By Yeorin96
Mata berat itu perlahan terbuka menampakkan pandangan yang begitu mengerikan. Bola mata lelaki itu bergerak melihat teman temannya yang telah disiksa dengan bejat, sedangkan dirinya, lehernya telah dirantai dan kepalanya mengeluarkan darah akibat pukulan keras yang didapatkannya.
Tangannya bergetar memeras pasir yang terasa begitu panas, ah benar ini adalah musim panas bahkan panasnya telah membakar permukaan kulitnya.
Di tanah yang tandus itu hanya suara rintihan kesakitan beberapa lelaki yang telah disiksa demi mempertahankan tanah kelahirannya dari penjajahan.
Perlahan ia mencoba untuk bangkit meski tubuhnya begitu berat hingga pukulan keras mengenai punggungnya, lelaki itu kembali terbaring di tanah dan tak sadarkan diri.
🏳
"Kino! Kino!" Suara samar samar memanggilnya, Kino nama lelaki itu kembali terbangun dengan kepala yang terasa berat.Ia berbalik menengok siapa sumber suara itu "Hongseok hyung" gumamnya yang kini terlihat tak berdaya.
"Kau baik baik saja?" Tanya Hongseok padanya di sebelah jeruji besi, kedua pergelangan tangan Hongseok telah dirantai.
7 lelaki tepatnya Hui, Hongseok, Shinwon, Yeoone, Yuto, Wooseok dan Kino telah ditangkap oleh prajurit penjajahan saat mempertahankan tanah kelahirannya.
Mereka terlihat berantakan di jeruji besi yang begitu kokoh menahan mereka, luka dan darah ditubuh mereka telah mengering akibat matahari yang membakar kulit mereka.
Mata Kino melihat beberapa prajurit dan juga seorang wanita yang sedang mengawasi mereka, tepat dihadapannya wanita itu juga berbalik pada jeruji besi di mana tempat Kino berada.
Tak disangkanya wanita itu masuk ke dalam jerujinya, mendekat padanya melihat seberapa parah luka di wajah Kino, bola mata Kino perlahan ikut menatap wajah wanita itu seperti ada kesedihan disana tapi Kino tidak tahu apa itu.
Wanita itu memberi sepiring makanan dan memalingkan wajahnya lalu ia berlalu begitu saja.
Kino menatap sepiring makanan tersebut yang begitu menggodanya, ia menggigit bibirnya karena menahan lapar dan godaan tersebut.
"Makanlah, kita harus bertahan hidup" Ucap Shinwon di sebelah kiri jerujinya yang juga sedang melahap makanan yang sama dengannya.
Kino menatap teman temannya yang begitu lahap, ia menelan ludahnya sendiri dan kini ikut memakan makanan tersebut.
🏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Frasa Semesta
FanfictionTidak peduli sesederhana apa pun sebuah peristiwa, semesta tetaplah menjadi saksi utamanya. Saat harapan digantungkan, ketulusan tergadaikan, atau justru kesedihan menjadi kemurnian hati menggapai kebahagiaan, empat musim yang bersisian selalu tepat...