

Orangnya Dia Bukan Sih? | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang