"Selamat hari valentine, Zelta."
Kalimat itu sudah didengar Zelta berulang kali selama perjalanannya menuju kelas. Rasanya, tiap orang yang melihatnya mengatakan kalimat itu. Tidak hanya sekadar ucapan, Zelta juga mendapat hadiah valentine seperti bunga, coklat, boneka, atau kado-kado kecil lainnya. Ada pula yang memberikannya surat cinta menggelikan khas anak SMA, dan Zelta selalu memberi respon yang sama; mengucapkan terima kasih sambil menyunggingkan seulas senyum manis.
"Selamat valentine, Zelta!"
Sekali lagi, Zelta mendengar kalimat yang sama sesampainya ia di depan kelasnya. Kalimat itu dilontarkan oleh beberapa orang secara bersamaan. Zelta tersenyum lebar sambil melangkah masuk ke dalam kelas. Bangkunya yang berada di barisan depan kini penuh diisi berbagai macam hadiah kecil.
Tangan Zelta penuh membawa paperbag yang diberikan orang-orang selama perjalanannya ke kelas. Dia menaruh semua paperbag itu ke atas bangkunya. "Lebih banyak dari tahun lalu," ujarnya.
"Ya jelaslah!" Abey, teman dekat Zelta, berjalan ke samping dan mengulurkan tangannya untuk memberikan bunga kol kepada Zelta. "Spesial dari gue."
Zelta menaikan alisnya bingung. "Ini hadiah valentine?" tanyanya.
Abey mengangguk. "Kenapa? Banyak yang ngasih lo bunga, kan? Ini namanya juga bunga, tau."
Zelta terkekeh. "Oke," katanya sambil mengambil bunga kol itu dari Abey, lalu tersenyum. "Makasih."
"Kalau ini dari gue." Amey, kembaran Abey, memberikan buah coklat kepada Zelta.
"Warnanya hijau, kasih yang mateng, kek," celoteh Abey.
Zelta tidak bisa menahan tawanya, menggeleng heran melihat kelakuan saudara kembar itu. Ia menerima buah coklat dari Amey, tak lupa Zelta memberi senyuman termanisnya pada cewek itu. "Makasih."
Zelta Gaharu. Namanya sangat terkenal seantero SMA Dalton, sehingga hampir tidak ada murid SMA Dalton yang tidak mengenalnya. Si primadona kesayangan SMA Dalton itu kini duduk di bangku kelas sebelas. Wajahnya yang cantik bukan satu-satunya alasan mengapa ia bisa menjadi primadona. Zelta pintar di bidang akademik. Ia berasal dari keluarga yang bergelimang harta. Namun, daya tarik Zelta bukan hanya dari kemewahan keluarganya, melainkan dari kebaikan hati dan kemampuan bergaulnya. Dalam dunia di mana ketenaran dapat membengkokkan karakter, Zelta tetap bersinar tanpa sentuhan kesombongan, membiarkan dunia menyimpulkan bahwa hanya orang yang iri yang mungkin tak menyukainya.
"Tuh, pangeran lo udah dateng." Abey menunjuk seorang cowok yang baru saja datang dengan membawa sebuket bunga di tangannya.
Dengan senyum lebar di wajahnya, cowok itu mengambil langkah lebar mendekati Zelta. "Selamat hari valentine," ucapnya sembari memberikan sebuket bunga mawar yang dibawanya kepada Zelta.
"Cie!" Sorakan itu berhasil membentuk senyum malu-malu di wajah Zelta. Cewek itu mengambil buket bunga yang diberikan Rayan Anggara, pacarnya.
"Makasih."
Rayan dan Zelta telah menjalin kasih selama lima bulan, menciptakan kisah cinta yang memikat perhatian seantero SMA Dalton. Rayan tak kalah populer dari Zelta, memiliki daya tarik tersendiri dengan wajah tampan dan kecerdasannya. Ketika kabar hubungan mereka pertama kali mencuat, tak ada yang kaget, karena Rayan dan Zelta seolah setara dalam segala hal, atau bisa dikatakan mereka cukup 'pantas' untuk satu sama lain.
"Pulang sekolah ada acara?" tanya Rayan.
"Kenapa?"
"Mau aku ajak jalan."
Mendengar itu, Abey langsung merangkul Zelta, sementara Amey pasang badan di depan Zelta. "Oh nggak bisa, pulang sekolah nanti Zelta udah ada janji sama kita. Iya, kan, Mey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zelta's Hatred
Genç Kurgu"Gue nggak jahat, gue cuma mau dapetin apa yang saharusnya gue miliki." *** Genre : Drama, Romance. Start : 12 Juli 2021 End : - Yang plagiat pantatnya bisulan. t i t a h g a y a t r i Cover : pinterest