Om Harry 20

8.5K 496 79
                                    

warning: typos, short chap, deket sama ending

.

.

9 bulan sudah kandungan Ruby. Semakin besar dan membuatnya semakin susah bergerak. Semakin cerewet.

Dan berita buruk sekaligus menyenangkan. Harry akan mempunyai bayi kembar laki-laki. Mengesankan.

"Sayang! Susunin baju babynya dalam koper dong. Biar kita berangkat ke rumah sakit. Kasian Mama udah pada nunggu diluar." Suruh Ruby dengan nada yang meninggi.

Harry yang baru selesai mandi langsung saja menuruti perkataan istrinya. Membereskan baju ke dalam koper.

"Sayang, nanti kalau babynya udah lahir kita stop dulu ya. 10 tahun kedepan baru mereka dapat adik baru. Capek kaya gini."

Harry mendongakkan kepalanya. Ayolah lebih baik dicicil mulai sekarang adiknya.

"Ngapain ditunda-tunda. Cicil mulai dari sekarang, sayang." Balas Harry.

"Nyicil? Kamu pikir kita lagi kredit rumah apa?" Balas Ruby dengan emosi yang meledak-ledak.

Harry menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Mencoba menenangkan istrinya yang tengah marah.

"4 lagi deh. Biar 6. Gimana?" tanya Harry.

"Kamu kira kita lagi beli gelas? Bisa setengah lusin gitu!" Umpat Ruby kesal.

"3 deh? Gimana? Fix itu terakhir!" sambung Harry.

Ruby menggeleng. "Hanya 1 lagi." Jawab Ruby.

"Nyicilnya satu-satu. Sekali 3 takut kamunya enggak kuat." Sindir Harry.

"Harry! Kamu-aduh kok sakit.. aku pipis.." gumam Ruby panik melihat ketubannya sudah pecah. Dia akan melahirkan sekarang juga.

Harry sontak berdiri dan menggendong istrinya keluar dari kamar. "Kita mau kemana? Duh-shh! Lahiran dirumah aja, dari pada entar ditengah jalan lahir."

"Kerumah sakit."

"Babynya udah mau lahir, kamu telefon dokter suruh sekarang sini. Panggil Mama! Hu..hu..."Jerit Ruby dan Harry cepat-cepat berlari kebawah memanggil Mama dan mertuanya.

Dan ternyata bukan Harry saja yang kebingungan mertuanya dan mamanya pun sama. Mereka segera mengambil air hangat handuk dan perlengkapan melahirkan lainnya.

Harry yang panic cepat-cepat menghubungi dokter yang akan membantu istrinya bersalin.

"Halo, dokter sekarang juga dokter kerumah saya. Istri saya akan melahirkan sekarang juga."

Krik-krik.

Harry sudah berkata panjang namun belum dapat jawaban.

"Opo toh mas? Saya Supinem bukan Dokter."

Harry mengeryitkan dahinya, dia melihat layar ponselnya. Dan ternyata ada nama Supinem, sepupunya yang blasteran UK-Java. Dan cepat-cepat Harry mematikan telfon mereka.

Dia kembali mencari nomor telefon Dokter.

"Halo, Dokter sekarang juga anda harus kerumah saya karena istri saya akan melahirkan ketubannya sudah pecah dan sepertinya sudah pembukaan ahir Dokter harus datang secepat mungkit sebelum istri saya melahirkan dan dia marah-marah pada saya!"

Harry mengucapkan kalimat tanpa koma dan titik dengan satu nafas.

"Harry! Dokternya mana?!! Kepala Babynya udah keluar! Aku benci banget sama kamu!!!!!!"

Oek, oek...

Dan masalah pun datang...

.

To be continued!

Yes! Si ruby udah lahiran. Mampus si Harry makin keriting entar wkwk...

OM HARRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang