028-Another

27 13 2
                                    

Di hadapan para peserta seminar, Suichi Osaki. Lelaki itu adalah seorang Psikiater terkenal dari Jepang yang juga merupakan keturunan Korea. Beberapa wartawan yang hadir juga ikut ke dalam ruangan itu, dalam seminar yang digelar tahun ini.

Yoora dan Jinyoung yang sudah hadir pula. Mereka yang hadir sudah mulai memerhatikan Suichi. Seminar sudah berjalan beberapa menit. Suichi mulai membahas tentang apa yang sudah ia siapkan.

"Dissociative Identity Disorder, atau Gangguan Identitas Disosiatif. Biasanya sering terjadi pada orang-orang yang memiliki pengalaman traumatis. Seperti kekerasan dan penculikan. Ini terjadi pada Shirley Mason, ia memiliki pengalaman traumatis. Yaitu mengalami kekerasan dari orang tuanya sendiri. Pengidap gangguan kepribadian ini biasanya seringkali tidak sadar ketika berpindah tempat. Jauh berbeda dengan kepribadian aslinya, seorang pengidap DID bisa sangat berbeda. Dalam beberapa kasus, kepribadian gandanya ini bisa menjadi orang yang begitu jahat, meskipun kepribadian asli mereka begitu baik dan santun," tutur Suichi.

"Beberapa dari mereka bahkan ada yang memiliki lebih dari dua kepribadian. Sebagai contohnya, Billy Milligan. Pada saat usianya menginjak 22 tahun ia melakukan penculikan, perampokan hingga pemerkosaan tiga wanita di Ohio State University dengan 24 kepribadian yang berbeda," lanjutnya.

Seminar berjalan cukup lama. Hingga Suichi menjelaskan detail dari setiap kasus Dissociative Identity Disorder ini. Beberapa dari mereka antara lain adalah, Juanita Maxwell, Truddy Case yang memiliki 92 kepribadian lalu ada Judy Castelli yang memiliki 44 kepribadian.

"Mereka benar-benar menyeramkan," gumam Yoora.

Sementara orang di sampingnya, Jinyoung dari tadi sibuk mendengarkan apa yang dikatakan Suichi Osaki. "Dissociative Identity Disorder?" benak Jinyoung.

°~°~

Ketika malam sudah mulai menggantug di angkasa. Jinyoung yang terkulai lemas karena pekerjaan yang melelahkan. Tiba-tiba dikejutkan dengan secarik kertas yang tergeletak di laci kamar.

'Jinyoung-ah. Kau harus membantuku, oke?' - Louis.

"Kamchagiya!"

Ia dikejutkan dengan kemunculan Louis. "Arghhh...," erang Jinyoung.

"Bagaimana jika menurutmu aku membunuh gadis warnet itu? Dia sudah menganiaya ibunya sendiri. Anak jahat sepertinya memang harus menerima hukuman," ucap Louis.

"Kau jangan macam-macam, Louis!" kata Jinyoung memperingati.

"Bukankah kau juga membenci orang-orang yang sudah jahat terhadap orang lain?"

"Diamlah! Kau sangat berisik," bentak Jinyoung.

Ia terbaring kemudian setelah mendengar ocehan Louis. Lelaki itu benar-benar membuatnya ingin membunuh dia saja. Dunia akan lebih baik jika Louis lenyap. Itulah yang selama ini Jinyoung inginkan.

°~°~


Seorang gadis berusia tujuh belas tahun bernama Chae In Jae itu terus saja bermain game online tanpa henti. Game online yang mengandung kekerasan dan seringkali memengaruhi otaknya untuk melakukan kejahatan.

Ia sudah pernah masuk ke penjara remaja karena mencuri di sebuah minimarket. Jarang sekali berangkat ke sekolah dan hanya menghabiskan waktunya di warnet untuk bermain.

"Ah... Ini sangat menyebalkan!" umpat Injae ketika melihat lawan mainnya di game online berhasil mengalahkan dia.

"Huft!" dengusnya kasar, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi.

A Boy Without Identity | Kim Nam Joon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang