sorry typoss
.
Kini Harry tengah sakit Demam. Terpaksa jadwal meetingnya semua di cancel. Di rumah Harry mendapat perhatian yang berlebihan dari Ruby dan anak-anaknya.
"Pa, kamu mau makan apa? Biar Mama masakin." Bujuk Ruby kepada Harry agar dia mau makan. Harry tersenyum lalu mengelus punggung tangan Ruby perlahan. "Sup jagung aja, Ma. Delivery aja, jangan dipaksain kalau Mama capek. Nanti dedeknya capek."
"Enggak apa-apa, Pa. Mama enggak capek kok, tunggu sebentar ya Mama masak dulu." Harry tersenyum-senyum melihat tingkah istrinya yang mendadak perhatian. Sebelum dia pergi dikecupnya pipi Harry sebentar. Oh ini baru namanya anugrah. Sedang sakit terus dapat bonus cium pipi.
"Max aja yang pijat Papa. Dave pelgi cama Mama."
"Enggak mau. Dave juga mau pijat Papa. Kamu aja yang pelgi!"
Max dan Dave masuk ke kamar Harry sembari dorong-dorongan. Sepertinya mereka bertengkar. Harry menggelengkan kepalanya melihat tingkah putra kembarnya yang sering bertengkar. Dan berakhir mereka berdua menangis.
"Max, Dave, jangan menangis. Sini dulu sama Papa." Panggil Harry dan si kembar pun menurut.
Dengan masih sesenggukan Max dan Dave menjelaskan apa yang terjadi. Tapi tetap saja disela-sela itu mereka bertengkar.
"Agar adil, Max pijat kaki Papa yang kanan, Dave yang kiri." Suruh Harry secepat-cepatnya Max dan Dave meraih kaki Papanya untuk dipijat.
Sesekali mereka saling mencibir satu sama lain. Dasar anak-anak.
"Papa, makan dulu supnya. Mama udah masak yang enak untuk Papa." Ruby datang dari Pintu membawa nampan berisi semangkuk sup dan segelas air mineral.
Harry tersenyum ketika istrinya pun datang membawa apa yang ia minta tadi. Tadinya Ruby ingin menyuapi Harry tapi Harry lebih makan sendiri. Alasannya, takut istrinya capek.
Aroma sup jagung yang begitu wangi mampu mengalihkan pandangan Max dan Dave. Perut mereka berbunyi melihat Harry makan sup buatan Mamanya.
"Dave lapal lagi. Aduh pelut Dave mau makan sup punya Papa." Bisik Dave pelan memeluk perutnya yang lapar. Max menoleh kearah Dave. "Max juga lapal. Gimana dong? Papa lagi cakit Max dan Dave tidak boleh minta ya kan?"
Dave mengangguk dengan perkataan Max. Sejenak pertengkaran mereka barusan tak begitu dihiraukan mereka lagi. Kini pikiran mereka sama-sama memikirkan, sup, sup, dan sup.
Harry mendengar putra kembarnya mengeluh lapar dan ingin meminta sup Papanya. Harry tersenyum melihat putranya yang tidak bertengkar lagi.
"Sini, Papa suapin supnya. Sini duduk disebelah Papa." Panggil Harry. Max dan Dave menggelengkan kepalanya menolak ajakan Harry.
"Itu punya Papa. Max dan Dave baru makan." Ucap Ruby.
"Enggak apa-apa. Sini Papa suapin. Papa udah kenyang makan supnya."
Panggil Harry lagi barulah Max dan Dave menganggukkan kepalanya. Mereka duduk di sisi kanan dan kiri Harry yang siap-siap untuk menyuapi mereka.
"Tapi baikan dulu. Baru Papa mau suapin."
Max dan Dave bertatapan dan selanjutnya mereka berpelukan dan saling meminta maaf.
"Maafin Max ya Dave."
"Iya, Dave juga ya Max. Tapi Max juga yang buat Dave malah."
"Kenapa Max? Tadi Dave yang buat Max marah. Gala-gala kamu juga spidelman Max kepalanya hilang."
"Hulknya Dave celananya hilang. Jadi dia enggak pakai celana. Dia jadi tuyul gala-gala kamu."
Fight!
.
Tbc
Kembar cowok berantem, kembar cewek juga berantem. Smh.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM HARRY
FanfictionI'm Ruby. Fall in love with a gay? Its ok. Thank you ! x @Desmarmen