sorry typos
.
Dave Edward Styles dan Max Edward Styles.
Dua bayi yang tembam dengan berat masing-masing 3,5 kg. Dua bayi yang akan menganggu tidur mereka.
"Mereka tidak kenyang sedari tadi." Gumam Harry melihat bayi kembarnya yang secara bergantian meminum ASI.
"Biarin aja, agar mereka makin gendut. Kenapa kamu gak suka? Kan kamu juga Pa yang bikin mereka gini." Balas Ruby.
Harry mengedikkan bahunya. Baru sebentar berbicara istrinya sudah marah saja.
"Bukan gitu Ma, giliran Papanya kapan?" goda Harry.
Ruby yang kesal segera menjewer telinga Harry. Membuat pekikkan sakit dari suaminya. Dan sedetik kemudian dia melepaskannya.
"Sakit sayang. Kamu ini." Gumam Harry. "Aku baru aja melahirkan lho Pa. Okay, kalo nanti kamu mau jatah, asalkan yang hamil dan yang melahirkan kamu ya!"
Spontan Harry menggelengkan kepalanya dan membiarkan pikiran istrinya dingin kembali. Terkadang Harry tertawa kecil ketika bayi-bayi itu tidak mau lepas dari Ruby.
Namun, dia sedikit malu di depan anak-anaknya. Mengingat tingkah bodohnya dulu.
"Ma, kalau aku nanti sudah tua kamu masih setia denganku?" tanya Harry menatap dalam mata istrinya.
Ruby menoleh dan sedikit terisak melihat suaminya. Dia seperti ingin menangis, tetapi rautnya terlalu berlebihan sekali.
"Kamu kok nanyak gitu Pa?" tanya Ruby. "Soalnya aku udah enggak muda lagi. Aku takut, nanti kalau ada yang lebih muda terus kamu minta cerai."
"Aku cinta banget sama kamu. Aku yang seharusnya takut, disaat aku enggak cantik lagi kamu cerai sama aku."
Harry tersenyum lalu menghadiahi kecupan manis didahi Ruby. Romantis deh.
"Tidak. Aku akan setia denganmu. Setia dengan orang yang sudah memberikan aku anak-anak yang lucu."
.
3 tahun kemudian...
Kaki-kaki kecil melangkah kesana dan kemari.Semua berantakan. Apalagi Harry yang menjadi dalang semua ini. Dia yang menjadi dalangnya, dan dia juga harus membersihkan ini semua.
"Papa! Aduh ini kenapa malah berantakan gini! Mama mau pingsan nih..." Ruby yang sedang hamil besar hanya bisa angkat tangan melihat rumahnya yang berantakan. Harry dengan cepat berlari dan menyuruh istrinya untuk duduk.
"Mama, Mama, tadi Papa yang ajak main pelang-pelangan. Papa jadi zombie, Dave cama Max jadi plantsnya."
"Nanti ciapa yang menang nanti malam tidur cama Mama." Sambung Max.
Harry mengambil minum lalu menyuruh istrinya minum. Jika di kehamilan pertama Ruby frontal dan terkesan genit, di kehamilan keduanya dia cenderung cengeng.
Ruby pun menangis terisak-isak. Sayang, sayang, Harry memeluk dan mengelus-ngelus punggung istrinya.
"Mama capek Pa, Mama enggak bisa diginiin, Mama gak kuat Pa."
"Terkadang disitu Papa merasa sedih Ma..." Ucap Harry memberikan kecupan manis di puncak kepala Ruby.
"Papa mah gitu orangnya.. hiks-" tangis Ruby lagi."Shh-Mama sayang, udah ya jangan nangis, nanti Papa beresin."
Ruby pun mengangguk mengerti.
"Mama, tadi Papa pakai dless Mama untuk main zombie. Telus tadi dlessnya sobek, telus Papa buang. Oops-" cepat-cepat Max menutup mulutnya.
"Papa jahat! Mama kesel! Mama kalau udah kesel pengen deket sama brondong, hiks-"
Mulai lagi.
.
Tbc, emak hamil pengen deket sama brondong. Anaknya ember kaya Mamanya. Bapaknya tokcer istrinya udah hamil lagi. Perfecto.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM HARRY
FanfictionI'm Ruby. Fall in love with a gay? Its ok. Thank you ! x @Desmarmen