Allooooooooo Akhtar kembalii!!
Kangen gak? Kangen gak? Kek nya nggak sih wkwkMaap gais kemaleman up nya✌
Kemaren ngingetin vote di awal lumayan tuh votenya banyak wkwk
Maka dari itu JANGAN LUPA VOTE DULU:D
Skuyyyyy bacaaa!
Enjooyyy!Tandain typo:v
•••
Bu Desi pergi ke pasar
Bawa nampan isi obat
Permisi sahabat Akhtar
Orang tampan mau lewat
~
AKHTAR
.
.
.Matanya mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk retina. Farhan, pria itu terbangun dari tidurnya kala merasa silau akibat pantulan cahaya matahari yang menembus gorden kamarnya. Dilihatnya jam yang menunjukkan pukul 09.00 WIB. Oh tidak! Ternyata dia kembali tertidur pulas setelah melaksanakan kewajibannya diwaktu Subuh.
Untung saja hari ini masuk akhir pekan, jadi Farhan sedikit santai. Tidak harus sibuk bekerja dari pagi hingga petang, bahkan malam. Farhan beralih menatap anak yang tertidur pulas disampingnya, terlihat sangat damai.
Wajah tampannya terkesan menggemaskan, dengan hidung mancung, pipi tirusnya yang ikut bergerak karena mulut kecilnya mengemut dua jari sekaligus. Ditambah dengan satu dimple di pipi kanannya. Jangan lupakan rambut berponi yang hampir menutupi mata. Farhan semakin gemas dibuatnya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium Akhtar.
Cup!
Diciumnya dahi Akhtar lembut. Farhan sengaja, dia takut Akhtar terbangun. Farhan tidak menyangka, apa yang menjadi impiannya sekarang terwujud dengan hadirnya Akhtar. Pria itu selalu memimpikan ketika dia bangun tidur, ada seorang anak disampingnya. Walaupun pada hakikatnya, Akhtar adalah orang asing yang tiba - tiba masuk dalam hidup seorang Farhan, namun tidak bisa dipungkiri Farhan sangat bahagia.
Perlahan Farhan turun dari kasur king size itu, dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelahnya dia keluar dengan keadaan jauh lebih segar. Langkahnya dia bawa ke arah dapur yang ada di lantai bawah, Farhan berniat untuk memasak makanan sederhana untuk menu sarapan dirinya dan juga Akhtar. Begitu keluar kamar, pria itu disambut hangat oleh anak buahnya. Mereka menunduk hormat, "selamat pagi, Tuan!" ucap mereka hampir berbarengan.
"Pagi."
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Anjar yang melihat Tuanya seperti ingin melakukan sesuatu.
"Saya mau sarapan,"
"Biar saya panggilkan Chef, Tuan." ucap Anjar.
"Ah tidak perlu. Saya yang akan memasak makanannya." lanjut Farhan.
"Tapi, Tuan-"
Belum selesai Anjar bicara, Farhan langsung memotongnya. "Tidak perlu, saya bisa sendiri. Khusus untuk hari ini, dan jika kamu masih bicara, saya potong gaji bulan depan!" ancam Farhan.
"I-iya, T-tuan." jawab Anjar terbata, aura Farhan ketika mengancam memang sangat menyeramkan!
"Bagus. Kalian jangan berisik! Biar Akhtar saya yang bangunkan, nanti." peringatnya.
"Iya, Tuan."
Kemudian Farhan beranjak menuju dapur, tangannya terlihat lihai bermain dengan alat - alat memasak. Mulai dari menyiapkan nasi, dan memasaknya. Membuat telur mata sapi, dan mengiris beberapa sayuran sebagai pelengkap nasi goreng spesial buatannya. Setelah semua selesai dia menaruh hasil masakannya pada piring yang telah disiapkan, dan menatanya rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHTAR
Teen FictionAkhtar namanya, diusia yang terbilang masih sangat belia, dia harus merasakan pahitnya kehidupan. Menjadi bayangan dikeluarga adalah takdirnya, bahkan Ayah kandungnya sendiri tidak mau mengakuinya sebagai anak. Ini kisah Akhtar, bocah cadel yang te...