"Michael Hyung!" panggil Louis.
Michael yang tak lain adalah nama baptis Eunseok. Pemuda itu menoleh ketika sang adik memanggil namanya. Ia langsung mengenali Louis ketika mendengar suaranya, meski ia sebenarnya tak bisa begitu mengenali wajah Louis. Dengan senyum menawan, ia membalas Jinyoung dengan senyun pula. Anak itu terlihat mengenakan seragam SMA barunya.
Jinyoung baru saja kembali dari Australia setelah kematian orang tua angkatnya. Eunseok menghampiri sang adik yang terlihat menawan ketika mengenakan seragam SMA.
"Louis. Kau...," ucap Eunseok.
"Iya. Orang tua angkatnya.... A-a maksudku, orang tua angkatku meninggal karena kecelakaan," ucap Louis.
Dia adalah Louis, bukan Jinyoung yang berada di dalam tubuh itu. Jinyoung sudah lama melupakan keluarganya. Tapi Louis, Louis tak pernah sedetikpun melupakan Michael. Itulah mengapa, Louis mengatakan bahwa orang tua angkat di Australia adalah orang tua angkat Jinyoung, bukan Louis.
"Aku sangat merindukanmu, Hyung," ucap Louis mendekat ke telinga Eunseok.
"Aku juga sangan merindukanmu," balas Eunseok.
"Apakah Abeoji masih hidup?" tanya Louis dengan suara datar.
Eunseok tersentak kaget. Kenapa sang adik bertanya begitu? Dia memberi pertanyaan seolah dia berharap ayah mereka mati.
"Ah... Tentunya Abeoji pasti masih sehat, kan?" ralat Louis.
Eunseok membalas ucapan Louis dengan senyum. Terasa canggung sebenarnya, karena dia sudah lama tak berjumpa dengan Louis. Terakhir kali, ia sengaja menemui Louis ke Australia saat Louis masih SMP.
°~°~
Park Eunseok, dia lebih dikenal karyawan-karyawannya dengan nama itu. Hanya keluarganya yang mengetahi nama baptis itu. Dia menaiki lift untuk menuju salah satu lantai kantor.
Tapi sebelum itu, seseorang memanggil namanya. "Direktur Park!" panggil seseorang dari belakang.
Jinyoung rupanya. Pemuda itu menyapa hangat sambil tersenyum. "Annyeonghaseo, Direktur Park!" sapa Jinyoung, dia juga turut bersama Eunseok menaiki lift.
"A- nee, Park Jinyoung-ssi!" balas Eunseok.
Suara Jinyoung. Suara yang terdengar tidak asing yang ia dengar sekitar sembilan tahun lalu. Tapi suara siapa ini?
"Hyung!"
Kenapa suara Jinyoung semakin tak asing di telinganya? Ia menoleh ke arah Jinyoung yang juga sedang bersamanya berada di lift. Louis, suaranya terdengar seperti suara Louis ketika memanggil namanya.
"Louis?!" panggil Eunseok.
Tak ada jawaban.
Jinyoung memang tak sadar jika Eunseok memanggil namanya. Karena suara Eunseok terdengar kecil sampai tak melintas di telinga.
"Louis!" panggil Eunseok sekali lagi.
Jinyoung menoleh ke arah Eunseok. "Ah, Direktur Park. Apa kau memanggil seseorang?"
Eunseok langsung tersadar ketika orang yang ia panggil bukanlah Louis, melainkan Jinyoung salah satu reporter Time News.
"Ah... Lupakan saja. Aku mungkin salah mengira. Aku pikir... Kau adalah orang yang kukenal," tepis Eunseok.
°~°~
Eunseok membuka pintu rumahnya sendiri dan berjalan terburu-buru menuju ruangan sang ayah. Ada yang sangat mengganjal di pikirannya. "Jinyoung. Park Jin Young. Siapa nama asli Louis?" gumam Eunseok.
Sang ayah, Park Bong Ho yang tengah duduk di kursi roda. Dan seorang perawat tengah menyuapi lelaki itu. Kondisi kesehatan sudah lama menurun karena termakan usia.
"Abeoji!" panggil Eunseok dan Bongho mendongak melihat sang putra sudah berada di hadapannya.
"Eunseok-ah!" sambut Bongho.
"Abeoji!" panggil seseorang yang lain tengah duduk di ranjang Bongho. Rupanya ada Jongseong yang tengah duduk di sana.
Eunseok menoleh begitu menyadari Jongseong ada di sana. "Eo! Jongseong-ah, kenapa kau ada di sini?" tanya Eunseok terkejut dengan keberadaan Jongseong.
"Aku memang selalu dengan Kakek untuk menggantikan Abeoji. Abeoji itu kan putranya, kenapa Abeoji tidak pernah terlihat perhatian pada Kakek?" ketus Jongseong.
"Jongseong-ah. Bisakah kau keluar dari kamar Kakek?" pinta Eunseok.
Anak itu langsung menuruti permintaan Eunseok. Dia tampak kesal sampai membanting bukunya ke ranjang. Lantas keluar dengan langkah cepat keluar dari pintu kamar.
Eunseok kembali pada Bongho. Lelaki tua itu sudah tampak ingin mendengarkan perkataan Eunseok.
"Siapa nama asli Louis?" tanya Eunseok tiba-tiba yang mengejutkan Bongho.
Ia terkejut sampai lidahnya menjadi kelu. Kenapa Eunseok tiba-tiba bertanya tentang Louis? Anak monster itu, kenapa Eunseok tiba-tiba mengingat adiknya lagi?
Bongho mencoba tenang, dia mengambil napas dan menghembuskannya lagi pelan. Wajahnya tertunduk lesu, di kemudian berkata, "Nona Ji. Tolong ambilkan berkas di atas laci itu."
Ji Min Ju yang ia maksud adalah perawatnya. Perempuan itu lantas menuju laci di dekat sana. Sebuah berkas keluarga Park Bong Ho. Dia lantas memberikannya pada Eunseok.
Tubuh yang mendadak lemas saat mengetahui siapa nama asli sang adik. Eunseok sudah lama lupa siapa nama asli Louis. Pemuda yang ia duga sebagai sang adik, dia adalah reporter di Time News, Park Jinyoung.
°~°~
Dari kejauhan yang sulit sekali digapai. Eunseok hanya memandangi wajah Jinyoung. Kenapa Jinyoung tak mengingatnya sabagai sang kakak? Kerinduan itu terus menjalar ke seluruh tubuh. Meskipun dia tidak bisa mengingat betul wajah Jinyoung Tapi memandanginya dari jauh, membuat rindu itu sedikit mengikis.
Jinyoung yang sudah bersiap keluar dari gedung. Dia hendak menuju ke sebuah tempat bersama Yoora, wawancara dengan Walikota Yoon yang sudah terbebas dari tuduhan.
Gadis bernama Yoora yang sedari tadi hanya diam meski Jinyoung mengajaknya berbicara. Dan Jinyoung yang terlihat berbeda sekali saat masih SMA. Sifatnya saat ia kenal sebagai Louis sang adik dengan reporter bernama Park Jinyoung sungguh berbeda.
"Apa dia tidak mengingatku sebagai kakaknya?" gumam Eunseok.
Tanpa ia sadari, keduanya sudah semakin dekat menghampiri Eunseok yang tengah berdiri di lift basement. Eunseok terkejut karena tiba-tiba mendapati dua pasang kaki berdiri di depannya.
"Kim Yoora! Park Jinyoung!" sapa Eunseok.
"Direktur Park!" sapa mereka.
"Fighting!" ucap Eunseok seraya mengangkat kedua tangan sambil mengepal. Dan senyum merekah dari bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Boy Without Identity | Kim Nam Joon ✓
Mystery / ThrillerJangan pernah menyerah untuk membaca cerita ini Plagiarisme akan kutuntut di Pengadilan Tuhan Catatan : Cerita ini tidak sekadar fantasi. Dibumbui teka-teki tentang mencari keberadaan seorang pembunuh, serta kritik sosial. Catatan kedua : Beberapa p...