By Yeorin96
“Kino menatap wanita itu dengan wajah sedihnya ia memberikan sebuah payung hitam dan juga sebuah kecupan didahi sang wanita, itu adalah kecupan selamat tinggalnya karena wanita itu ternyata memilih pria lain dan bukan dirinya, ia pasrah saat wanita itu berjalan pelan menjauh darinya, dan tidak berniat untuk berbalik sedikitpun, sungguh kasihan.”Seorang gadis duduk di sebuah taman kota, ia begitu santai dengan dress soft pink dan juga rambut kepang dua tak lupa laptop yang berada di pahanya yang terus menarik perhatian matanya untuk hanya berfokus pada laptop saja.
Dia adalah seorang author dari salah satu situs yang terkenal, ia begitu terkenal dengan nama pena @Melodyme.Ia menekan tombol publish di laptopnya dan tersenyum puas.
“Haha rasakan kau Kino.” ucapnya terkekeh pelan.
Ya, sebenarnya dia bukanlah seorang fangirl atau shipper tapi ia mencoba membuat cerita dengan pemeran seorang idol.
🖊
Setelah selesai latihan seorang pria tampan langsung berlari mengambil handphone-nya dan duduk manis seraya mengecek apakah cerita kesukaannya sudah di publish atau belum.
Senyum sumringah terpancar di wajahnya saat ia melihat sebuah notifikasi.
“Ah chapter terakhir yang ku tunggu-tunggu.” gumamnya.
Member Pentagon sudah begitu tahu kebiasaan Kino atau pria dengan nama lengkap Kang Hyunggu itu, setiap hari Rabu selesai latihan, ia akan duduk manis dan membaca.
Beberapa menit kemudian, wajah Kino berubah kesal saat mengetahui dirinya menjadi sadboy.“Aish.. dasar Author sialan.” ucapnya
“Haha.. rasakan makanya membaca itu yang bermanfaat.” ejek Shinwon
Kino memang dikenal rajin membaca namun yang paling ia suka adalah membaca cerita karangan penggemarnya.
“Author itu sepertinya bukan Universe.” ucap Hongseok.
Kino menatap Hongseok sambil berpikir mungkin ada benarnya juga pikirnya.
🖊
Seorang gadis dengan pakaian sekolah menengah berlari kecil kecil menghampiri kakaknya “Eonnie... taraaa!” Ucapnya menunjukkan 2 tiket dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Frasa Semesta
FanfictionTidak peduli sesederhana apa pun sebuah peristiwa, semesta tetaplah menjadi saksi utamanya. Saat harapan digantungkan, ketulusan tergadaikan, atau justru kesedihan menjadi kemurnian hati menggapai kebahagiaan, empat musim yang bersisian selalu tepat...