(Our) Winter

57 9 4
                                    

By UNDERSHINE_

Shina mendengus lantaran Kakaknya selalu saja mengomel tentang hal yang tidak penting atau bahkan hal sepele

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shina mendengus lantaran Kakaknya selalu saja mengomel tentang hal yang tidak penting atau bahkan hal sepele. Hal-hal seperti itu sangat menyebalkan bagi Shina.

"Shina kalau Kakak ngomong dengerin dong. Udah ngomong sampai lima belas menit sampai mulut berbusa-busa, dengerin!" Shina menganggukkan kepalanya saja tanpa berniat membalas ucapan sang sulung Ko dengan ucapan.

"Ini dimakan, jangan suka buang makanan." seru Shinwon dan disambut dengan cibiran dari Shina.
"Shina..."

"Ck. Iya-iya, aku habisin kok." balas Shina terpaksa.

"Nah, pintar!"

Shina menatap Shinwon yang sedang merapikan barang-barang yang akan ia bawa untuk bekerja. Matanya terarah ke jam yang tertempel di dinding.

Udah jam tujuh tapi Kakak malah baru siap-siap. Gumam Shina dalam hati.

Shinwon merapikan kemeja yang ia pakai, "Kakak pergi ya. Kamu kalau mau keluar jangan lupa ngabarin Kakak, okay?" Shina mengangguk.

"Nugget sama telur udah Kakak beli, nasi udah ada, jadi gak boleh makan mie instan."

"Iya, gak bakalan deh aku makan mie."

"Dah! Kakak pergi!"

Shina sebenarnya ingin mengatakan hati-hati di jalan kepada Shinwon. Namun entah mengapa lidahnya kelu dan ia tidak bisa mengatakan itu.

Kak, hati-hati...

***

Shinwon menahan amarahnya. Surat itu ia hancurkan hingga tak terbentuk.

"Kak, ada ngelihat buku matematika aku nggak?"

Shinwon pun dengan gerakan cepat membuang bulatan kertas itu ke dalam tempat sampah. "Hah? Apa?" tanya Shinwon pura-pura tidak mendengar apa yang Shina ucapkan tadi.

"Kakak ada ngelihat buku matematikanya aku nggak?" tanya Shina lagi dengan menekan kata-katanya.

"Oh... Kamu sih, ngeletakin barang tuh selalu sembarangan," omel Shinwon lalu melepas celemek yang ia pakai. "Ayo ke ruang tv, siapa tahu ada."

"Tadi aku udah cari disana tapi nggak ada, Kak!" seru Shina namun ia tetap mengikuti Shinwon dari belakang dan tiba-tiba Shinwon membalikkan badan sehingga membuat Shina menabrak dada bidang pria itu.

"Ini apa Ko Shina?" tanya Shinwon sambil mengangkat buku tulis beserta dengan buku cetak matematika di tangan kanannya.

Shina membulatkan mulutnya. "Oh ketemu. Thanks Kak!" ucap Shina mengambil dua buku itu dari tangan Shinwon dan berlari menuju kamar gadis itu.

Sudut Frasa SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang