By Seaside99
Hawa dingin musim gugur mulai terasa, tapi di cuaca dingin ini ia harus pergi ke konser musik? Wah!
Wooseok dengan gusar duduk di ruang tamu, sedangkan orang yang ditunggu tak kunjung datang. Saat itu ia melihat gitar bersandar di atas bangku. Ia putuskan untuk mengambil dan mulai memainkannya.
"Summer after high school when we first met
We'd make out in your Mustang to Radiohead
And on my 18th birthday we got matching tattoos."Tepat saat Wooseok akan memetik dawainya lagi, sebuah suara nyaring muncul.
"Kau bernyanyi?" tanya seorang gadis mungil yang kini duduk di sebelah laki-laki dengan tinggi lebih dari 180cm itu. Kedua matanya berbinar dan senyumnya merekah. "Akhirnya kau mau bernyanyi juga!"
"Tidak." Cepat-cepat diletakkannya gitar itu kembali ke tempat semula.
"Ah, kenapa? Aku ingin dengar kau menyanyi. Ayo lanjutkan," rengeknya.
"Tidak. Ayo, kau bilang kita mau ke festival musik."
Wooseok bangkit dari sofa dan meninggalkan Yeri yang kini cemberut menatap ke arahnya."Kim Yeri, kau mau tetap di sana?"
Yeri mendecih, tapi kemudian bergegas mengejar Wooseok.
"Jung Wooseok, tunggu aku!"
Bukan Yeri namanya kalau ia hanya diam tentang apa yang dilakukan sahabatnya tadi. Sejak meninggalkan rumah Yeri sampai di acara festival, ia tak henti-hentinya mengoceh.
"Wooseok, kau harus tahu kalau kau itu sangat berbakat. Aku tidak bermaksud memaksamu, tapi alangkah baiknya kau mulai menyanyi lagi," ucap Yeri.
Yeri sendiri sangat paham dengan kondisi sahabatnya itu. Setelah kepergian kakak perempuannya, Wooseok seolah kehilangan semangatnya dalam bermusik. Yeri tahu itu. Ia peduli dengan Wooseok, bahkan setelah ia tahu bahwa Wooseok tidak mungkin membalas perasaannya yang sudah terpendam selama bertahun-tahun. Ia sadar, Wooseok pasti hanya menganggapnya sebagai teman masa kecil.
"Hm," balas Wooseok sekenanya.
"Kau tidak bisa selamanya membuang mimpi dan bakatmu. Kau pasti bisa melewati semua ini."
"Hm."
"Yak! Seok-a! Jawab dengan benar."
"Hm."
"Ish, kau ini. Mau sampai kapan kau acuh tak acuh begini? Kak Sojin pasti--"
"Yeri."
Mendengar namanya disebut, Yeri seketika menghentikan ocehannya. Bukan karena ia patuh pada panggilan Wooseok, melainkan Yeri bisa merasakan dari suara laki-laki itu bahwa ia tidak ingin membahasnya. Ia merutuki kebodohannya yang menyebut nama Jung Sojin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Frasa Semesta
FanfictionTidak peduli sesederhana apa pun sebuah peristiwa, semesta tetaplah menjadi saksi utamanya. Saat harapan digantungkan, ketulusan tergadaikan, atau justru kesedihan menjadi kemurnian hati menggapai kebahagiaan, empat musim yang bersisian selalu tepat...