Om Harry 8

11.2K 689 60
                                    

*

"Jangan pernah paksa dia! Biarkan dia disini!"

Hentak louis menggenggam tangan kiri ruby. Ruby hanya bisa melotot melihat kedua pria ini merebutinya. Dia seakan menjadi ratu mereka berdua. Tetapi ruby bisa rasakan tangan kanannya yang digenggam harry, itu semakin erat.

Sebenarnya itu menyakitkan.

"Baik. Aku tau louis, kau itu memang mantanku. Tapi jika sudah seperti ini. Nyawa dibayar dengan nyawa pun tak apa! Kau sudah membuat emosiku naik!" Harry mendorong ruby menjauh, dia membuang jasnya dan segera ditangkap oleh ruby.

Harry menggulung lengan bajunya sampai kesiku. Lalu dia mendorong keras tubuh louis penuh emosi. Dan ikut-ikutan louis juga menjadi emosi.

"Kau kira aku takut! Tadinya aku tak mau bertengkar seperti ini, tapi karena ku telah memancingku, mulai sekarang styles itu bajingan untuk-ku!" Harry mulai naik pitam, louis seakan mengecohkannya sekarang.

"Setidaknya kau pernah menyukai sibangsat itu kan!" Hentak harry teapt didepan wajah lousi, cinta mereka kini telah berubah menajdi dendam. Ya, memang seperti inilah kalau cinta antara sesame jenis. Yang dulunya saling menyukai dan kini berubah menajdi musuh terbesar.

Bahkan pembunuhan pun biasanya akhir dari kisah cinta sesame jenis. Rasa emosi mereka lebih tinggi daripada orang normal biasanya.

"Bahkan aku tak pernah ingat! Ck, yang jelas aku mau ruby disini dan kau jaga memaksanya! Dan kau lebih baik angkat kaki disini sebelum aku menghajarmu habis."

Rahang harry mengeras, tangannya mengepal lebih erat. Kepalan tangannya ini sudah tak sabar ia ingin tujukan untuk louis.

BUK!

"Awshh-" Harrya salah sasaran. Ketika harry hendak menonjok wajah louis, ruby datang. Dan ruby-lah yang akhirnya menajdi sasaran harry.

Dan ruby pingsan detik itu pula.

"Ruby!" Teriak harry dan louis secara bersamaan. Harry dan louis juga masih bertengkar untuk memperebutkan siapa yang akan menggendong ruby. Akhirnya, harry yang mengalah. Louis menggendong ruby kekamarnya.

"Setelah dia sadar! Aku akan bawa dia pulang!" Ucap hary sontak membuat louis mengertakkan giginya. Harry bukan cemburu kalau ruby bersama louis. Tetapi mengingat susah diaturnya ruby ini yang membuat emosinya naik.

"Tergantung keputusan ruby!" Jawab louis dengan nada yang menghentak pula.

"Om.." Ruby terbangun dari pingsannya. Tangan louis dengan cepat membantu ruby untuk duduk. Ruby meletakkan tangannya dipipi bekas tonjokan harry.

Masih terasa sakit.

"Om, pipi ruby masih sakit.." Ruby melemparkan tatapannya kearah louis. Ia tau bahwa harry ada disitu pula.

"Maafkan aku ya. Seharusnya aku yang mendapatkan tonjokan itu. Jadi sekarang bagaiman? Kau mau pulang bersama dia atau.." Louis menggantung kalimatnya.

"Aku disini aja. Aku tak mau pulang om, om janjikan mau mengantarkanku kerumah papa dan mama?"

BRAK!

Setelah harry tau apa jawaban dari ruby ia pergi. Lalu menendang pintu kamar louis dengan kuat. "Dasar perempuan memang pembawa sial!" Gerutu harry meninggalkan tempat ini. Dan dia kembali menemui mamanya.

*

"Harry, ruby dimana?" Tanya mama anne pada harry yang sepertinya sedang sibuk berkutat dngan laptopnya. Harry mendecakkan mulutnya.

"Mama tak usah panggil nama itu lagi!. Telingaku ini sudah capek mendengar nama manusia bodoh itu!"

Harry menghentakkan kakinya lalu melemparkan laptopnya itu kesembarang tempat. Laptop itu hancur. Dan mama anne hanya bisa menangis melihat tingkah laku anaknya yang tak sopan pada orang tuanya sendiri.

Ditengah gemerlapnya dunia malam. Harry pergi ke club untuk menyegarkan pikiirannya kembali. Harry meningalkan mamanya sendiri. Dan dia menikmati kesenangannya dengan banyak orang di club. Hingga ada seorang pria mendatangi harry.

"You wanna make out with me? I know you're gay.."

Entah apa yang membuat harry langsung mengikuti apa kata pria itu. Mungkin karena sakit hati harry masih ada, ia ingin mencari pasangan lain mungkin.

Apa harry harus selalu seperti ini? Selalu tertarik dengan pria dan membenci perempuan yang ada dimuka bumi ini?

Entahlah, biarkan waktu yang menjawab.

*

To be continued. Desi gak tau mau ngelanjutin apa lagi. Kalau idenya lama datang dan susah buat datang tuh idenya. Terpaksa aku on hold ya. Gimme ur vomments!!

30 votes (+)

OM HARRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang