024-Dendam

27 13 0
                                    

Di depan komputer tempatnya bekerja, Eunbi tengah sibuk dengan kasus-kasus yang tengah terjadi. Menjadi anggota Unit Jatanras termuda membuatnya harus banyak belajar.

Sebuah data yang tak sengaja terbuka mengalihkan perhatiannya. 'Kasus Pelecehan Seksual Oh Jin Hee'. Eunbi dikejutkan ketika membuka sebuah kasus lama sekitar enam belas tahun yang lalu.

Itu adalah kasus pelecehan seksual yang menimpa sang ibu, Oh Jin Hee. Eunbi bergetar seketika. Ia meremas tangan kanannya kemudian. Dia membaca satu per satu kata yang tertera di sana. Dan kasus itu ditutup sebagai laporan palsu.

Bagaimana bisa ini dinyatakan sebagai laporan palsu? Ibunya jelas menderita depresi tanpa akhir. Terus meracau membuat seluruh keluarga merasakan kesedihan yang teramat dalam. Entah bagaimana caranya lagi untuk memasukkan Yoon Ju Yeon dan antek-anteknya ke penjara hingga membusuk.

Diam-diam ia mencetak berkas kasus itu. Berusaha untuk mempelajari tentang kasus yang menimpa sang ibu.

"Aku akan membalasmu, Yoon Ju Yeon," gumam Eunbi.

°~°~


Sudah mulai larut malam dan Eunbi memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia keluar dari kantor polisi menuju halte. Hari ini dia tidak membawa mobilnya karena sedang di-service. Samar-samar seorang gadis yang tak asing dari ingatannya. Dia adalah Kim Yoora. Putri dari reporter korup yang menghilangkan bukti pelecehan sang ibu.

Eunbi mencoba mengabaikan gadis itu. Dia terus berjalan menuju ke halte meskipun semakin dekat dengan Kim Yoora. Yoora juga tak mungkin mengenalnya. Apa dia tahu jika sang ayah adalah seorang reporter korup? Semua orang tahu jika Kim Soohyun dan Yoon Juyeon bekerja sama menghilangkan bukti pelecehan itu. Hanya saja, beberapa oknum polisi dan jaksa membuat mereka tak membusuk di penjara.

"Hukum menjadi tidak berguna karena ulah orang-orang seperti Ayahmu. Bukan begitu, Kim Yoora-ssi?" sela Eunbi yang tiba-tiba mengejutkan Yoora.

Gadis itu mendongak, ia menoleh dan mendapati Hwang Eunbi. Opsir polisi yang pernah menolak untuk diwawancara daat terjadi pembunuhan yang menimpa lelaki bernama Gong Hyun Jae.

Dalam benaknya ia bertanya-tanya. Bagaimana mungkin dia tahu jika Yoora adalah putri dari Kim Soo Hyun?

"Bagaimana kau tahu Ayahku terlibat dalam kasus pelecehan Oh Jin Hee?"

"Karena aku adalah putri Oh Jin Hee," balas Eunbi.

Hwang Eunbi? Yoora akhirnya mengingat nama gadis itu. Semenjak ia pindah ke Busan, ia tak pernah bertemu lagi dengan Eunbi. Yah, Eunbi adalah teman semasa kecilnya. Kenapa Yoora dengan bodohnya tak bisa mengingat nama temannya sendiri?

"Tidak. Ayahku bukan reporter korup seperti yang kau pikirkan," bantah Yoora.

"Lalu apa yang bisa membuatku percaya bahwa Ayahmu tidak menghilangkan bukti pelecehan itu, hah?" geram Eunbi. "Ck," decak Eunbi.

Dia lantas mengabaikan Yoora begitu saja. Setelah bus datang ia berusaha melupakan kenangan masa kecilnya dengan Yoora.

"Eunbi-ah!"

Yoora mencekal tangan Eunbi. Berusaha menahan gadis itu. Ia ingin sekali berbicara dengan Eunbi. Bagaimana caranya menjelaskan bahwa ayahnya tidak bersalah atas kasus itu.

Ayahnya saat itu diancam, gerombolan geng yang disuruh oleh Juyeon mendatangi rumah mereka. Ia dan ibunya disekap di dalam rumahnya sendiri. Sepi, gelap dan terasa pengap karena mulut mereka sudah dilakban.

Derai air mata membasahi pipi itu. Lalu tiba-tiba Soohyun datang dan saat itu juga, mereka memukul tengkuk sang ayah hingga membuatnya jatuh pingsan.

Bugh

Ia terpingsan tak sadarkan diri. Soohyun belum bisa membuka matanya sementara Yoora dan Aeri tak mampu berteriak, kerongkongan yang mulai kering karena terus menangis.

Bagaimana caranya menjelaskan situasi itu pada Eunbi? Dia benar-benar memendam dendam pada keluarganya, terutama pada sang ayah.

"Aku akan membuatmu percaya jika Ayahku tidak berniat menghancurkan bukti itu. Aku juga berjanji padamu, jika aku akan membuat Yoon Juyeon si brengsek itu membusuk di penjara," kata Yoora lirih.

Ia melepaskan tangan Eunbi. "Yoora Eonni. Apa kau tidak tahu jika aku sangat merindukanmu? Aku tidak bisa membencimu sama sekali," batin Eunbi merintih. Bibirnya bergetar berusaha menahan air mata itu keluar.

Eunbi berusaha menahan rasa sakit yang menyayat hatinya. Teman yang ia rindukan adalah putri dari orang yang sangat ia benci. Bagaimana bisa dia memaafkan orang itu begitu saja? Tujuan utamanya saat ini adalah memenjarakan Walikota Yoon.

Ia memasuki bus yang sudah lama menunggunya. Berusaha mengabaikan rasa sakit di hati. Ia harus menjernihkan pikirannya untuk saat ini.

°~°~

"Oppa tidak tahu bagaimana aku sangat dendam pada lelaki tua brengsek itu," ucap Saeron lirih.

Sambil menekuk kakinya dan memeluk kedua kakinya itu. Dia hanya berusaha bersembunyi dari hadapan dunia. Dia begitu takut untuk keluar dari rumah. Bagaimana jika Juyeon menangkapnya lagi?

"Tenanglah... Oppa juga tidak mungkin membiarkan bedebah itu ada di dunia ini," kata Hoseok.

Hoseok keluar dari kamar Saeron setelah gagal membujuknya untuk keluar rumah. Sejak kejadian itu, Saeron menjadi pribadi yang pendiam. Dia lebih memilih mengurung diri.

"Aku terlalu malu untuk keluar," ucap Saeron lirih.

Dia lantas mengambil ponsel di sampingnya yang tadi geletakkan begitu saja. Notifikasi dari akun instagram miliknya, dia sudah lama tidak membuka instagram. Para penggemar juga sepertinya merindukan dia.

'Hai teman-teman! Apa kalian merindukanku?'

Dia mulai mengetik pada story instagram.

'Aku sudah tidak bisa lagi menyembunyikan ini. Aku juga tidak tahu harus menceritakan ini pada siapa. Aku sebenarnya merindukan kalian. Tapi kondisi mentalku sedang tidak baik-baik saja. Walikota Yoon si biadab itu sudah memerkosaku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan'.

Saeron sudah tak tahu lagi apa yang harus dia lakukan. Satu-satunya cara adalah mengungkapkannya pada publik. Tapi apakah ini bisa menarik simpati dari mereka?

A Boy Without Identity | Kim Nam Joon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang