Gadis itu melangkah dengan riang sejak turun dari bus. Ia menghirup napas dalam-dalam, ah.. udara musim panas kota Seoul, ia menyukainya, sudah jadi rutinitas tahunannya mengunjungi Seoul saat musim panas. Hari ini baru memasuki Minggu kedua musim panas, suhu panas belum mencapai puncaknya, belum banyak orang-orang yang mengeluh kepanasan walau sebenarnya tidak ada gunanya mengeluhkan sesuatu yang memang sudah begitu adanya, daripada mengeluhkan suhu yang panas bukankah lebih baik melakukan sesuatu yang tidak membuat kepanasan seperti berenang atau makan es krim misalnya? Ah berbicara soal es krim sepertinya enak juga menikmati es krim sekarang, maka sebelum sampai pada tempat yang ia tuju gadis itu membelokkan langkahnya ke sebuah mini market, ia mengambil satu pot besar es krim vanila. Ah es krim vanila.. ia jadi ingat kejadian satu tahun lalu.
Naomi sedang berada di sebuah mini market, suhu di luar sangat panas dan es krim menjadi salah satu hal paling menyegarkan yang melintas di benaknya, ia mendekati tempat es krim memilih es krim mana yang sekiranya paling enak dan pilihannya jatuh pada es krim vanila yang hanya tersisa satu, ia bermaksud mengambil es krim itu namun ada tangan lain yang juga ikut mengambilnya, ia berusaha menariknya namun tangan yang lain itu juga tidak mau melepaskannya, selama beberapa detik tidak ada yang mau mengalah, ia mendongak, ternyata tangan itu adalah milik seorang lelaki bertubuh tinggi.
"Permisi, saya duluan yang mengambil es krim ini."
"Saya satu detik lebih cepat dari kamu."
"Saya yang melihatnya lebih dulu, bisakah kamu memilih rasa lain saja?"
"Tidak, saya hanya makan es krim vanila." Naomi menghembuskan napas kesal dan tak sengaja mengumpat dalam bahasa Jepang membuat lelaki di hadapannya terkejut.
"Kau kasar sekali." Ucap lelaki itu dalam bahasa Jepang, kini gantian Naomi yang terkejut.
"Kau mengerti bahasa Jepang?"
"Tentu saja, aku lahir di sana."
Naomi tersenyum ia tiba-tiba mengubah cara bicaranya menjadi lucu "Hmm aku dari Jepang, datang ke sini untuk menikmati liburan musim panas dan sekarang aku sangat ingin menikmati es krim vanila ini jadi, bisakah kau mengalah pada-"
"Ambillah." Entah tidak tahan dengan cara bicara Naomi yang sengaja dibuat lucu atau karena hal lain lelaki itu melepaskan tangannya dari es krim, Naomi bersorak, "Terima kasih, lain kali aku akan mentraktirmu." ucapnya sambil bergegas ke kasir, tapi kemudian ia berhenti, "ah ya aku Kizu Naomi, kau bisa memanggilku Naomi, siapa namamu?"
"Adachi Yuto."
"Baik, sampai bertemu lain kali Adachi."
Beberapa hari setelah kejadian itu, mereka bertemu lagi secara tak sengaja, kali ini bukan di mini market melainkan di kedai es krim. Naomi menepati janjinya mentraktir lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Frasa Semesta
FanfictionTidak peduli sesederhana apa pun sebuah peristiwa, semesta tetaplah menjadi saksi utamanya. Saat harapan digantungkan, ketulusan tergadaikan, atau justru kesedihan menjadi kemurnian hati menggapai kebahagiaan, empat musim yang bersisian selalu tepat...