.
Keadaan mulai berbeda. Diapartment, setelah Harry pulang dari kantor sosok Ruby kini sudah mulai menyediakan makan malam selayaknya sepasang suami istri. Meskipun masakannya terkadang kurang sempurna rasanya, untuk menyenangkan hatinya Harry selalu mengatakan "Enak!".
"Om, capek?" tanya Ruby ikut duduk ditempat tidur dekat dengan Harry. Harry menoleh lalu mengangguk pelan.
"Aku pijat mau?" tanpa kata 'iya' dari Harry, Ruby dengan santai memijat pundak Harry.
Harry menghela nafasnya dan dengan pasrah Ruby memijatnya. Tapi baru sebentar Ruby memijat pundak Harry dia segera turun dari tempat tidur dan menukar channel TV dengan remote.
"Ayo pijat aku lagi. Kenapa berhenti?" tanya Harry.
"Yah, filmnya mana?!"
Ruby terus menukar channel TV, tapi tak ada satupun yang ia pilih. Jangan bilang dia cari kartun. Ini jam 12 malam dan tak akan mungkin ada kartun.
"Yah, udah habis ya." Ruby melempar remote TV dengan kesal. Harry hanya bisa terkikik melihat tingkah konyol Ruby.
Jam segini yang ada film action, comedy, dan romance. Harry melempar penglihatannya kearah TV. The Secret Life of American Teenager, itu serial TV yang paling populer. Sebenarnya ini rated-R. makanya dia tak ditayangkan siang hari.
"Tukar aja ya, kita cari film yang lain aja." Baru saja Harry memegang remote TV nya dan hendak ingin menukar siaran, Ruby dengan cepat merebutnya.
"Jangan Om, pemerannya ganteng. Kita nonton ini aja."
Selama film ini diputar, mata Ruby tak pernah lepas dari layar televisi. Mulutnya yang biasanya sibuk berbicara kini diam. Dan fokus menatap layar televisi.
Ketika adegan kissing muncul mata Ruby mendelik kaget. "Dia cium Ricky, Ih itu enggak boleh!" celetuk Ruby.
Harry menoleh kearah Ruby sebentar lalu kembali beralih melihat tntonan yang ada diserial TV itu.
"Eh, dia ngapain bukain baju Ricky! Ricky genit juga malah bukain baju perempuan itu!" ucap Ruby menyentak-nyentakkan kakinya sebal.
"Kau seperti tak pernah muda saja. Anak remaja selalu melakukan olahraga. Jangan pura-pura bodoh." Pancing Harry membuat tingkat penasaran Ruby semakin menjadi-jadi.
"Olahraga, Om? Mereka olahraga malem-,malem. Kok bisa?"
Harry menggeleng-geleng mendengar pertanyaan Ruby. Dia melihat mata Ruby semakin melotot kearah TV! "Naked! Oh tuhan! Itu perempuannya malah senyum-senyum lagi waktu Ricky diatas dia."
Bodoh? Tentu. Suara-suara asing mulai membuat Ruby gelisah. Itu saura apa? Dan dia memutuskan untuk mematikan TVnya. Sebenarnya dia tau adegan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tapi dia harus bersikap sepolos mungkin didepan Harry. Asalkan Harry bisa kembali ke-kehidupannya yang normal. Biarkan Harry yang memulainya, dia tau semua laki-laki akan terpancing jika menonton ini.
"Om, kita tidur aja. Filmnya aneh." Ruby mebaringkan badannya lalu menutupi sekujur badannya dengan selimut.
Semenjak keadaan Ruby dan Harry membaik mereka tak mempermasalahkan jika tidur satu ranjang. Dan sayangnya, keadaan mereka yang sudah mulai membaik itu malah membuat Harry gelisah belakangan ini.
Apalagi dengan kata-kata Ruby yang terkadang polos tapi malah membuat Harry menginginkan hal yang lebih.
"Lakukan, tidak, lakukan, tidak, lakukan, tid-"
Harry menaiki tempat tidur, dia membuka selimut yang Ruby pakai. Sontak Ruby terjaga dari tidurnya. Ia terkejut ketika mengajaknya untuk duduk ditempat tidur.
"Ruby, aku ingin menanyakan sesuatu."
"Tanya apa, Om." Balas Ruby dengan tatapan yang dibuat sepolos mungkin.
"Jangan paling aku, Om. Panggil aku Harry saja."
"Okay, Harry. Ada apa?" balas Ruby sambil mendecak-decakkan bibirnya untuk menggoda Harry. Okay, dia akan pancing Harry. Olahraga, kan? Baik. Siap.
"Siapa yang lebih tampan, aku atau Ricky yang ada diserial TV tadi?" tanyanya meraih kedua tangan Ruby. Kan, Ruby berhasil kan.
"Ya, Om-ergg. Ya, kamu." Harry sedikit aneh karena Ruby memanggil dirinya dengan sebuatan 'Kamu'.
"Jadi, kau lebih menyukai siapa?" tanya Harry menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Ruby.
"Harus pakai kata kamu, baru aku mau jawab." Jawab Ruby sambil mengerucutkan bibirnya.
Harry menarik nafas dalam. "Bailklah, jadi, kamu lebih menyukai siapa?" Ruby mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya kedagunya. Dia pura-pura berfikir.
"Ya kamulah. Kamu yang paling tampan, yang aku cinta, yang aku sayang. Harry, dari awal aku udah suka sama kamu."
Hoek! Ruby sebenarnya juga jijik dengan perkataannya sendiri. Tapi demi cinta, jadi orang yang bodoh pun dia lakukan.
Hap. Ruby memeluk Harry yang membuat Harry terkejut. Harry merasa gerah, ini tak bisa ditahan lagi.
Sialan.
"Jangan salahkan aku jika sebentar lagi dirimu akan hamil. Ini balasan dari godaanmu tadi Ruby."
"Baik, suamiku sayang!"
.
..
...
"Harry, pelan-pelan! Sakit tau!"
"Iya-iya sabar, baru juga masuk."
"Awas ya, kalau kamu dorong lagi gak aku kasih jatah malam ini."
"Jangan dong. Tanggung, dikit lagi nih! Masih juga foreplay."
Ruby memutar tombol on pada ovennya. Lantai dapur mereka berantakan karena adonan kue yang tadinya ingin Ruby masukan kedalam oven telah jatuh, karena sedari tadi Harry mengganggunya.
Hingga Harry terpeselet dan tak sengaja mendorong Ruby, dan adonan kue tadi ikut jatuh kelantai bersama mereka. Dan terpaksa Ruby harus membuat adonan kue yang baru.
"Aku dapat jatah malam ini kan?" tanya Harry menemui Ruby dan memeluknya dari belakang.
Dalam Hati Ruby menjerit histeris. Ya tuhan, suaminya sudah mulai romantis sekarang. asik!
"Jatah apa?" tanya Ruby polos.
"Seperti biasa." Goda Harry lagi.
"Jangan pikiran macem-macem, Harry. Aku tadi kan udah bilang sama kamu, aku lagi red day. Ya tuhan." Jawab Ruby melepaskan tangan Harry yang melingkar diperutnya. Sebenarnya dia berbohong. Ruby mulai cerdik, kan?
"Kan aku tak mendorongmu lagi, Rubyku sayang. So, aku dapat jatahku kan?"
"Iya Harry, kamu akan dapat. Jatah kuenya. Nanti kalau ada sisanya aku kasih ya."
Jadi kue?sialan.
.
Hai! Udah lama nih Desi enggak nongol, Desi benar-benar sibuk sekolah nih. Tapi kalau kalian mention di twitter aku usahain bales kok. Ternyata banyak yang minta Mr.Gay dilanjutin. Dan ini hasilnya. Dikit ya? gpp deh ya :)
Gimme ur vomments pretty :)
KAMU SEDANG MEMBACA
OM HARRY
FanfictionI'm Ruby. Fall in love with a gay? Its ok. Thank you ! x @Desmarmen