Holaaaaa!
Setelah sekian purnama,akhirnya saya kembali! WkwkBismillah, selamat membaca!
Tarik nafas, buang!
ENJOYYY!Ramein komentarnya! Gak mau tau, maksa nih! Haha✌
•••
Masak ael! (Bial mateng)
Masak ael! (Bial mateng)
Iya tau, Emang Akhtal ganteng! :)
~
AKHTAR
.
.
.Tak terasa akhir pekan tiba, hari ini Farhan berencana akan menghabiskan waktu seharian bersama putra tunggalnya. Dia terbangun tiga puluh menit sebelum Adzan Subuh berkumandang. Pria itu melangkah keluar kamar menuju ke kamar dimana anaknya tidur.
Tiba didepan pintu, Farhan disuguhi Anjar yang setia menjaga Akhtar dua puluh empat jam. Bukan apa - apa, anak itu selalu terbangun malam hari, dan meminta pindah ke kamar Ayahnya.
Ketika membuka pintu, Farhan lantas menghampiri Akhtar yang tidur dengan posisi di tepi kasur, sedikit lagi bergerak pasti terjatuh. Satu fakta tentang Akhtar, tidak dapat tidur dengan posisi tetap. Tidurnya rusuh, bahkan pernah hingga jatuh dari kasur.
Farhan menggeleng kecil lantas naik ke atas kasur, memeluk dan mengecup setiap lekuk wajah anaknya yang masih tertidur pulas. Tak merasa terganggu walau tangan Farhan mencubit pelan pipinya.
"Nak, bangun yuk!"
Tidak ada sahutan, Akhtar hanya menggeliat kecil. Pria itu tak menyerah, dia menjawil hidung mancung anaknya dengan gemas.
"Akhtar.... Banguuun.."
"Mmm.." gumam Akhtar seraya menggaruk pipinya.
"Astaghfirullah.. Anak siapa sih? Kok gemesin!" Farhan menerjang wajah Akhtar dengan kecupan sayang.
"Ayah, jangan cium - cium! Basah!" protesnya dengan mata masih terpejam.
Farhan terkekeh, "makanya ayo bangun!"
Akhtar membuka sedikit matanya, "emangnya ini jam belapa?"
"Jam setengah lima kurang." jawab Farhan.
"Mmm.. Masih pagi banget Ayah, Akhtal ngantuk!" gumamnya seraya menduselkan kepala pada dada bidang sang Ayah, mencari kenyamanan.
"Eh lah masa tidur lagi! Bangun ayo!" Farhan bangun dan duduk. Tak ada sahutan, rupanya anak itu kembali tertidur.
"Allahu Akbar! Kebo banget ni anak!" Farhan menjadi gemas sendiri.
"Bangun, bangun, bangun, bangun, banguuunn, banguuunn, bangun, bangun, bangun!" ucapnya bernada.
"Ayah belsisik!" misuh Akhtar.
Farhan tersentak, "heh! Emangnya Ayah ikan?!"
Akhtar tersadar dan menutup mulutnya dengan tangan. "Hehe.. Maaf Ayah, maksud Akhtal itu belisik!" jawabnya dengan kekehan membuat Farhan mendengus.
"Udah ah ayo bangun! Nah udah Adzan, solat dulu!" ajak Farhan seraya menarik pelan tangan anaknya agar duduk.
Akhirnya Akhtar duduk dengan mata tetap terpejam, sesekali menguap.
"Eits! Ayah gendong nih ke kamar mandi!" ancam Farhan ketika melihat Akhtar yang akan menjatuhkan kembali tubuhnya ke kasur.
Akhtar seketika membuka matanya, menatap garang ke arah Farhan. "Udah besal!" protesnya dan segera bangun bergegas ke kamar mandi.
Pria itu hanya menggedikkan bahu. Akhtar berjalan sedikit sempoyongan, hingga tak sengaja menabrak pintu kamar mandi.
Brakk!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHTAR
Teen FictionAkhtar namanya, diusia yang terbilang masih sangat belia, dia harus merasakan pahitnya kehidupan. Menjadi bayangan dikeluarga adalah takdirnya, bahkan Ayah kandungnya sendiri tidak mau mengakuinya sebagai anak. Ini kisah Akhtar, bocah cadel yang te...