*
Kemarin adalah hari tersial yang pernah kupunya, kalian tau Louis kemarin mengajak-ku pergi hanya untuk memutuskan hubungan kami. Dia tak beri alas an apapun yang jelas, ia hanya bilang dia ingin putus dariku. Menurutku itu tak masuk akal, padahal selama ini hubungan kami baik-baik saja.
"Om, pergi-nya jadi? Aku sudah beli makanan kucing-nya.." Aku menoleh, itu dia. Itu dia si pembawa sial siapa lagi kalau bukan ruby.
Ya, mama menyuruhku untuk datang kerumah-nya. Sebenarnya aku malas sekali untuk datang, aku sebenarnya sedang ingin dirumah bersantai sembari menelfon Louis. Aku masih ingin menyelesaikan hubungan kami.
"Jadi. Ya sudah sekarang kau masuk" Aku melajukan mobilku kencang, dan reaksi orang yang berada disamping-ku ini sedikit kampong. Dia terus berteriak ketika aku menambah kecepatan mobilku.
"Om uang jajan aku masih om potong?" Uang jajan? Ya aku sudah memotong uang jajan-nya sebanyak 50%.
Aku tak menjawab-nya, hanya aku berdehem saja.
"Yah.. sampai kapan?"
"Sampai kau mati" Jawabku menekan kata mati itu pada-nya. Dia bergidik ngeri, dan aku terkekeh pelan.
"Dress aku sudah kekecilan om, kemarin aku mencoba untuk menyambung-nya sedikit dengan jahitan tapi setelah kupakai.. Dress-nya sobek. Minggu depan aku akan diwisuda om.."
Diwisuda? Ah, kukira orang seudik dia ini tak kuliah haha. "Kau kan masih punya dress yang lain.." Tanyaku kali ini.
"Aku hanya punya 1 dress, itupun dress yang pernah dibuatkan mama-ku. Dan sekarang dress itu sudah sobek.."
Malang-nya nasib-mu ruby. Tapi tunggu, aku peduli pada-nya? Mungkin kali ini iya, soalnya lihat saja raut wajah-nya itu jelek sekali haha.
"Nanti aku akan belikan dress untuk-mu.."
"Benarkah?"
"Iya..."
"Terima kasih banyak om.. Ruby sayang om deh.." Lihat! Perlakuan-nya ini hampir saja membuat-ku tertabrak mobil yang sedang melintas. Lihat, dia memeluk-ku erat sekali. Dia mau membunuh-ku, ah aku tak suka diperlakukan seperti ini.
Ini menjijik-kan.
*
Aku memarkir-kan mobilku tepat digarasi, aku mengeluarkan makanan kucing tadi. Dan ruby mengekoriku dari belakang, aku menekan bell. Lama sekali mama membuka-nya.
GungGung!!
Anjig ya, itu anjing-ku nama-nya pepito dia sejening anjing pittbul.
"Om!! Anjingnya! Huaaaa, ruby takut om"
Dengan tiba-tiba ruby naik keatas punggung-ku. Dia berteriak ketakutan diatas sana. Dan untung-nya mama tepat membuka pintu, jadi cepat-cepat aku membawa-nya masuk.
"Hiksss!! om jangan turunin aku dulu. Anjingnya masih disini hikss"
"Cengeng!" Ejek-ku.
"Harry! Kau ini selalu saja seperti itu. Tunggu ya ruby, biar mama kurung pepito-nya dulu.."
Setelah ia lihat mama telah pergi membawa pepito, aku menyuruh-nya turun. Ternyata dia takut dengan anjing, ayolah anjing itu hewan yang lucu. Tapi, ini bisa jadi cara jituku untuk menakuti-nya.
"Gung! Gung!" Aku menirukan gonggongan pepito. Aku ingin mengerjai-nya.
"Om!!!!!!!! Anjing-nya!!!! Anjing-nya masih disekitar sini om!!"
Persetan, aku kira dia akan lari pergi tapi dugaan-ku salah. Kenapa dia malah loncat dan memeluk-ku didepan. Layaknya menirukan bridal style. Aku benci ini.
"Aduh, anak mama sama menantu mama udah mesra-mesraan seperti ini. Padahal mama pergi baru lima menit loh" Itu suara mama. Sial.
Aku menjatuh-kan nya. Bunyi-nya cukup keras, ya itu hukuman-nya. Aku meninggal-kan nya aku mengambil makanan kucing itu. Setelah itu aku duduk sofa sembari menyetel tv.
"Harry kau tak boleh bersikap sekasar itu pada ruby.. kasian ruby-nya"
"Mama selalu saja membela dia. Aku bosan mendengar-nya.."
Ruby duduk disebelahku sembari mengerucutkan bibir-nya. Ck, dia kira aku akan tergoda dengan gaya-nya itu. Tak akan pernah.
"Tante eh maksud aku mama, minggu depan datang diacara wisuda-nya ruby ya.."
"Loh, menantu mama sudah mau lulus rupanya. Jadi kapan kalian rencana jalani program baby? Mama udah tak sabar gendong cucu nih.."
Mama ngapain nanya tentang ini? Tak tau apa, anaknya sedang stress memikirkan hubungan-nya dengan Louis!!. Bayi, bayi dan bayi apa pentingnya itu dibumi ini. Aku stress memikirkan-nya.
"Program baby? Kata om-eh-maksud aku harry, buat baby itu sama dengan mengurus anak kucing. Ruby juga bingung, apa hubungan-nya baby sama kucing.."
Aku cepat-cepat menutup telinga-ku, pasti mama akan marah. Aku tau itu, ini juga ruby terlalu tolol menjadi istri bukan-nya menutupi keburukan suami-nya malah membocorkan kejelekan suami-nya.
"Harry!!!! Kau mau mama hukum hm!"
"Ma, harry-nya jangan dihukum. Kasihan kalau orang tampan itu dihukum. Ya kan om-eh-harry"
Aku menyingkirkan tangan-nya yang mengait lengan-nya. Ck, aku benci perempuan seperti dia.
"Ya udah deh, mama sediain makan siang dulu. Kalian disini aja.."
"Oke ma.."
Drrtt, drrt.
Baru saja mama pergi, kudengar ponsel ruby bergetar. Jarang-jarang ada yang sms dia. Aku melihati-nya dari sudut mata-ku, seperti-nya dia bahagia sekali. Ah, kebahagian-nya itu sama dengan sial bagiku. Entah kenapa, melihatnya senang otak jahatku langsung datang menyerigai-nya.
"Siapa yang sms?" Tanyaku seraya mencoba mengintip kearah ponsel-nya. Tapi dia tak memberi-ku untuk melihat ponsel-nya.
"Kepo deh.."
Dia menjawab-ku cuek, sembari terus mengetik jemari-nya diponsel. Bukan harry namanya kalau tak bisa menjinak-kan dia.
"Kalau kau beri aku lihat ponselmu, uang jajanmu bulan ini aku berikan dan dress sebagai bonus.. Bagaimana?"
"Ah, om pasti bohong. Om kan selalu bohongin ruby. Ruby males.."
Sial. Bisa-bisanya aku diperlakukan seperti ini. Awas saja kau.
"Baik. Jangan harap kau bisa tiggal dirumahku lagi"
Jawabku angkuh. Aku berdiri, menjauh dari-nya.
"Iya deh om. Ini deh, aku kasih. Tapi jangan usir aku ya..."
Aku mengangguk, kuambil ponselnya cepat. Lalu kuperiksa pesan yang baru saja masuk.
Dari: +44765897075
Kau punya waktu luang sekarang? Aku ingin mengajakmu makan siang :).
xLouis
Apa? Louis? Mengajak ruby makan siang bersama, bagaimana bisa?
*
WDYT BOUT THIS CHAPPIE?! Bagus? Gak nyambung? Abal? Gimme ur vomments yaappp :).
30 votes (+)...................
KAMU SEDANG MEMBACA
OM HARRY
FanfictionI'm Ruby. Fall in love with a gay? Its ok. Thank you ! x @Desmarmen