*
Aku menekan nomor telefon rumah-ku, berkali-kali aku telefon tapi tak ada jawaban. Ah bodoh, aku lupa mereka tak akan peduli dengan-ku. Pasti mereka sedang bertengkar, bertengkar karena uang. Mereka butuh uang dan bukan butuh aku.
"Harry apa benar dia akan terus tinggal disini?"
Suara siapa itu? Om harry berbicara dengan siapa? Kenapa om harry tak bilang padaku kalau ada tamu datang.
Ini kan tamu pertama. Paling tidak, ini tamu pertama semenjak kami tinggal disini.
"Hai.."
Aku menyapa om harry dan teman-nya yang ada disamping om harry.Ternyata om harry punya teman yang tampan juga. Tapi ingat ruby, om harry itu suami-mu.
"Aku Ruby, nama om siapa?"
Aku mengulurkan tangan-ku kearah om tampan ini. Dia terlihat sedikit kikuk dan terus melirik kearah om harry. Om harry kalah tampan dengan om ini.
"Aku.. Aku Louis"
Louis? Dia om Louis! Oh tuhan ini tak mungkin!.
"Om.. Oom pacarnya om.. Pacarnya om harry ya?"
"Kalau iya memang-nya kenapa hm? Kau mau memberitahu pada mama?" Kan akau bertanya pada om Louis, kenapa om harry yang jawab sih uh.
"Eng.. Enggak kok.. serius deh"
Om harry kenapa sih suka-nya sama laki-laki? Padahal jumlah wanita didunia ini begitu banyak kan.
Tak lama kemudian om harry pergi keluar, ia ingin membeli makanan untuk makan siang hari ini. Tunggu, om harry pergi sendiri kan? Itu artinya aku dan om Louis berdua.
"Om.." aku memanggilnya pelan dan duduk disamping-nya. Dia mengangguk pelan kearahku, ketika aku duduk mendekati-nya ia malah menghindar.
"Om boleh ceritain ke-ruby. Tentang.. um.. tenang om dan om harry?" Kan dia kikuk.
"Kau bisa tidak, tak memanggilku om.. Aku tak setua itu"
"Tapi om harry itu om aku. Jadi temen-nya om harry itu juga om aku. Jadi om itu aku panggil om Louis"
Berbelit, ah aku susah menjelaskan-nya. Yang jelas teman-nya om harry itu om aku juga.
"Baiklah, terserahmu.."
Aku berdehem, seraya melihat dengan intens dia. Jangan salahkan aku, kalau aku nanti-nya jatuh cinta pada om Louis juga. Wajar kan, dia juga tampan.
Biarpun dia mempunyai kelainan.
"Om , kenal oom harry dari mana? Tanggal berapa? Bulan berapa? Tahun berapa? Lalu om pakai baju apa dan om harry pakai baju apa? Kenapa om suka sama om harry dan terus om-"
Omonganku terpotong sebab tangan om Louis menutup mulut-ku sebentar. Duh kenapa aku yang menjadi kikuk seperti ini. Semua wanita kikuk kalau bertemu pria tampan kan?
"Aku dan harry bertemu disebuah klub malam 2 tahun yang lalu, kami punya masalah yang sama. Tentang masalah cinta. Harry ditinggal pergi oleh pacarnya sebelum harii pernikahann mereka dilaksanakan. Dan aku.."
Dia terdiam sebentar lalu ia memijat dahinya. Matanya memerah, ia selalu melirik kearah jendela. Ada apa dengan dia?
"Aku telah putus dengan pacarku terdahulu. Dia Eleanor, dia cantik. Aku sangat-sangat mencintai-nya, semua kuberikan untuk-nya. Tapi sayang, dia bukan jodoh-ku. Dia dinikahkan dengan pria lain oleh mama-nya.. ini sangat berat kuterima, hingga hanya harry. Harry yang membuatku tenang, kami selalu membutuhkan dukungan satu sama lain. Hingga akhirnya cinta itu timbul dengan sendiri-nya"
Jadi mereka seperti ini hanya karena masalah cinta.
"Maafkan aku, aku tak bermaksud untuk.. untuk menanyakan tentang hal itu.."
Om Louis mengangguk, lalu aku memberi-nya tissue.
"Maaf, soalnya aku hanya ingin tau kenapa kalian menjadi seperti ini.. Jujur, kalian itu tampan tapi aku hanya tak habis fikir kalau kalian akan menjadi seperti ini.. Sayang ketampanan kalian kalau menyukai sesama jenis, tanpa kalian sadari diluar sana masih banyak yang menyukai kalian sebagai pria tampan dan bukan sebagai gay"
Ayolah om, berubah. Berubah untuk kembali menyukai wanita.
*
Gimana part ini? Weird ya? maaf ya, desi udah gak tau mau ngetik apa lagi wkwk. Kalau suka gimee ur vomments ya baba:))
Dont be silent readers baba:D Sorry for the typo's
20 votes (+) i'll update the next part:)
KAMU SEDANG MEMBACA
OM HARRY
FanfictionI'm Ruby. Fall in love with a gay? Its ok. Thank you ! x @Desmarmen